Fairy World War Day 3

11 4 0
                                    

Dirasa tak ada sautan, Glen menoleh ke arah samping kirinya. Dilihatnya netha yang sudah tertidur pulas.

"Ye bocah gw jelasin panjang lebar malah tidur. Yaudah lah selamat tidur neth" Ucap Glen lalu membopong netha masuk kedalam Goa troll dan menidurkannya di sana.

°°°

Boommm.

Hari yang dinantikan pun datang. Dimana hari ini Netha dan Glen siap bertempur.

"Udah bawa perlengkapan nya belom" Ujar Glen berkali kali membuat Netha bosan mendengarnya.

"Udah Glenn. Heran gue diulang terus tuh pertanyaan"

"Elu tuh ceroboh. Makanya harus ditelitiin lagi. Awas aja ada yang ketinggalan" Balas Glen lalu pergi meninggalkan Netha.

Nyenyenye. Dasar, kadang sisi baik muncul, kadang juga sisi ngeselin muncul. Aneh banget. Batin Netha sambil memonyong monyongkan bibir nya. Lalu, dia menghela nafas dan menyusul Glen.

°°°

Disinilah Glen dan Netha. Tempat kumuh yang dibenci keduanya. Banyak burung aneh berkeliaran di udara mengawasi musuhnya.

"Gw harap ini segera berakhir" Gumam netha memantau arah depan sambil bersembunyi di balik pohon kaktus yang sangat besar.

"Pestttt. Huss, heh, dugong" Panggil Glen pada netha secara pelan. Namun, gadis itu tidak mendengarnya.

Dirasa tak ada sautan, Glen mengambil kerikil lalu melemparnya ke arah Netha. Membuat sang empu meringis.

"Apa" Balas netha ketus namun pelan.

"Nih ambil" Ucap Glen memberikan satu kantung garam.

Netha mengernyit. Untuk apa garam itu, apa guna banget. "Buat apa" Tanya Netha namun Glen hanya mengedikkan bahunya acuh.

Netha mendengus. Lagi lagi pria itu bersikap dingin dan ngeselin. Ingin sekali Netha menggigit Glen namun niatnya dia urungkan karna Netha bukanlah kanibal.

Setelahnya keadaan aman. Burung burung sialan itu tak lagi mengawasi mereka. Akhirnya, Glen dan Netha keluar dari persembunyian mereka. Mereka terbang menggunakan kuda mereka dan menuju ke istana Donaley.

Nama yang aneh. Ada gitu nama Donaley, kek cewe banget sih. Heran sama authornya ada aja gitu.

Saat ingin masuk kedalam, tiba tiba serangan datang dari arah belakang membuat Netha dan Glen terkejut dan jatuh.

Makhluk sialan. Batin Glen sambil memegangi perutnya yang menghantam batuan didepannya.

"Kalian penyusup. Kalian akan kami bawa menghadap Mr.Donaley agar dijadikan umpan burung burungnya" Ucap salah satu makhluk aneh berhidung panjang seperti manusia.

Netha menghadap Glen. Berharap pria itu ada ide untuk mengelabuhi makhluk aneh ini.

"Sebentar. Kita punya kaki dan bisa jalan sendiri. Tangan kita sakit jika kalian memegangi terus" Balas Glen ketus.

Lalu, dengan bodohnya makhluk itu melepaskan dan tak ambil pusing. Glen dan Netha segera naik ke kuda masing masing lalu pergi dari makhluk sialan itu.

"Kalian berdua. Jangan coba coba kabur atau burung Mr.Donaley akan mengincar kalian" Teriak salah satu makhluk tadi.

Netha dan Glen tak menggubris. Dipikiran mereka saat ini adalah perang segera berakhir agar mereka bisa pulang.

GLENTHA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang