Dangerously 8

16 5 2
                                    

ǀ orang bijak bertindak sesuai dengan sifat dasarnya, semua makhluk hidup pun mengikuti sifat dasar mereka. Lalu apa yang bisa diselesaikan dengan paksaan ǀ

Thera Ayesha

Yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya.

" bagus, kalo gitu hari ini lo bisa pulang. Gua Cuma bisa bayar biaya sampai hari ini!"

Bohong. Itu hanya sebah alasan agar diriya tidk berlama-lama dirumah sakit. Morgan terlalu benci akan ha yang berbau obatan apalagi tempatnya.

Thera yang tidak ingin mempersulit akhirnya menurut seperti anak anjing. Meskipun tubuhnya masih dirasa lemah bahkan wajah dan bibirnya saja seperti mayat yang hidup. Dan semua itu tertangkap oleh mata tajam Morgan. Hanya saja gengsi terlalu besar,membuat hati Morgan tidak tersentuh. Tapi mungkin ada sedikit.

Sudah melihat tetap tidak percaya, Thera yang berjalan didepannya dengan pakaian rumah sakit terlihat tidak bisa menyesuaikan langkah kakinya. Thera rasa langkah kakinya semakin berat saja. Ditambah efek obat membuatnya tersandung oleh kakinya sendiri. Dengan sigap Morgan menarik tangan Thera kebelakang karena posisi thera yang membelakangi. Karena tarikan Morgan, membuat tubuh Thera tertarik kebelakang dan masuk dalam pelukan Morgan.

Hangatnya hembusan napas Morgan yang pertama kali menerpa wajah dingin Thera membuatnya gugup. Thera mencoba mundur agar jantungnya dapat berdetak dengan normal.

"lo bisa berhenti gerak nggak?" bisik Morgan tepat di telinga Thera, sambil menarik pinggang ramping Thera untuk mendekat.

Seketika dua bola mata mereka bertemu. Bukan untuk saling mengagumi tapi mencari sesuatu yang sebenarnya. Entah apa yang ada di pikiran mereka berdua saat ini. Tanpa saling melepas pelukan hingga orang menganggap mereka sedang fall in love.

" maaf mengganggu dek, kalo mau pacaran silahkan cari tempat yang lebih romantis. Ini rumas sakit tempat oraang sakit bukan tempat pacaran." Tegur satpam rumah sakit yang berjaga di pintu depan.

" sangat mengganggu. Mending bapak segera cari istri biar nggak iri!" balas Morgan yang sangat terganggu.

"nggak perlu dikasih tau kalo soal itu dek, istri saya udah ada dua. Tapi kalo situ nyuruh saya cari lagi yah saya sih mau-mau aja buat nambah koleksi." Satpam itu terkekeh geli akan ucapannya sendiri padahal memang faktanya.

" ya udah cari aja!"

" udah ketemu kok dek. Ini orangnya udah di depan saya. Kalo kaya dia ini tipe-tipe bapak banget. Cantiknya tuh natural". Ucapnya sambil menunjuk Thera dengan senyum geli di bibirnya.

Sontak saja perkataan satpam tersebut membuat Morgan menggendong tubuh Thera . dengan sigap Thera melingkarkan tangannya ke leher Morgan. " sekarng say yang minta maaf pak, yang ini punya saya. Udah ada hak miliknya. Permisi ." balas Morgan di luar dugaannya tapi tak ada pilihan.

.......... ......... ........

" ini bukannya cewek yang kerja di tempat Morgan ?"

" guejuga kurang tahu. Karena setahu gue diudah nggak kerja lagi sekarang."

Yah. Setelah berhasil menangkap gambar lebih tepatnya foto saat Morgan menggendong Thera , mereka langsung memutuskan untuk bertemu di kafedekat rumah sakit.

" kok mereka bisa deket?" tanya gadis yang tak lain adalah wanita yang selalu dipanggil Wissal dengan sebutan ratu jalang. Siapa lagi selain Eren.

" apa lagi soal itu, mending kita selidikan dulu sesuai rencana!"jawab laki-laki yang duduk didepannya ini.

Entah apa yang tengah direncanakan oleh mereka berdua. Namun satu yang pasti rencana mereka bukanlah hal yang baik.

......... ........ ........

Mobil sport dengan gradasi hitam dan putih berhenti tepat di depan kafe Rigorus. yang sudah pasti Morgan sang pemiliknya. Setelah keluar mobil,ia menuju Gadis yang tertidur di sampingnya. Ya, Thera tertidur mungkin karena kondisinya yang masih lemah. Dan Morgan tak ingin mengacau kali ini, tak ada pilihan terpaksa ia bawa kembali ke kafe. Karena jangankan rumahnya,dia saja tidak tahu siapa sebenarnya gadis ini. Segera ia membopong tubuh Thera dan membawanya ke dalam ruangannya.

" nggak kecepetan bos pulangnya? Itu muka si Thera aja masih pucet banget." Tanya Joshua yang menghentikan langkah Morgan.

" Mahal." Memang semua yang Morgan lakukan harus ada perhitungannya.

" pelit lo keterlaluan." Balas Wissal yang sedang duduk dengan ritual biasanya. Skincare an.

Morgan melototkan matanya kepada wissal, sudah di gaji masih saja tidak tahu diri.

" Bos, Theranya taro dikamar gue aja. Lo kan nggak suka sama dia, nanti lo kelepasan lagi." Tepat sasaran, Morgan memang tidak suka tapi juga tak rela. Kalo soal kelepasan mungkin tidak akan.

" Nggak perlu, kamar gue lebih nyaman dan steril buat orang sakit."

Morgan pun meninggalkan kedua temannya yang tidak suka dengan ucapan Morgan, seakan- akan mereka ini orang jorok.

" Gue sih nggak merasa." Wissal berkata seakan tahu isi pikiran Joshua.

Memang benar adanya bahwa yang paling jorok diantara mereka bertiga adalah Joshua. Katanya nunggu dapat istri rajin baru ia akan berubah. Alasan yang tidak logis.













Wah..wah...wah... aku lama yh baru update

Maaf, akhir-akhir ini aku juga sibuk apalagi udah mulai sekolah

Tapi tetap di up kok 

Pliss tinggalin jejak yah walau kita sekarang terhalang jarak...

©chamelya

DANGEROUSLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang