10. Speciall Denneth

176 24 7
                                    

Typo bertebaran!
OnlyMine2020©byKAFFLAAZ
.
.
.
..
.
.
.
..
HAPPY READING-!-♥

<<>>

Deven membawa nampan berisikan bubur dan segelas air putih, lalu ia menaruh nampan itu di nakas.

"Dev? Lo bikin bubur ini?" tanya Anneth lemas.

"Bukan, Joa yang bikin." jawab Deven lembut.

Anneth ber-oh ria, lalu ia mengambil mangkok bubur itu.

"Mau ngapain?" tanya Deven, saat Anneth mengambil mangkok bubur.

"Makan, lah." jawab Anneth polos.

"Sini, gue suapin." ucap Deven, mengambil kembali mangkok bubur di tangan Anneth.

"Gue bisa makan sendiri, sendiri aja, ya ... Please ...." pinta Anneth.

"Oke, terserah." jawab Deven pasrah.

Prang!

Bubur yang Anneth pegang terjatuh karena Anneth tidak sanggup menahan mangkok itu, lalu ia meringis menanggapi kecerobohannya.

"Biar gue--"

"Jangan dipegang!" tegas Deven, saat mendapati Anneth akan membersihkan pecahan kaca.

Anneth terkejut bukan main, Deven mendadak jadi tegas. "Sorry, ya. Gue gak sengaja, tangan gue gak ada tenaga buat ngangkat beban."

Deven tidak menggubris, lalu ia membawa pecahan mangkok itu keluar dari kamar. Anneth menjadi merasa bersalah, harusnya ia tadi tidak ngeyel.

Tidak lama kemudian Deven kembali dengan semangkok sereal, itu adalah sereal yang kemarin Anneth beli.

"Dev, sorry, ya?" tutur Anneth, dengan tatapan sendu.

"Mau makan gak?" tanya Deven, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"Suapin," jawab Anneth pelan.

Deven menunjukan senyum tipisnya, lalu ia perlahan menyuapi Anneth.

"Dev, lo kenapa gak bawel?"

"Harus?"

"Aneh aja, sih."

Anneth menerima suapan dari Deven, rasanya saat melihat wajah Deven yang begitu dekat membuat perutnya geli.

"Neth, jangan bikin gue khawatir." ucap Deven lembut.

"Maksud lo?" tanya Anneth bingung.

"Gue udah janji sama nyokap lo buat jagain lo, kalau lo kayak gini sama aja lo bikin gue gak nepatin janji." jawab Deven.

Anneth mencoba untuk mencerna kata-kata Deven, ia benar-benar tidak paham. "Otak gue gak nyampe, gimana maksudnya?"

"Kalau lo sakit harusnya lo bilang sama gue, jangan bikin gue khawatir!" jelas Deven.

"Gue gak kenapa-napa, kok." ucap Anneth, berusaha menenagkan Deven.

"Dengan lo ngomong gitu gak bakal bikin khawatir gue hilang, kita ke Rumah sakit, ya?"

Anneth menggeleng cepat, ia tidak mau Deven mengetahui semuanya.

"Gue panas paling karena kehujanan, gak usah ke Rumah sakit, ya." pinta Anneth memelas.

"Demam lo tadi tinggi banget, gak mungkin gara-gara kehujanan!" ujar Deven.

"Tapi gue gak kenapa-napa, gue baik-baik aja." jawab Anneth.

ONLY MINE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang