18. Chat - end

463 97 19
                                    

Beomgyu tersenyum, ia mengulurkan bunga mawar yang ia pegang sedari tadi pada Seoha.

"Iya, Seoha? Kenapa?" Lelaki itu tersenyum manis, sangat manis.

Seoha masih mengerjap, lalu terkekeh "Beomgyu, kan? Temennya kak Soobin?" Ia bertanya, menyuruh Beomgyu duduk disofa tadi.

Beomgyu mengangguk, "Iya. Kamu adiknya? Ah, iya. Tentu saja" Beomgyu menyandarkan punggungnya di sofa itu, ia menghela nafas.

"Seoha,"

Seoha menoleh, ia mengangkat satu alisnya bertanya.

"Ayo pacaran,"
























Seoha berdiri, "maaf aku tak bisa," Ia menunduk. Sendu tatapannya tak terbalas dunia.

Beomgyu mengerutkan alisnya bingung ikut berdiri, "K-kenapa?"

Seoha langsung berdiri tegak lagi, kali ini tersenyum lebar. "Tak bisa menolak, maksudnya"

Beomgyu terkekeh, membentangkan lengannya bersiap untuk dipeluk oleh Seoha.

Seoha dengan senang hati masuk kedalam sana, mengunci pintu hati Beomgyu dengan kunci aksara miliknya, dan bersinggah disana.




















Akhir paling gaje sumpah.

Chat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang