01

5K 510 59
                                    

Hari ini seperti biasa, kamu menyelipkan camilan di meja Samu. Dan seperti biasa juga kamu kecyduk Samu, Tsumu, Suna.

"Kau lagi?" Samu bertanya dengan wajah sebal.

Pundakmu bergetar lalu kamu membalikkan badanmu, dan tersenyum canggung sambil mengusap tengkuk.

"Apa kau tidak bosan? Sudah kutolak berjuta kali." tanya Samu yang semakin sebal.

"Aku menyukaimu, apa kau tidak punya niat suka padaku balik?!" kamu berteriak tanpa ragu dan membuat kelas itu hening.

"Tidak." jawab Samu cepat.

Satu kelas tertawa mendengar penolakan Samu yang ke-13 kalinya dalam minggu ini.

Wajahmu merah padam, kamu berlari meninggalkan kelasmu dan kelas Samu.

Kamu berlari menuju atap gedung ekskul yang jarang dikunjungi orang-orang. Kamu duduk di pojokan sambil memeluk kakimu dan menenggelamkan wajahmu disana.

Sakit... Batinmu, tapi kamu tidak bisa menangis.

Dan berlalu lah waktu hingga bel pulang berbunyi. Kamu masih pada posisimu tidak berubah dan kamu tetap tidak menangis.

Ah... y/n bodoh. Batinmu memaki dirimu sendiri.

Besok aku akan berhenti memberikan cemilan pada Samu! Kau bertekad.

*
*

Keesokan harinya.

Ahahaha... aku tidak memberikan cemilan hari ini, aku malah memberinya onigiri di pagi hari untuk sarapannya.

BODOH! Y/N BODOH!

Kamu meletakkan kepalamu diatas meja, lelah bertengkar dengan pikiranmu sendiri.

Hari ini kamu malah menyelipkan onigiri ke mejanya Osamu. Dan ini masih sangat pagi, belum ada satu orang pun di kelas.

Kamu memaksakan diri untuk bangkit pergi dari kelas sebelum ada orang yang melihatmu.

Kamu tidak ingin ketahuan dan dipermalukan lagi.

Ya sudah jelas, kamu pergi ke atap gedung ekskul lagi. Sesampainya disana, kamu membanting tasmu dan dijadikan sebagai bantal. Lalu kamu menutup matamu dengan tanganmu dan tanpa sadar terlelap.

*

KRINGGG!!!

Suara bel tersebut menyadarkan kamu dari tidurmu. Kamu langsung mendudukkan tubuhmu.

Itu bel istirahat makan siang...

Kamu meratapi kebodohanmu dan mengambil kotak bekal yang ada di dalam tas. Tentu saja isinya hancur karna kamu sendiri melempar tasmu.

Kamu benar-benar tak habis pikir dengan dirimu sendiri, akhirnya kamu memakan bekalmu sambil melamun.

Dan bel masuk pun berbunyi. Kamu cepat-cepat pergi menuju kelasmu agar dapat mengikuti pelajaran.

BRAK!!

Kamu membuka pintu kelasmu dengan kasar karena kamu buru-buru, untung saja pelajaran belum dimulai. Tapi kamu jadi pusat perhatian di kelas, tentu Osamu melihat itu.

Kamu berusaha tidak peduli pada tatapan teman-teman sekelas dan segera menuju tempat dudukmu yang ada di ujung kelas.

Kamu berusaha tidak peduli pada tatapan teman-teman sekelas dan segera menuju tempat dudukmu yang ada di ujung kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu melipat tangan dan menjatuhkan kepalamu di atasnya, dan wajahmu menghadap ke tembok.

Akame sialan, kenapa sih dia harus sakit? dia kan bukan manusia, tenaganya seperti monster. Sok-sokan tidak sekolah karena sakit. Rutukmu pada temanmu, Akame.

*

Sepulang sekolah saat kamu sedang membereskan peralatan belajarnya, gerombolan perempuan mengepung mejamu.

"Hei y/n." suara panggil tersebut terdengar seperti menantangmu.

"Apa?" jawabmu tidak menatapnya sedikit pun dan itu membuat si pemanggil kesal.

"Kau tidak diajari tata krama saat berbicara ya?" tanyanya lagi meremehkan.

Kamu menghela napas gusar.

"Apa?" Kamu menatapnya dengan tatapan malas.

"Kau yang menyimpan onigiri di meja Samu kan?" tanya perempuan itu yang tidak lain adalah Ai--teman sekelasmu yang juga menyukai Osamu.

"Oh? Ada yang menyimpan makanan sepertiku juga ternyata." jawabmu mengelak, kamu tidak ingin ketahuan kali ini.

"Jangan berbohong!!" bentak perempuan itu.

Kamu berdiri dan mengangkat tasmu tidak peduli pada bentakan Ai.

"Minggir." ucapmu dingin.

"Apa?!" bentak Ai lagi tak terima.

"Minggir, aku tidak ada urusan denganmu."

Pada akhirnya para gerombolan perempuan itu menyerah dan memberikan kamu jalan.

"Omong-omong, onigiri-nya Samu buang karena dia tau kalau itu ulahmu." ucap Ai memanasi keadaan.

Kamu mengabaikan ucapan terakhir Ai, kamu tahu Samu pasti membuangnya dan selalu membuangnya.

Saat sudah berjalan cukup jauh, kamu baru bisa menarik napas lega.

Untunglah mereka tidak memanasiku lebih. batinmu.

Kamu lanjut berjalan menuju gerbang, tapi sebelum itu kamu melewati kantin dan melihat gerombolan Osamu sedang duduk di kantin, kamu hanya bisa melihat Osamu dari jauh dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

**TBC**

Senin, 18 Januari 2021

A/N:

oke gw lupa kelas di Jepang itu pintu nya ada berapa, tapi seinget gw sih ada juga yang 2 pintunya.

modal nekat gw up. the power of halu, chapter ini selesai 3 hari+revisi.

The Foxes! (Inarizaki X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang