Part 9

2.2K 157 8
                                    

Matahari tergantikan bulan.

Jungkook mengajak Jihyun kesebuah gereja.

Tidak ada umat didalamnya. Hanya seorang pastor.

" Aku membawanya "

Jihyun menatap Jungkook memberikan rautan wajah yang bingung.

Ia berbisik

" Apa maksudmu ? "

Jungkook menolehkan kepalanya ke Jihyun dan hanya memberikan Jihyun sebuah senyuman.

Dari belakang terlihat 4 wanita belia,

Jungkook memberikan kode untuk Jihyun untuk mengikuti wanita wanita itu ke belakang gereja.

Jihyun diberikan makeup tipis dan dipakaikan sebuah gaun, sementara Jungkook memakai Jas tuxedo hitam yang terlihat pas di tubuhnya.

Jihyun diberikan sebuket bunga.

Jihyun baru menyadari, ia akan menikah.

Mereka dipertemukan di altar,

Mengikat janji suci mereka dihadapan Tuhan.

Jungkook menggenggam tangan Jihyun, lalu naik keatas, menelungkupkan wajah Jihyun.

Bibirnya menyentuh bibir Jihyun.

Jihyun menutup matanya, ia masih belum percaya keinginan "wishlist" nya terkabul hari ini.

Setelah mengikat janji suci mereka, pemberkatan upacara pernikahan selesai.

Jihyun mengajak Jungkook ke taman.

Mereka duduk di bangku taman, dibawah sinar bulan.

Jungkook merasakan hatinya lega, ia dapat membuat Jihyun bahagia.

Sebenarnya, Jungkook memiliki persaaan untuk Jihyun. Begitu juga Jihyun.

Jungkook memberikan bahunya untuk menjadi alas kepala Jihyun,

Jihyun meneteskan air matanya,

" hey .. terimakasih . "

Jungkook menoleh ke arah Jihyun.

" tidak usah, itu keinginanku "

Jihyun bangun dari sandarannya.

Ia mengeluarkan sesuatu dari kantongya.

foto mereka berdua, waktu di karnaval tadi

" jagalah ini baik baik. Mungkin itu akan menjadi kenangan "

Jungkook terdiam.

Dilain sisi.

Jihyun merasakan detak jantungnya semakin melambat, nafasnya sesak dan penglihatannya mulai kabur,

Tetapi ia tidak mau merusak acaranya dengan Jungkook. Ia mencoba menahan rasa sakit nya.

Tangan kanannya menggenggam tangan Jungkook. Sedangkan tangan kirinya membentuk kepalan kuat, darah mengalir dari hidungnya. Jungkook belum menyadarinya. Jihyun menundukan kepalanya.

Ia berbisik

" kumohon jangan sekarang "

Jungkook menyadari Jihyun tidak bergerak seperti tertidur dalam posisi tertunduk.

Ia menggoyangkan bahu Jihyun.

" jihyun-ah "

" ASTAGA JIHYUN "

ia menyadari darah menetes.

Ia mengangkat Jihyun dan membawanya kembali ke rumah sakit.

Jungkook ketakutan melihat wajah pucat Jihyun. Ia takut Jihyun diambil darinya.

Sampai di rumah sakit ia memanggil perawat seperti  orang gila.

Orang orang disekitarnya hanya bisa iba meliahatnya

Jihyun dibawa ke ruangan operasi, jadwalnya yang terakhir.

Jungkook menunggu di luar ruangan bercucuran air mata

3 jam berlalu .

5 jam berlalu.

Seorang dokter keluar dengan kemeja nya berlumuran darah.

Jungkook belum bisa mengantuk sebelum melihat Jihyun.

Ia melebarkan matanya saat ada dokter keluar

" dokter.. bagaimana ? "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

" maaf... kami tidak bisa menyelamatkannya "

Dunia Jungkook hancur .

Baru 7 jam yang lalu mereka mengikatkan janji suci di hadapan Tuhan.

Ia mengeluarkan foto yang diberikan Jihyun tadi.

Ia memandanginya sambil menangis sejadi jadinya.

Di belakangnya ada sebuah tulisan

" Jungkook-ah terimakasih atas semuanya,

   Mungkin aku bermimpi memiliki pasangan sebaik kau. Kau pasti akan menemukan wanita yang lebih baik lagi dan pastinya lebih sehat . Kekekekeke .

Jungkook-ah aku akan jujur. Aku sangat mencintaimu tapi mungkin kita tidak bisa bersama . Saranghae "

- The end

.
.
.
.

Goodbye  [ angst ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang