Jam dipergelangan tanganku menunjukan pukul 2. Seharusnya aku berada di kelas di jam pelajaran kesukaanku, sastra. Tapiii keadaan mengharuskan aku pergi ke toilet.
Sepi, semua murid dan guru sedang melakukan kegiatan belajar di kelas hanya bibi kantin dan satpam sekolah yang berada diluar. Ahhh rasanya aku ingin cepat ke toilet dan kembali ke kelas.
Aku sekarang berada di toilet dan memasuki bilik kecil untuk buang air kecil, setelah selesai aku menutup kembali bilik kecil itu. Tiba tiba terdengar suara hentakan kaki sedang berjalan menuju toilet, Ahh mungkin itu siswa atau siswi.
Sebelum keluar dari toilet aku merapikan dasi dan rambutku agar terlihat rapi pas masuk kelas, ketika selesai aku membelokan badanku untuk menuju pintu keluar, namun dikagetkan oleh seseorang yang memakai jubah hitam, aku tidak bisa mengenalinya karena posisi dia berdiri dan membelakangiku . Sudahlah tidak peduli mungkin yang mau ke toilet saja.
Aku membuka pintu dan pintunya mendadak tidak dibuka sama sekali. Orang itu pun berbicara " Mauu saya bantu" katanya.
Kataku dalam hati menggrutu "ya iyalah mau masa mau di bantuin nolak" Aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
Diapun berusaha membukakan pintu, sekarang terlihat jelas mata dan alis orang tersebut tapi tetap saja tidak dikenali karena dia memakai masker hitam dan topi hitam. Ingin sekali menanyakan nama tapi sudahlah tidak penting yang aku cemaskan hanya alasan apa yang harus aku katakan kepada guru sastra.Dia masih berusaha membuka pintu, lama lama aku kesal dan memberanikan diri untuk berbicara "masih lama ya? Pintunya masih ga bisa dibuka?" Kataku.
Dia pun menjawab dengan suara berat dan serak " Mau cepat keluar tapi kamu akan kembali lagi, atau tetap disini untuk selamanya"
Pertanyaan macam apa itu aneh sekali, ya pilih cepat keluarlah dan ga akan kembali lagi kataku dalam hati.
"Ohh yaa tentu, kamu ingin cepat keluar dan kembali lagi bukan?" Katanya.
Belum sempat aku menjawab pintu sudah terbuka, dan aku cepat cepat bergegas pergi meninggalkan toilet dari kejauhan terdengar orang itu berteriak kecil
"pilihanmu bagus,aku suka berlama lama" .Anehhhh kataku dalam hati.
Sesampai dilorong kedua aku kaget ketika meraba saku depan HP ku tertinggal di toilet, ahh sial mau tidak mau aku harus kembali ke toilet.Aku kembali menuju toilet, sama seperti tadi masih sepi tidak ada seorang pun. Terlintas dalam pikiranku oh iya orang tadi kemana? Mungkin dia murid usil yang sering bolos. Ahh sudahlah tujuanku kesana untuk mengambil HP bukan memikirkan orang ga jelas dan aneh itu.
Aku mencari HP ku tapi sialnya tidak ada, apalagi bel kemenangan murid(pulang) sebentar lagi bunyi. Mungkin hp ku tertinggal di bilik toilet aku menuju toilet dan tiba tiba ada yang menarik tanganku, iya siapa lagi? Orang aneh itu. Dia melepaskan genggamannya dan mengambil sesuatu dari saku.
"Lagi nyari ini?"
Iya itu hp kuu,kenapa ada di dia kapan dia mengambilnya.
"Kembalikan,kamu nyuri hpku kan." Kataku ku dengan nada jengkel.
" Kamu meninggalkannya, saya sempat mau mengembalikan tapi kamu yang terburu buru ingin kembali kesini."kata dia dengan nada pelan dan kelihatan dari matanya yang wajah tanpa dosa itu.Aku meraih hpku yang berada ditangannya,dan akhirnya dapat. Ketika aku bergegas pergi "Yakin kembali mu itu bisa pergi lagi?" Kata dia dengan nada meledek.
Aku hanya mengangkat alisku dan brukkkk...
Aku terjatuh tiba-tiba lantai sangat licin,kakiku terasa sakit. Aku berusaha berdiri dengan memegang wastafel dan Arghkkkkkkk tanganku terluka disana ada pisau yang sengaja ditancap, darah segar mengalir ditanganku." Selain suka berlama lama saya juga suka terburu buru" kata dia dengan nada santai.
"Siapa kamu? Dan mau apa?" Kataku dengan tangis menahan rasa sakit.
"Tapi sekarang saya lebih suka terburu terburu" katanya enteng.Dia mendekatiku dan membekam mulutku dengan kain putih, lalu dia mengambil pisau yang menancap di wastafel.
"Saya suka jari lentikmu, Indah. Tapi sayang saya tidak suka keindahan" katanya sambil memegang jariku. Entah apa yang akan dia lakukan, dia memotong jariku dengan pisau satu persatu, Yang aku rasakan hanya kesakitan yang luar biasa. Jariku yang indah sekarang buntung, yang tersisa hanya serpihan daging yang penuh dengan aliran darah. Rasanya lebih baik mati daripada harus tersiksa seperti ini."Terburu buru tidak berteman dengan waktu, Maafkan saya tidak bisa berlama lama"
Dia langsung menyeretkan pisau ke leher dan ditusuknya pisau itu aku merasakan sakit yang amat luar biasa, darah terus mengalir. Mataku menangis dan memburam tapi sekarang aku bisa melihat dengan jelas wajah orang tersebut karena dia melepas maskernya aku kaget, jelas aku mengenalinya kenapa dia melakukan ini padaku apa salahku,ucapku lirih dalam hati menahan rasa sakit, aku melihat orang itu pergi meninggalkanku. Mataku sekarang gelap dan rasanya sangat hampa, selamat tinggal semua aku tidak pernah bermimpi sisa hidupku akan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho
Mystery / ThrillerOrang orang terdekat lebih besar peluang untuk menyakitimu daripada orang lain. Reynald samuel bersama teman-temannya Bima aldebar dan Revan marvel menyelidiki sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di sekolahnya. Dengan di bantu seorang wanita cantik...