.
.
.
.
.Festival keberkatan yang diselenggarakan oleh Kaisar agung,adil dan tangguh kerajaan Konoha Uchiha Fugaku,disambut baik oleh rakyat desanya. Mendengar kabar bahwa istri dari pangeran kedua kerajaan akan mengadakan pemujaan untuk kandungan sang penerus,mereka jadi tidak sabar akan menanti adanya pangeran kecil yang mungkin akan meneruskan kemakmuran negeri mereka ini.
Kediama kerajaan begitu disibukkan dengan acara yang di umumkan oleh raja mereka. Mereka mendekor setiap sudut ruang utama serta altar dewa yang sudah diberikan persembahan. Sementara itu Naruto disibukkan dengan tingkah suaminya yang selalu melarangnya melakukan pekerjaan apapun.
"Ayolah Sasuke,aku juga ingin membantu mereka.."
sudah setengah jam Naruto terus merengek agar Sasuke melepaskan pelukannya itu.Tapi Sasuke tetap keras kepala.Dia tidak ingin Naruto dan anaknya nanti kelelahan.Pikirnya
"Tidak.Jika nanti terjadi sesuatu atau mungkin kau jatuh,itu akan membahayakanmu dan juga bayimu."
"Haah..tapi ada pelayan yang akan menjagaku .Kau bisa mengurusi pekerjaan kaisar bersama Itachi nii."
Sasuke sedikit kesal dengan kekeras kepalaan Naruto. Dia sudah hampir satu jam terus merengek ingin membantu para pelayan,pengawal untuk membantu karna merasa bosan .Apa dia tidak lelah terus berbicara. Sasuke hanya menghela nafas berat dan melepaskan pelukannya yang memeluk Naruto dari belakang di atas ranjang mereka.
"Baiklah,Naru.Tapi jika terjadi sesuatu padamu dan para pelayan tidak ada yang mengawasimu,aku akan memenjarakan mereka."
"Kau tenang saja,suke.Mereka akan menjagaku."
"Baiklah,aku akan pergi keruang dekorasi dulu."
"Aku akan mengantarmu."
* * *
Disebuah ruangan yang terdapat banyak rak rak buku yang tertata rapi,atau bisa disebut ruang kerja.Terlihat seseorang yang tengah duduk dimeja kerjanya sambil memainkan belati emas perak kesayangannya.Dia harus berfikir keras agar rencana wanita licik yang berstatus sebagai selir pangeran kedua tidak terlaksana.
Wanita yang disebut Haruno Sakura itu sangat pintar menutupi kebusukannya didepan keluarga mereka.Terlebih pada Naruto yang begitu polos dan baik.Senyum smirk muncul di wajahnya yang kini terlihat menyeramkan dengan aura hitam yang pekat.
Trak!
Bunyi benda yang saling terbentur atau Belati yang dipegangnya tadi ditancapkan tanpa menoleh tepat sasaran pada papan target samping mejanya.
"Akan aku buat permainan yang kau mainkan ini semakin menarik.Berani menyentuhnya,jangan harap kau akan melihat matahari setelahnya."
.
.
.Waktu berlalu begitu cepat,tanpa disadari.Persiapan yang tadi sempat menyibukkan mereka beberapa hari ini telah selesai dengan sempurna.Perayaan festival yang akan diadakan akhirnya tiba.
Pagi hari yang masih dengan kesibukan,Naruto telah bersiap dan kini sedang duduk dimeja riasnya.Telah memakai hanfu berwarna merah dengan corak emas menghiasi sekitarnya.Memakai hairpin perak dengan permata merah.Terlihat sangat cantik dipadukan dengan wajahnya yang sangat menawan layaknya seorang wanita.Mata biru yang selalu memancarkan kelembutan bibir yang selalu mengoceh tapi terkesan hangat.
Karna sibuk dengan pekerjaannya sendiri,Naruto tidak menyadari seseorang yg sedari tadi terus memperhatikannya,tak lama sebuah lengan kekar memeluk tubuh Naruto dari belakang dengan posesif.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]The Future || ✓
RandomTerkadang kehidupan dapat mempermainkan seseorang dengan takdir yang sudah ditentukan. walau takdir itu tak sesuai dengan ekspektasi seseorang yang menginginkannya. Naruto baru saja pulang bersama temannya dari kuliah,tapi sesuatu menghadang mereka...