Rey # 01

192 12 3
                                    

Mendung menggelayut awan semakin hitam pekat gerimis kecil tak mampu membuat alam kembali tersenyum seakan ikut berduka,hanya aku yang tertinggal disini menatap gundukan tanah basah.

"entahlah...aku masih ingin disini menikmati kesunyian sakitnya kehilangan.

Kenapa harus secepat ini bang .."??
Bahkan kita belum selesai bicara untuk mengurai semuanya.


"Maafkan aku bang...."


Rey berbicara dengan terbata kalimatnya terasa berat seberat hatinya saat ini melepas abang yang sangat dicintainya untuk selamanya..

"Tenanglah di sana bang..aku janji akan menjaga Rhenamu dengan sepenuh hati,"bisik Reyhan diatas gundukan tanah yang masih penuh dengan bunga-bunga.


Gerimis kecil berubah menjadi hujan deras menyirami persinggahan Elang yang terakhir semua harapan dan mimpinya terkubur bersama jasadnya di atas gundukan tanah basah berhiaskan bunga-bunga.


Rey tak bergeming,meski pakaiannya sudah basah kuyup dan badannya mulai menggigil menahan dinginnya air hujan tapi lebih dingin perasaannya saat itu...


pipinya mulai memanas sekuat tenaga Rey berusaha agar air matanya tidak menetes...tak terasa hari mulai gelap dadanya berdesir ketika ada sentuhan lembut yg menepuk pundak kirinya dan suara ini sangat dikenalnya.

" Rey....sesosok wajah yg sangat di kenalnya berdiri di belakangnya dengan mata basah.

 

" Rhena.." entah sudah berapa lama dia berdiri disana.

==============tbc================

Tahap belajar...

Terima kasih sudah meluangkan waktu.....tetep setia dengan rhena n rey ya..
Tidak terlalu panjang tiap bagiannya berharap bisa menjaga mood pembaca.

Antares theta
120121. 03:39 PM
Smg

Rhena Untuk Rey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang