4. Sedikit Lebih Baik?

1K 252 163
                                    


Film baru berjalan 15 menit tapi Changbin sudah merepet tidak jelas ke arah Felix sambil sesekali menepuk bahunya. Maksudnya dia sedang memberi kode agar Felix bisa bersandar padanya nanti seumpama pemuda manis itu merasa takut.

"Lix."

"Sstt mas Changbin jangan berisik," bisik Felix sambil meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya. Gemas sih, sayangnya Changbin tidak bisa mengecup bibir itu.

Akhirnya Changbin mengalah dan duduk diam di tempatnya sambil menatap ke depan. Wajahnya datar bahkan ketika hantu di dalam film muncul secara tiba-tiba dia masih saja diam seperti patung. Changbin tidak pernah takut dengan hal-hal horor seperti itu tapi dia berharap Felix takut dengan film yang mereka tonton sekarang. Namun yang namanya sial ya tetap saja sial. Changbin tidak pernah berhasil dalam misi menaklukkan gebetannya, jadi sekarangpun juga sama.

Felix di samping Changbin duduk diam sambil memakan popcorn dan ketika hantu muncul Felix tidak bereaksi heboh dan memeluk Changbin seperti yang dibayangkan pemuda itu. Jadi selama 2 jam film diputar Changbin hanya bisa menahan kesabaran karena ingin cepat pulang. Percuma dia disana kalau tidak bisa melancarkan modusnya.

Setelah film selesai dan lampu bioskop kembali menyala Changbin menguap lebar sebelum kemudian menoleh ke arah Felix di sampingnya. Pemuda manis itu terlihat menunduk dengan tas yang berada di pelukannya. Lah kok jadi seperti sedang naik angkot?

"Lix."

Felix menoleh dan Changbin terkejut ketika melihat wajah Felix yang terlihat pucat, sudah mirip hantu yang mereka tonton tadi. Bercanda, Felix bagi Changbin selalu menggemaskan kok.

"Kamu nggak apa-apa? Ada yang sakit?" Tanya Changbin sambil menyentuh dagu Felix agar tidak kembali menunduk.

Hidung Felix kembang kempis seperti ingin menangis kemudian dengan ekspresi yang terlihat kasihan namun menggemaskan Felix bicara dengan suara pelan.

"Aku kebelet pipis mas," ucap Felix membuat Changbin ingin menggigit pipi pemuda manis itu karena merasa terlalu gemas.

"Kok nggak bilang dari tadi?"

"Takut hantu yang di film tadi ngikutin aku ke toilet kalau aku pergi sendiri," jawab Felix dengan polos membuat Changbin tidak tahan lagi untuk tidak menyentuh pemuda manis itu.

Tangan Changbin mengusak gemas rambut Felix kemudian dengan segera dia bangun dan menggandeng tangan Felix keluar dari ruang teater menuju toilet yang ada bioskop itu. Sekarang Changbin sudah mirip mas-mas yang menunggu pacarnya ke toilet dengan membawakan tas Felix dan menunggu pemuda manis itu di depan toilet laki-laki.

Changbin bersandar di tembok sambil memperhatikan lalu lalang pengunjung bioskop yang malam itu cukup ramai. Daritadi banyak pasangan yang lewat di depannya dan Changbin mulai membayangkan bagaimana rasanya nonton bersama Felix dengan status mereka yang sudah jadi pacar. Pasti seru.

Rencananya tadi kembali berjalan tidak sesuai ekspektasi, Felix memang takut dengan hantu yang ada di film tapi pemuda manis itu tidak memberikan respon ketakutan sampai memeluknya. Ah, Changbin harus memutar otak untuk mencari cara modus yang lain.

"Mas Changbin ngelamun lagi."

Changbin menoleh dengan terkejut dan dia semakin terkejut ketika Felix sudah ada di sampingnya dengan jarak wajah yang begitu dekat. Jantung Changbin rasanya berdetak makin kencang kemudian dia segera menggeleng agar tidak kelihatan bodoh di depan Felix.

"Udah selesai? Di dalem ada hantu nggak?" Tanya Changbin dengan iseng sembari mereka mulai berjalan keluar dari bioskop.

"Mas jangan nakut-nakutin gitu dong, nanti aku jadi nggak berani tidur sendiri."

I'm Into You [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang