08. Ana vs Mira

1.1K 233 85
                                    

Halooo🐤

Kalian capek ya? sama kok aku juga☺️

***

Setelah tadi menjalankan hukuman dari Bu Dayu, mereka berlima memutuskan untuk ke kantin karena bel istirahat juga susah berbunyi.

Suasana kantin yang ricuh, membuat Ana menghela nafas berat. Rasanya ia tak ingin pergi ke kantin, kalo bukan karna lapar. Tapi ternyata, Rucika dan Malika sudah berada di kantin lebih dulu.

Ana dan keempat cowok sableng itu duduk di bangku panjang, ada Rucika dan Malika juga.

"Lo mau pesan apa? Biar gue yang pesan," tanya Bian kepada Ana.

Ana, gadis itu tengah berpikir.

"Cieee, udah kayak Fir'aun sama Juliet aja," ejek Jonet, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Bian.

"Sejak kapan Fir'aun gantiin posisinya Romeo?" tanya Adit, polos.

"Sejak emak nya Romeo nikah sama bapaknya Fir'aun," sahut Panji.

Adit manggut-manggut. "Berarti mereka saudara tiri ye?" tanya Adit.

Malika yang duduk disebelah Adit pun menjitak kepala pacarnya itu, seraya berkata, "Bego banget sih kamu! Malu aku jadi pacar kamu!"

Adit memegangi dadanya dramatis. "Kamu kok gitu sih, yang? Cakit nih ati aku," ucap Adit manja.

Mereka semua yang berada disana memasang raut wajah ingin muntah.

"Kalian kalo mau bucin jangan disini," ujar Rucika.

"Iri 'kan lo," sahut Panji.

"Ngapain iri sama dosa?" ucap Rucika kemudian tertawa.

Panji langsung kalah telak sedangkan Malika dia asik mengobrol dengan Adit.

"Sayang. Sayang itu sayang banget sama sayang," ujar Adit pada Malika.

"Sayang juga sayang banget sama sayang, sayang kali yang gak sayang sama sayang," ucap Malika cemberut.

"Enggak sayang. Sayang, sayang kok sama sayang buktinya sayang gak punya yang lain selain sayang," ujar Adit mengelus lembut rambut Malika.

"Sayang, jangan tinggalin sayang ya, sayang sayang banget sama sayang," ujar Malika dengan senyuman yang menunjukkan deretan gigi nya.

"BUBARRR! BUBARRR!" teriak Jonet yang sudah tidak tahan ingin melempar Malika dan juga Adit ke rawa-rawa yang dipenuhi buaya.

Bian melirik Ana yang duduk disebelahnya, "Kita pindah bangku aja yuk, Na," ajak Bian. Pasalnya dirinya juga sudah eneg dengan Malika dan juga Adit.

"Pindah ke mana? Udah pada penuh, noh."

Bian mengedarkan pandangannya, ternyata sudah tidak ada lagi bangku kosong.

"BIANNN!!!" teriakan cempreng nan melengking itu membuat atensi Bian dan yang lainnya teralihkan, mereka mencari sumber suara.

Ternyata itu adalah...

Mira's atau Mira Santika. Anak kelas 12 IPS-4. Dengan pakaian ketat yang mencetak lekukan tubuhnya serta make-up yang cukup tebal alias menor, gadis itu berjalan menghampiri Bian, berserta ketiga temannya.

Bian & Ana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang