Gadis berumur 17 tahun yang sedang bergelut hebat dengan kertas didepannya itu menghela nafas nya kasar.
"Oke anak anak, waktunya habis. Sekarang kumpulkan kertas ulangan kalian" Ujar guru botak yang sedang mengajar mapel fisika.
Semua anak pun patuh dan mengumpulkan kertas ulangan mereka. Dan saat gadis itu menutup matanya sebentar, seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
"Setan. Bikin kaget aja lo" Ucapnya datar.
"Lah lu ngapain serius serius gitu amjir. Udah ah kantin yok gausah pusing gitu. Nilai lu bagus kok" Balas temannya.
"Hooh bener. Sekalian cuci mata mau liat cogan basket hehe" Rifa tertawa dengan tampang watadosnya membuat adhel menjitak pelan kening Rifa.
"Cogan mulu heran" Ketus adhel dan dibalas cengiran kuda oleh rifa.
"Dah yok kantin" Ajak netha sambil menggandeng Claudia.
"HEH KALIAN BERDUA GADA KASIANNYA APA SAMA GUA. JAHAT KALIAN,HAYATI SAKIT INI. WOY SERASA KETAHUAN BANGET INI NGENESNYA" Teriak rifa lalu dengan cepat adhel menjitak dan menarik rifa tanpa peduli gadis itu yang tengah mengoceh.
Sesampainya dikantin,mereka mengedarkan pandangan ke seluruh area kantin. Mereka sedang mencari bangku kosong dan meja kosong untuk mereka tempati makan.
"Ehh situ aja yuk" Ucap rifa menunjuk bangku dan meja kosong dipojok kiri dekat pembatas lapangan sepak bola.
"Yaudah. Btw si clau sama adhel pesen gih. Jatah kalian yang mesenin" Ucap rifa sedangkan netha hanya diam memainkan handphone nya.
"Ishh. Kali kali apa jangan gue. Netha gitu" Elak clau.
"Heh netha udah ya" Bela rifa kekeuh.
"Udah jangan ribut. Gue sama adhel pesen" Final netha dan segera menarik tangan adhel.
"Ke stand mana neth" Tanya adhel.
"Bakso" Balasnya singkat.
Dan tak lama, adhel membawa dua mangkuk bakso dan dua minuman. Begitu juga dengan netha.
"Nih" Ucap adhel.
Segera, mereka pun melahap makanan mereka. Dan tak lama, suara bel masuk kelas pun berbunyi.
°°°
Jam pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Tapi, empat gadis ini masih saja disekolah.
"Ini mau pulang apa main nih" Tanya clau.
"Pulang" Balas netha seadanya.
Terlihat wajah ketiga sahabatnya kecewa,akhirnya netha memutuskan untuk main. Dan terlihat lah sekarang ketiga wajah sahabatnya ini sudah ceria lagi.
"Yaudah gue pulang dulu ya nanti gue chat"pamit rifa diangguki adhel dan netha.
"Gue juga ya. Yaudah gue pamit. RIFAAAAA, GUE NEBENG WOYY" Teriak clau saat rifa sudah berdiri di sebelah mobilnya.
Adhel dan netha hanya geleng geleng kepala melihat tingkah absurd clau. Kadang polos,kadang juga absurd. Heran aja gitu sama clau.
"Lu ga pulang dhel" Tanya netha.
"Gue nunggu Drian" Balas adhel dan dibalas netha dengan ber'oh'ria. Btw drian itu doi nya adhel nya. Dan disini yang udah ada doi itu si adhel. Lainnya jomblo aja dulu.
"Lah lu nungguin siapa" Tanya adhel.
"Menurut lo" Bukan menjawab, netha malah tanya balik ke adhel. Adhel yang paham hanya mengangguk angguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLENTHA (Slow Update)
Teen Fiction"Bukan glen namanya kalo ngga gangguin thata tiap hari" "Tapi gue gamau ya deket sama lutung afrika" "Lo. Adalah orang kedua yang udah bikin gue nyaman setelah nyokap gue" "Neth. Lo tau ga bedanya lo sama poster iklan. Kalo poster iklan buat menarik...