CHAPTER 4

6 1 0
                                    

WE ARE THE TWINS

.

.

.

C.4 . [Love]

              ZORO JEANDRES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              ZORO JEANDRES

.

.

.

Fiollin POV

Setelah kejadian itu, Fiolla menolak untuk istirahat dirumah. Ya, dia Gadis yang sangat keras kepala dan suka memaksakan diri. Aku bertanya padanya apa terjadi sesuatu sehingga membuat dirinya seperti ini, dan dia mengatakan kalau dia kelelahan. Aku tahu, Adikku berbohong.

Entah sampai kapan dia akan terus seperti ini padaku. Aku merasa tidak berguna sebagai kakak untuknya.

"Baiklah pelajaran kita selesai sampai disini. untuk tugas kita yang tadi silahkan kerjakan dirumah dan kumpulkan besok lewat email, selamat sore!" Guru itu pun pergi ke luar kelas.

"Selamat Sore bu!" Balas para murid.

Seperti biasa, suasana kelas langsung ricuh. Aku hanya menghela nafas ketika mereka semua berebut untuk keluar kelas. Sedangkan aku, menunggu kelas sepi.

Kulirik Fiolla yang sibuk membaca buku. Keramaian pun tidak menganggunya. "Olla ayo kita pulang" kataku.

Dia mengangguk dan membereskan bukunya. Setelah dari UKS, dia tidak banyak bicara. Sudahlah, lagipula jika aku bertanya kenapa dia selalu menutupinya seolah tidak terjadi apa-apa. Dilihat dari ekspresinya aku tidak menemukan apapun karena cukup sulit menebak isi pikirannya dari wajah datarnya itu. Menyebalkan memang.

Ketika kami sampai diloker, seseorang menghampiriku. "Hello... Myprince!" aku menoleh kebelakang dengan cepat.

"Aa--ahhh, ka--kau? Odellia?" Aku menatap heran kearahnya.

Odellia adalah gadis yang paling populer disekolahku. Dia cantik, pintar, dan ramah intinya Orang-orang mengatakan dia adalah manusia yang sempurna. Bahkan Guru-guru pun menyukai dirinya, tapi tidak denganku.

"Emm, Ollin apa kau hari ini... sibuk?" Tanyanya.
Gadis bersurai pirang pucat itu menatapku dengan malu-malu.

"Sibuk? Sepertinya Tida--"

"Kakakku hari ini sibuk" Fiolla menatap tajam pada Odellia. Kemudian dia melirikku. "Lagipula, hari ini kami ada tugas dan harus dikerjakan sekarang" lanjutnya dengan nada ketus.

We Are The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang