7. Rencana Liburan

128 21 5
                                    

Typo Bertebaran!

Happy reading!

<<>>

Anneth, Deven, Deby dan Krishti sedang berkumpul di ruang keluarga. Setelah kejadian tadi, Deby benar-benar memberitahu Krishti untuk membicarakan hal itu.

"Jadi, apa yang mau kalian jelasin?" tanya Deby tajam.

Anneth melirik Deven, ia bingung apa yang harus diucapkan. 

"Jadi gini, tadi Deven mau nemenin Al sama Fia renang, Anneth juga mau ikut renang. Mami tau 'kan kalau Anneth renang kayak gimana?" jelas Anneth.

"Terus?" tanya Deby tidak percaya.

"Ya-ya, ya Anneth gak sengaja dorong Deven! Jadi kita jatoh." jawab Anneth kesal.

"Hemm ... kalian itu udah ketangkep basah, jadi kalian gak bisa ngelak."  ujar Krishti jail.

"Mih ... Mami gak bakal nikahin Anneth sama Deven, 'kan?" tanya Anneth dengan wajah memerah.

"Nikahin aja, Deven siap tanggung jawab." celetuk Deven.

"Deven! Gue gak mau nikah sama lo! Mami ... Tante ... jangan nikahin Anneth sama Deven! Anneth masih mau sekolah," lirih Anneth.

"Anneth ... Anneth tenang dulu," ucap Krishti.

"Tante ... Anneth gak mau nikah sama Deven, Anneth gak mau!" jawab Anneth.

"Deby, sebaiknya kita bicarakan ini nanti saja. Ini gak bisa kita doang yang nentuin, harus sama papa mereka juga." ucap Krishti.

"Iya, saya juga setuju." jawab Deby dengan senang hati.

"Deven, kamu cepetan panggil Fia. Kita pulang, ya." perintah Krishti.

Deven pun menunduk, lalu mengangguk. "Iya, mah."

Deven pun melangkahkan kakinya menuju halaman belakang rumah Anneth.

"Fia, ayok pulang." ucap Deven, menghampiri Lifia yang sedang bermain pasir bersama Al.

"Fia gak nginep sini aja?" tanya Al sedih.

"Lain kali ya, Al. Sekarang Fia mau pulang dulu, soalnya Fia gak bawa baju." Jawan Deven lembut.

"Nanti Fia nginep sini, Al jangan sedih, ya" timpal Lifia, memberikan senyum lucunya pada Al.

"Janji, ya?" Al memberikan jari kelingkingnya pada Lifia.

"Janji!" seru Lifia, lalu menautkan jari kelingkingnya pada Al.

"Yaudah, sekarang kalian masuk, udah mau hujan soalnya." ucap Deven, megadahkan pandangannya ke langit yang mulai menghitam.

Al dan Lifia mengangguki ucapan Deven, lalu mereka pun berlarian ke dalam rumah.

Al dan Lifia menghampiri semua yang ada di ruang keluarga, lalu Lifia pun berlari menuju Krishti.

"Yaampun, ini baju siapa? Kamu beli baju baru? Pasti kakak kamu yang beliin, ya?" tanya Krishti tajam.

"Bukan, Mah. Itu baju Anneth waktu kecil, tadi 'kan Fia renang, dia gak bawa baju ganti." jawab Deven.

"Aduh, maaf Anneth, Deby, Fia jadi ngerepotin gini." ucap Krishti tidak enak.

"Ah, tidak apa-apa. Bagus kalau baju Anneth bisa dipakai sama Fia, soalnya di lemari Anneth baju waktu kecilnya numpuk. Sebenarnya kemarin saya sama Anneth mau kasih baju itu ke panti, tapi Anneth bilang sayang banget karena masih pada bagus." jelas Deby.

"Iya, malah saya pikir ini beli baru. Awet banget, pasti baju Anneth waktu kecil lucu." ucap Krishti.

"Iya, Anneth 'tuh kalau beli baju dia pakainya cuman sekali. Jadi bajunya cuman sekali atau dua kali cuci doang, makanya awet sampe sekarang." jawab Deby.

ONLY MINE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang