8. Budak Cinta

751 180 31
                                    


"Paham nggak?"

Changbin menatap Felix yang sedang fokus dengan buku di hadapannya. Dua pemuda itu kini sedang duduk berdua di gazebo fakultas mereka dengan beberapa buku kuliah yang terbuka di meja. Siang ini akan ada quiz dan Felix meminta Changbin mengajarinya secara privat karena pemuda manis itu banyak tidak mengerti soal mata kuliah ini.

"Um.. Boleh ulangin lagi mas?" Tanya Felix dengan tatapan mata yang berbinar memohon ke arah Changbin.

Changbin itu lemah kalau gebetannya sudah menatap seperti itu. Ia tetap saja sabar meski dirinya sudah berulang kali menjelaskan hal yang sama pada Felix, baginya semua itu bukan masalah asalkan dia bisa terus berduaan dengan pujaan hatinya yang paling manis sejagad raya itu.

"Kamu mau minum dulu? Kayaknya kamu nggak fokus gitu dari tadi."

"Maaf ya mas aku bikin mas Abin ngulang jelasin berkali-kali, aku emang bodoh banget di materi ini. Maaf banget ya mas," ucap Felix dengan sungguh-sungguh membuat Changbin jadi tidak enak hati.

"Bukan kamu yang bodoh, tapi emang materinya aja yang susah. Kamu coba baca sendiri bentar ya, aku mau beli minum dulu," ucap Changbin yang setelahnya segera pergi menuju kantin.

Sepeninggal Changbin, Felix menurut dengan membaca materi seorang diri untuk lebih memahami namun belum sampai satu kalimat selesai seseorang sudah mengganggu aktivitasnya.

"Permisi kak," ucap seorang mahasiswi membuat Felix mendongak menatapnya.

"Iya?"

"Maaf kalau aku ganggu, aku cuma mau nitipin ini," ucap wanita itu sembari menyerahkan sebuah kantong kertas ke hadapan Felix.

"Buat siapa?"

"Kak Changbin."

Felix menatap kantong kertas di hadapannya kemudian pemuda manis itu tersenyum ke arah si wanita. Ah Felix sudah biasa dapat titipan seperti ini sejak ia dekat dengan Changbin.

"Kenapa nggak kasih ke orangnya langsung aja?" Tanya Felix dengan ramah.

"Aku malu kak."

"Jangan malu, mas Abin nggak gigit kok. Sini duduk dulu, bentar lagi mas Abin pasti balik," ucap Felix sembari mempersilahkan si perempuan tadi untuk duduk.

Mahasiswi tadi terlihat ragu namun akhirnya perempuan itu duduk sembari memperhatikan beberapa buku di hadapan Felix.

"Kakak udah temenan berapa lama sama kak Changbin?" Tanya si perempuan membuat fokus Felix ke bukunya terpecah.

"Masih sebentar, sejak awal semester lalu," jawab Felix masih tetap ramah meski sebenarnya kegiatan belajarnya lumayan terganggu.

"Kalau boleh tau kak Changbin lagi deket sama seseorang nggak ya kak?"

"Aku nggak begitu tau, tapi kayaknya enggak. Um.. Tapi aku nggak yakin juga sih, coba aja tanyain ke orangnya langsung, sekalian kamu ngobrol kan?"

Perempuan tadi mengangguk dan keadaan disana menjadi sepi hingga beberapa menit kemudian Changbin kembali dengan membawa dua minuman dingin.

"Aku lupa nanya kamu mau minum apa, jadi aku beliin kamu jus mangga. Atau kamu mau jus melon? Ini kamu pilih aja mau yang mana," ucap Changbin sembari menyodorkan dua minuman ke arah Felix.

"Jus mangga aja mas, kan mas Abin suka jus melon. Makasih ya mas, ini keringetnya dilap dulu," ucap Felix sembari memberikan tisu pada Changbin yang segera menerimanya.

Felix beralih menatap perempuan di hadapannya kemudian pemuda manis itu memberi kode pada si wanita agar berani bicara pada Changbin.

"Kak Changbin," ucap si wanita memulai obrolan.

I'm Into You [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang