Sudah dua bulan Reina menjadi murid kelas sebelas. Bulan depan ia akan menghadapi penilaian tengah semester, dan tiga bulan lagi akan dilaksanakan ujian semester ganjil.
Reina sedang asik mengobrol dengan Alana sembari menunggu guru masuk ke dalam kelas.
"Oh ya, gimana perkembangan lo sama Vanya." Reina menengok kebelakang. Ia melihat ke arah Shotaro. Alana pun mengikuti arah pandang Reina.
"Gitu aja." Shotaro menjawab dengan singkat.
"Hah? Gaada kemajuan?" Tanya Reina. Shotaro mengangkat kedua bahunya.
"Kok bisa?" Alana pun ikut menimbrung.
"Rencana nya sih gua mau ngenalin Vanya sama kalian dulu." Shotaro berencana untuk mengenalkan Vanya secara resmi kepada sahabat-sahabatnya.
"Kenapa gitu? Kita udah tau orangnya." Reina mengangguk setuju dengan apa yang Alana ucapkan.
"Tetep aja, gua mau minta penilaian dari kalian." Shotaro takut jika dirinya tidak bisa melihat sisi Vanya yang dapat dinilai oleh teman-temannya yang lain.
Maka dari itu, penilaian dari mereka sangat penting.
"Gimana kalau sabtu ini? Gua sama Reina ada rencana mau ke kafe. Apa kita semua ke kafe itu terus ketemuan sama Vanya?" Sungchan memberikan usulan.
"Yak! Mana bisa. Lo kan janji nya sama gua." Reina menolak usulan dari Sungchan.
"Heh? Emang kenapa?" Sungchan heran kenapa Reina menolak usulannya itu dengan tegas.
"Kan lo yang udah janji sama gua, yaudah, pergi nya sama gua aja. Gak usah ajak-ajak yang lain." Mendengat ucapan Reina, Sungchan tersenyum kecil. Walau Reina menentang usulannya, Sungchan senang akan hal tersebut.
"Oke. Gua sabtu ada rencana sama Queen. Kita jadwal-in di hari lain aja." Sungchan pun mengikuti perkataan dari Reina.
"Gimana kalau hari minggu. Kita ke dufan lagi?" Alana yang memberi usulan. Mereka dengan kompak menatap ke arah gadis tersebut.
"Boleh juga. Kayaknya emang tempat itu sih yang pas buat hangout rame-rame gini." Sungchan merasa ide dari Alana bukanlah hal ide yang buruk. Jika dipikirkan lagi, Dufan memang tempat yang paling pas.
"Lo gak keberatan, Queen?" Shotaro meminta pendapat Reina.
"Hmm.. Tadinya gua mikir, kenapa gak ke pantai aja? Tapi Dufan boleh juga." Reina sebenarnya bebas dengan tempat yang akan dipilih. Ia suka semua tempat wisata.
"Yahh padahal gua pengen banget ke Dufan. Lagi mau refreshing naik wahana yang extreme." Alana berharap Reina setuju dengan usulannya tadi.
"Yaudah, kita ke Dufan aja." Reina setuju untuk pergi ke Dufan.
"Gak papa nih?" Sungchan memastikan.
"Yaiyalah. Gak papa. Kita sabtu ke Dufan." Reina tersenyum. Alana pun kegirangan mendengar keputusan Reina. "Yey!"
Kedua gadis itu kembali menghadap ke depan kelas.
Jeno dan Jaemin membalikan badan. "Kebiasaan dih, kalau gosip gak pernah ajak kita." Jeno menatap Reina dengan tajam.
"Obrolin apa sih? Pengen tau juga dong." Jaemin menatap Reina dan Alana dengan pandangan ingin tahu.
"Entar juga dibahas di grup. Dah sana belajar." Reina mendorong kedua pipi lelaki itu agar kembali menghadap ke depan.
Bertepatan setelah itu, seorang guru masuk ke dalam kelas mereka. Suasana yang tadinya ramai pun, mendadak menjadi sepi.
"Anak-anak. Hari ini kita ulangan harian ya." Ujar guru tersebut dengan tiba tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can(not) Be Trusted
Teen Fictionketujuh lelaki tampan memiliki rasa kasih sayang yang begitu tulus kepada sahabat mereka yaitu Zaqueenia Reinatha. Mereka menyayangi Reinatha sedari kecil, dan saat itu juga persahabatan mereka terbentuk. seiring berjalan nya waktu, mereka kedatang...