#7. Haeril Chandra, gak sedang nyamar.

963 358 71
                                    

📞"Halo? Siapa, ya?"

Saya mematung tiba-tiba, ini bukan suara Teh Redia.

📞"S-saya Chandra."

Sengaja saya gak langsung bilang nama, bingung juga saat itu.

📞"Chandra siapa, ya?"

📞"Temennya Redia."

📞"Oh... Redia nya lagi di toilet. Nah-"

📞"Oh ya udah, makasih, Bu."

Saya langsung matiin teleponnya. Duh, betul, saya kurang usaha...







Malam berikutnya saya telepon lagi Teh Redia. Lagi-lagi yang angkat bukan dia.

📞"Ini yang kemarin yang namanya Chandra, ya?"

Saya mematung lagi.

📞"I-iya, Bu... Redianya ada?"

📞"Ada, tapi maaf tapi ini siapa, ya?"

Waktu ditanya begitu jelas saya bingung harus jawab apa.

📞"Redia gak mau bicara soalnya gak punya temen namanya Chandra."





Aduh! Belegug! Refleks saat itu juga saya tepuk jidat.




📞"Maaf, saya Aril."

Selang tak lama setelah saya dengar samar-samar Ibunya bicara dengan orang lain, muncullah suara yang saya kenal.

📞"Ngapain nyamar?" tanyanya.

Saya senyum dulu, senang he he.

📞"Bukan nyamar, nama saya emang Chandra. Haeril Chandra."

Dia diam dulu.

📞"Oh..."
📞"Ada apa?"

Saya diam, harus bilang apa, ya?

📞"Gak ada apa-apa."

📞"Kalau gak ada apa-apa aku matiin."

📞"Jangan dulu atuh..."

Saya beneran bingung mau bilang apa!!!

📞"Teh,"

📞"Apa?"

📞"Besok kalau saya ajak pergi, bisa enggak?"

📞"Gak tau, ke rumah aja."

📞"Oke."

📞"Pergi kemana?"

📞"Di rumah aja, besok saya kasih tau."

📞"Oh, siapa aja?"

Betul dugaan saya, Teh Redia mungkin mengira ini bakal kayak sebelumnya dimana ada Deden dan Teh Widi seharusnya.

📞"Saya dan Teteh aja."

📞"Loh?"

📞"Tapi kalau Teteh mau, ya ajakin aja."

📞"Ajakin siapa?"

📞"Siapa aja. Deden mungkin."






Dia diam dulu waktu itu, cukup untuk membuat saya berpikir kayaknya saya salah bicara atau kayaknya lebih baik saya matikan aja sambungannya. Tapi kemudian dia bicara.

📞"Kamu aneh."

Katanya waktu itu. Tentu saya gak tau apa maksudnya itu.

📞"Maksudnya?"

📞"Aneh aja, bicaramu gak sesuai sama tingkahmu."

Saya semakin gak ngerti!

📞"Saya ada salah?"

📞"Kok nanya aku? Tanya dirimu sendiri, dong."

Demi Tuhan saya gak ngerti.

📞"Tempo hari apa yang kamu bilang, gak sesuai sama apa yang kamu tunjukin."

Loh? Emang saya bilang apa?

📞"Saya bilang apa emang?"

📞"Kok nanya aku? 'Kan yang ngomong kamu."

Saya mikir dulu, saya bilang apa, ya... Seingat saya, saya cuma bilang kalau saya suka-oh!!!

📞"Oh-"

Tut.

Tiba-tiba satu kampung mati lampu!!!

PANASEA 1996Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang