GN.15

10 2 1
                                    

Setelah seminggu acara kepuncak bersama, kini Netha dan Rifa sedang berleha leha di rumah Netha sambil menunggu Adhel dan Clau.

Mereka berniat untuk menginap bersama dirumah Netha. Memang gadis itu yang meminta. Karena Vano tengah pergi ke sirkuit bersama Glen, Brenda dan yang lain.

"Rif, clau sama Adhel lama banget sih" Decak Netha kesal.

"Hilih sabar. Orang sabar bujur nya lebar" Saut Rifa dibalas jitakan oleh Netha.

"Ngomong lagi gue gampar lo" Ancam Netha.

"Ngiming ligi gii gimpir li" Ejek Rifa menirukan omongan Netha namun digantj dengan huruf i semua.

Netha hanya mengelus dadanya sabar melihat kelakuan sahabat nya yang setengah seperti orang gila.

Drttt drttt

"Buru gih angkat" Titah Rifa diangguki Netha.

"Hallo dhel, lo dim-"

"Nethaaa tolongin gue. Gue dikepung sama anak geng motor. Mereka bawa senjata semua"

"Okeoke tenang. Sekarang posisi lo dimana" Tanya Netha berusaha tenang.

"Jalan kenanga no 5 arah barat"

"Tunggu disana gue sama Rifa dateng, tetep nyalain gps lo"

"Buru Neth- Akhh bangsat"

Tut. Netha berdecak kala sambungan nya terputus. Ini pasti ulah si pelaku. Dia langsung menatap Rifa yang tengah serius menatapnya.

"Adhel sama Clau di kepung sama geng motor. Gue gak tau siapa yang pas-"

"ANJIR KENAPA GAK NGOMONG DARI TADI. KUY GASSKEUN TOLONGIN DEK ADHEL SAMA CLAUU" Teriak Rifa menyeret paksa tangan Netha.

Netha lalu menyambar kunci motor yang ada dimeja. Kemudian, mereka mengendarai dengan kecepatan diatas rata rata.

Setelah sampai di tempat dimana Adhel menyebutkan alamat itu. Disana nampak sepi, tak ada orang dan bercak darah sekalipun. Bahkan, balok kayu dan yang lainnya pun tidak ada.

Bersih. Itulah yang menggambarkan tempat itu. Rifa dan Netha bingung, kenapa tidak ada orang satupun disini.

Apakah Adhel membohongi mereka? Tidak! Mustahil Adhel membohongi mereka berdua.

"Ini gak ada orang satupun Neth. Gimana, Adhel sama Clau dimana" Tanya Rifa.

"Gue gak tau. Arghhhh" Erang Netha frustasi.

Ting!

Netha mengecek ponselnya. Dia membelalakkan matanya saat melihat pesan yang tertera disana.

+62 895****

Mau tau dimana temen kalian?
Datang ke gedung dekat markas Vonder sekarang! Gak ada bantahan atau temen kalian gue lempar ke jurang dalam keadaan mengenaskan.

See you byan.

Deg.

Gak mungkin. Pasti Netha salah membaca, mungkin hanya orang iseng. Gak mungkin mereka semua kembali.

Netha mengacak rambutnya frustasi. Bingung. Dia bingung harus berbuat apa. Bahkan saat ini otaknya tidak fokus.

"Neth, kenapa" Tanya Rifa hati hati karena takut gadis itu lepas kontrol.

"Mereka kembali Rif. Kembali menghancurkan dunia" Gumam Netha pelan namun Rifa masih mendengar.

Kembali? Siapa. Batin Rifa.

GLENTHA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang