4. Kantin

165 24 4
                                    

Typo bertebaran!

Happy reading! <3

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Deven masih meringis di pinggir lapang sembari memegangi kakinya. Ia pikir, dengan seperti itu Anneth akan terbawa perasaan. Nyatanya? Ah, mungkin Anneth malah akan semakin kesal dengannya.

Semua pikirannya buyar saat ia mendapati sebotol air mineral di hadapannya. Ia berharap itu adalah Anneth, karena gelang tangan itu sangat persis dengan gelang yang Anneth pakai.

Deven pun mengambil botol itu, lalu segera meneguknya.

"Makasih, Ne--Cha?" ucap Deven terpotong.

"Hem? Sama-sama," jawab Charissa, lalu duduk di samping Deven.

"Gue kira Anneth," ujar Deven malu-malu.

"Gelang gue, Joa, Anneth, sama Nashwa itu emang samaan. Ngarep banget lo yang ngasih minum Anneth?" jelas Charissa, sekaligus bertanya.

"Oh, makasih," tutur Deven acuh.

Ada perasaan sesak yang menghantam dada Charissa. Dan tanpa disadari, di belakang tembok sana ada hati yang sedang berusaha untuk baik-baik saja.

"Itu dari Anneth, kok." ucap Charissa tiba-tiba.

Deven berdehem bingung. "Kok bisa dari Anneth tapi yang ngasih lo?"

"Jadi ...,"

Flashback on!

Setelah hukuman tadi, Anneth dan Deven diperbolehkan untuk istirahat. Anneth memilih untuk pergi ke kantin bersama para sahabatnya, padahal itu tidak diperbolehkan oleh Pak Anton. Tapi, berkat rayuan Nashwa akhirnya Pak Anton mengizinkan semua murid untuk beristirahat selama 10 menit. Mereka pun melangkahkan kaki menuju kantin.

Sesuai dugaan, kantin kosong melompong. Anneth yang masih merasa melayang tidak berjalan, kini ia segera menduduki kursi kantin.

"Sumpah. Deven 'tuh ganteng, tapi dia gila!" celetuk Anneth kesal.

"Gila-gila, suka aja lo." ledek Joa.

"Tapi emang, sih. Si Deven kayaknya emang beneran suka sama lo," timpal Nashwa, yang berhasil membuat wajah Charissa sedikit murung.

Anneth memang cuek, namun ia peka pada perasaan Charissa.

"Kalian mau pesen apa?" tanya Joa.

"Gue mau batagor sama es jeruk aja," jawab Nashwa cepat.

"Gue juga," timpal Charissa.

"Lo?" tanya Joa pada Anneth.

"Gue nitip rotinya dua sama air mineralnya dua," jawab Anneth simpel.

"Oke, gue pesen dulu," Joa pun beranjak menuju salah satu Stand.

Tidak lama, Joa kembali dengan satu nampan dan satu kresek hitam berisikan dua roti juga dua air mineral.

"Nih," ucap Joa, seraya meletakan nampan itu di meja.

"Thank's, Jo!" jawab Charissa dan Nashwa bersamaan.

"Nih, tumben lo beli roti dua, padahal waktu SMP lo gak begitu suka sama roti." ucap Joa heran.

Anneth pun segera mengambil kantung hitam itu, lalu mengeluarkan satu roti dan satu botol air mineral. Lalu ia pun memberikan kresek hitam itu pada Charissa.

ONLY MINE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang