Inisial

10 2 0
                                    

Keesokan harinya, mereka sekolah seperti biasa. Hari itu pelajaran fisika, terasa sangat lama waktu menuju istirahat. Akhirnya penungguan mereka tidak sia-sia, tibalah bel istirahat. Reynald,bima, dan flora pergi ke gudang sambil membawa bekal makanan. Oh iya revan tidak sekolah, katanya sakit. Mereka makan bersama di gudang yang disebut markas dan berbincang-bincang.

" Dari orok sampe sekarang, gue baru denger kalo si revan bisa sakit, dia kan dari oroknya di vaksin anti segala penyakit hahaha." Ucap bima sambil tertawa cengengesan.

Reynald dan flora hanya menggeleng kepala melihat tingkah temannya yang selalu gila ini.
Tidak lama mereka mendengar keributan dari luar, ternyata keributan tersebut dikarenakan ada seseorang yang melihat mayat ketua osis. Reynald,bima,dan flora tidak begitu syok karena ya merekan sudah melihatnya lebih dulu. Tapi mereka harus seperti anak-anak yang lain menghampiri kerumunan dan bersikap cemas seolah-olah mereka baru melihat mayat tersebut, karena mereka memang baru melihat meskipun sudah tahu. Revan kan melarang mereka melihatnya pas malam karena berbagai alasan. Mereka menghampiri kerumunan, nampak mayatnya sudah di kelilingi oleh garis polisi, dan mayatnya sudah diangkat dan dibawa ambulance. Lagi dan lagi bertambahnya korban tidak ada sebab, apalagi jejak dan bukti terbunuhnya korban, dan mengklaim korban bunuh diri. Sangat di sayangkan hukum ini, memproses sesuatu dengan pikiran yang sempit. Tidak mau usaha seakan tidak akan ada jalan. Inilah alasan reynald keukeuh ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang ada di balik semua ini. Pembelajaran di sekolah menjadi tidak kondusif karena sering sekali anak anak di pulangkan, karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk belajar. Semua murid pulang dengan rasa takut tidak mau pergi ke sekolah.
Berbeda dengan reynald,bima,dan flora mereka belum pulang dan masing nongkrong di gudang (markas). Rasa takut mereka kalah dengan rasa penasaran.

" Aku yakin kalo korban kemarin-kemarin tu cuma jejak aja, mereka bukan bagian dari rencananya, seperti dia pengen di perhatikan dan dicari tahu. Apalagi clue yang dia tempel di pintu, itu udah jelas-jelas kalo dia emang pengen di temukan." Ucap flora heran.
" Orang kaya gitu mah pinter neng, sama ribet kaya cewe, pengennya di manja terus, pengen ditemuin tapi harus pake clue clue an meresahkan." Celetuk bima
" Sebaiknya kita jangan dulu gegabah kaya malem, soalnya dia udah tau rencana kita lebih dulu, daripada kita." Kata reynald
" Kalo setiap kita punya rencana, dan dia lebih tau rencana kita, berarti dia orang sekitar kita." Jelas flora.
" Lo bener." Reynald membenarkan.
" Sebaiknya kita pulang, bim lo anter flora. Lo kan bawa mobil. Kalo flora sama gue takut hujan ga mau ribet gue." Sambung reynald mengajak pulang.
" Duh mon maap ni bukannya nolak, gue disuruh jemput emak ke tempat senamnya, kalo gue bawa cewe bisa berabe nanti gue di kawinin muda, tapi mau si kalo sama neng flora, tapi bang bima nya belum cukup umur em, kalo nganter flora dulu lo tau lah emak gue terlambat dikit di coret gue dari kk." Tolak bimaa
" Lo kawin sama flora, terus bikin kk baru gampang." Jawab reynald.
" Dahlah ga paham lo rey, dadahhhhh." Kata bima sambil berlari menjauh.
" Ehh bimm loo, Arghhh sialan." Grutu reynald.
" Aku bisa pulang sendiri ko." Kata flora
" Ga, gue anterin," jwab reynald singkat sambil bergegas pergi.
" Dasar cowo aneh." Dercak flora.

Mereka berdua pun pulang.

***
Malam hari, Reynald,bima,revan, dan flora mendapati pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal, pesan itu dikirim pada jam dan menit yang bersamaan. Isi pesannya * PEMBERITAHUAN, KALIAN SUDAH MENJADI BAGIAN DARI RENCANA* hanya pesan seperti itu tapi dapat membuat bulu kuduk merinding dan rasa takut. Tapi lagi lagi rasa itu terkalahkan dengan rasa penasaran mereka ketika melihat ujung kanan pesan tersebut membuat petunjuk dengan menulis INISIAL huruf R terbalik dengan tegak bersambung.

PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang