Part 7

1.5K 101 2
                                    

Jihyun menoleh, mengangkat kepalanya.

"J-j-jungkook??"

Jungkook menggenggam tangan Jihyun dan tersenyum.

" Umm . Kau kenapa? Kenapa jadi banyak selang di tubuhmu? Bukankah kemarin kau masih bisa berjalan jalan hanya dengan tiang infus ? "

Jihyun menunduk.

Dan berbisik pelan tapi masih bisa terdengar

" aku tidak apa apa "

Selama seharian penuh Jungkook menemani Jihyun di ruangannya, mereka mulai sangat dekat bahkan saat jam makan siang Jungkook menyuapi makanan untuk Jihyun.

Wajah Jihyun hari ini sangat ceria dimulai saat Jungkook datang.

Hari sudah malam. Jihyun menyuruh Jungkook untuk pulang.

Setelah mengucapkan kata selamat tinggal, Jungkook keluar dari kamar Jihyun.

Jungkook menuju lantai parkir tempat mobilnya dan terhenti di lorong lorong gelap yang hanya diterangi 2 buah lampu.

Ia mendengar suara perdebatan di dalamnya.

" Hey dokter Kim, aku rasa pasienmu yang bernama Shin Jihyun itu harus dilepaskan. Tidak ada gunanya lagi dia hidup. Jantungnya juga lemah, kita tidak usah menolongnya lagi sehigga tidak ada situasi darurat untuk mengoperasinya "

" Kau gila, mana bisa aku melakukannya "

" Percayalah walaupun dengan pertolongan rumah sakit ia hanya bisa hidup 1 bulan dari sekarang karena kankernya sudah ke stadium akhir dan akhir akhir ini Jihyun sering  collapse "

"  ... Nanti aku akan memikirkanya lagi "

Jungkook terdiam, shock , ia tidak menyangka apa yang ia dengar barusan.

Dalam hati kecil nya ia tidak ingin kehilangan teman barunya, Jihyun.

Jihyun banyak membuatnya tertawa, berbagi cerita dan tersenyum.

Baginya Jihyun adalah orang yang berbeda.

Jungkook berjalan ke arah mobilnya.

Ia mengemudi dengan pandangan kosong, ia masih memikirkan perdebatan yang ia dengar barusan.

Dilain sisi,

Jihyun melamun terduduk di ranjangnya,

Tiba tiba tangannya mengambil sebuah kertas dan sebuah pen.

Ia menulis

" Aku tau hidupku pendek, tapi aku ingin menuliskan seluruh keinginan ku sebelum meninggal nanti. Mungkin semuanya tidak akan terkabul ataupun satupun tidak . Tapi aku akan tetap membuatnya "

Ia mengetukan ujung pen ke dagunya, matanya membesar dan ia menggoreskan tinta ke kertasnya

" aku ingin ke taman karnaval bersama seseorang yang aku sayangi sebelum aku meninggal,

Aku ingin menikah sebelum aku meninggal,

Aku ingin meledakan banyak balon sebelum meninggal,

aku ingin .."

Tulisannya terhenti saat tetesan darah keluar dari hidungnya. Kertasnya berlumur bercak darahnya.

Ia mendecak, lalu meletakan kertas nya diatas meja.

Ia mengambil tissue dan mengelap darah darah itu. Kepala nya mulai pusing , tapi Jihyun tidak terlalu memikirkannya.

Ia mencoba untuk tidur agar lupa akan kepalanya yang sakit.

Akhirnya ia tertidur dengan tissue yang berlumuran darah digenggamannya.

Goodbye  [ angst ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang