FLORA CALLIRA VALERIE

44 5 0
                                    

Keesokan paginya, seperti biasa reynald akan berangkat sekolah. Dia tidak lupa sarapan bersama ayahnya di ruang makan. Ayahnya tentu sangat mirip dengannya dari wajah dan bentuk tubuh pun mereka sama hanya usia yang membedakan  keduanya.

" Samuel gimana sekolah kamu lancar?" Kata ayahnya, panggilan samuel sudah mendarah daging dibenak ayahnya. Karena dari kecil reynald akrab disapa samuel oleh ayahnya.

" Gituu b ajaa." Jawab reynald singkat.
Ayahnya tersenyum dengan balasan singkat reynald, karena menurutnya sudah biasa dia bersikap begitu. Oh iya nama ayahnya Dimas Samuel. Menurut Dimas walaupun reynald cuek tapi dia sebenarnya orang yang sangat peduli.
Mereka berdua melanjutkan sarapannya. Tiba- tiba reynald ingin membicarakan apa yanh terjadi di sekolah kepada ayahnya. Tapi sudahlah itu tidak perlu diceritakan, karena menurut reynald ayahnya tidak akan peduli dan tidak akan membantu, dia akan terus memberi alasan dengan jadwal yang sibuk untuk perkerjaannya.

" Aku berangkat dulu yah, Assalamu'alaikum." Kata reynald sambil salim kepada ayahnya.

Dia berangkat sekolah dengan menyetir motor kesayangannya, walaupun kaya raya dia lebih suka naik motor daripada mobil.

***
Sesampainya di sekolah ternyata bel masuk langsung bunyi, reynald langsung memasuki kelasnya. Dia duduk di bangku depan, bima revan di belakangnya. Saat itu akan di mulai pelajaran Fisika, guru yang bernama pa bagus memasuki ruangan kelas. Tiba-tiba disusul at oleh kepala sekolah dengan wanita berambut panjang memakai seragam sekolah.

" Silahkan perkenalkan namu kamu." Kata kepala sekolaha.
Wanita itu memperkenalkan diri dengan melambai tangannya dan tersenyum.
" Hai.. Namaku FLORA CALLIRA VALERIE, transferan dari bekasi."

FLORA CALLIRA VALERIE Adalah murid baru di sekolah SMA Bagaskara, Dia sangat cantik dengan wajahnya yang kalem, mata kecoklatan, hidung mancung, bibir merah merona alami, kulit putih,kurus, dan tinggi. Apalagi rambut hitam yang dimiliki terurai dengan indah.
Semua siswa siswi di kelas hanya diam dengan ternganga melihat wanita cantik itu, terutama cowo. Yang cewe mah kebanyakan kagum tapi sirik:v
Apalagi reynald dan temannya itu mereka cengengesan dan melambai tangan dengan memasang wajah yang menjengkelkan dan so tampan, ya meskipun mereka tampan wkwk.
Setelah memperkenalkan namanya, Flora disuruh duduk bersebelahan dengan reynald.

"Hai aku bima, dari bojong gede, punya ema satu, status belum kawin." Celetuk bima.
Flora hanya membalas bima dengan anggukan dan senyuman yang tentunya membuat gula di pabrik tutup.
" ga nanya." Ucap revan
"Sirik aja lo kudanil."Bima memonyongkan bibirnya.
Reynald hanya tersenyum melihat flora, mereka semua pun melanjutkan pembelajaran.

***

Kring... kring....kring...  bel istarahat berbunyi,

siswa siswi berhamburan keluar kelas ada yang pergi ke taman untuk menggosip, ke kantin untuk perut-perut gembel, ke ruang osis atau ke perpus untuk pencaperan. Reynald, Bima, dan Revan pergi ke kantin memesan makanan lalu akan pergi ke gudang. Entah apa yang ada di gudang tapi itu adalah markas kesayangan mereka. Pas di kantin mereka melihat Flora sedang duduk sendiri di meja kantin, ya karena ini pertama flora sekolah disini dia belum memiliki teman yang akrab.

" Neng Floraaaaa." Celetuk bima
" Iya kenapa?." Jawab flora
" Bang bima sama 2 nyamuk ini boleh duduk disini." Kata bima sambil mengangkat alis dan senyum yang lebar.
" Boleh." Kata flora singkat.
" Loo knpa pindah kesini?" Kata revan
" Gppa pengen cari suasana baru aja, Ikut papah juga si tugas disini." Jawab flora
" Lah palingan juga di keluarin gara-gara banyak masuk keluar ruang bk haha." Celetuk bima nada meledek.
" Emangnya gue itu lo." Jawab Flora dengan memutar bola matanya merasa sebal dengan perkataan reynald.
" Ko tau si, jangan-jangan lo pindah kesini karena jadi pengagum rahasia gue." kata  reynald dengan pd nya.
" Gaada yang menarik buat dikagumin sih." Celetuk flora dengan sinis.
" Udah-udah, Neng floraa gimana kalo neng ikut bang bima sama 2 nyamuk ini ke gudang kita makannya di gudang beuh bakal deudeuieun geraaa yuu." Ucap bima dengan nada merayu.
" Boleh." Jawab singkat flora.
" Ehh enak aja markas ga bole di injek sama cewe, gasuka gue cengeng nanti aja kalo ada tikus lewat lompat-lompat sambil nangis ga ga ga gue ga setuju." Omel reynald.
" Gapapa kali rey, Kasian si flora kan disini murid baru dia gapunya temen, lagian cewe cewe mana mau temenan sama dia takut kesaingi kan, udah ga bakal apa-apa. Gue yakin si flora gabakal ngerepotin." Kata revan.
" Riweuh sosoranganan si rey mah, hayu neng flora biar bang bima bawain mie nya." Ucap bima sambil membawa mie milik flora menuju gudang, Reynald,revan,dan flora pun menyusulnya. Mereka telah sampai di gudang dan segera melahap makanan.
Sebenarnya yang dimaksud gudang oleh reynald dan teman temannya bukanlah gudang biasa disana sangat rapi dan bersih, disertai dengan gambar dan bungaa untuk menghiasi nya. Mereka hanya memanfaatkan ruangan kosong supaya mereka betah di sekolah.

" Rev, bim gimana jadi ga?" Kata reynald memecahkan keheningan.
" Emang ga bahaya ya rey?" Jawab revan seakan sudah mengerti apa yang di maksud reynald.
" Engga, niatnya juga kan baik bakal berakhir baik juga. Lagian kita cuma mau ngungkap siapa yang bunuh orang itu gue cuma penasaran doang si sama takutnya bakal ada korban lagi." Ucap reynald serius.
" Yaudah, kalo gue ngikut lo aja." Kata revan.
" Lo gimana bim?" Kata reynald.
" Gue ikut." Tembal flora dengan wajah tersenyum.
" Gue nanya bima ga nanya lo." Jawab reynald sinis.
" Bang bima hayu selama neng flora ikut." Kata bima sambil cengengesan.
" Dihhhh." Decak reynald dan revan.
"Nanti gue susun dulu apa yang harus direncanain." Kata reynald.

Bima,revan, dan flora hanya mengangguk paham. Bel masuk berbunyi mereka langsung masuk ke kelas sampai pada akhirnya bel kemenangan telah tiba. Siswa siswi berhamburan untuk pulang. Hari ini tidak seperti biasanya, Reynald,bima,dan revan langsung pulang masing-masing engga nongkrong dulu.
Pas keluar gerbang reynald melihat flora sedang menunggu sesuatu.

"Mau bareng?" Kata reynald dingin.
" Ga makasi, gue nunggu jemputan." Jawab flora.
" Yauda." Kata reynald
" Dih gada perjuangan banget jadi cowo." Decak flora sebal.
" Kenapa? Gue cuma nawarin bukan maksa. Atau lo mau di paksa sama gue?" Kata reynald dengan mengangkat alisnya.
" Gausa makasi." Jawab flora.
" Gue serius, lo mau ikut gaa. Kalo engga juga gapapa si, gue cuma ngasih tau kemarin di sekolah ada kasus pembunuhan cewe lagi, gue kasian aja baru juga masuk sekolah uda jadi korban." Celetuk reynald.
" Amit-amit lo nyumpahin gue?" Decak flora
" Ngasih tau sama nyumpahin beda, yauda ikut gaa." Kata reynald
" Yauda deh, iyaaaa." Jawab flora dengan terpaksa.
Reynald mengantar flora sampai depan gerbang rumah flora.
" Thanks." Kata flora
" Ongkosnya neng." Canda reynald
" Itungan banget si jadi cowo." Jawab flora dengan wajah yang cemberut tapi masih keliatan cute. Reynald tidak menjawab apapun dia hanya tersenyum dan menggeleng kepala, sambil memasang helm dan langsung bergegas pergi dari hadapan flora. Flora cepat cepat menuju rumah karena rasanya pertama sekolah di sekolah barunya itu sangat melelahkan apalagi menghabiskan tenaga untuk berbicara sama orang-orang aneh yang dia kenal hari ini, tapi dia senang meskipun aneh orang-orang itu menyenangkan. Siapa lagi? Reynald dan teman- temannya.

 Siapa lagi? Reynald dan teman- temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FLORA CALLIRA VALERIE

PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang