Rey#08

26 2 0
                                    


Padang.....

Tak terasa dua bulan sudah aku menjalani hari hariku di kota ini.."bisik rey

Sore itu sengaja rey mengayuh sepedanya kuat-kuat berkeliling alai parak kopi,padang utara kota padang...

Tak lupa ia singgah di masjid raya menyejukan hatinya dan menenangkan perasaannya yang kembali bergejolak..

"Entahlah..." meski sudah dua bulan di kota ini tak mampu menghapus jejak rhena dalam memorinya bahkan semakin hari semakin membuat pikirannya terhimpit mengenang apapun tentangnya..

Aku bahkan tak mampu mengucapkan selamat tinggal untukmu rhen...aku terlalu pengecut sebagai seorang sahabat ataupun sebagai seseorang yang terlalu mencintaimu..."bisik rey dalam hati..

Hatinya teriris perih bahkan dadanya terasa sesak teringat saat ia harus meninggalkan kota di mana separuh hatinya tertinggal di sana..

Rey terkesiap ketika ada suara lembut menyapanya...

" sendiri...."?? Rey terperangah di sebelahnya sudah ada seseorang berdiri dengan senyum ringan..

Rey mengangguk lemah...

"Rara .." Sapa gadis itu sambil mengulurkan tangannya..

"Hmm....rey...."sahut rey sambil tersenyum tawar...

" maaf  ra...aku duluan ..." rey terlihat bergegas entahlah hatinya seperti menolak berada di sana terlalu lama...

Rara hanya tersenyum sambil memandang reyhan dengan tatapan heran dan penuh tanya...

Rey kembali menyusuri jalanan menuju rumahnya hangatnya matahari sore kembali membawa ingatannya ke gadis impiannya...

Impian yang di tinggalkan...
Impian yang belum sempat tersampaikan....

Bahkan selama dua bulan ini dia belum sekalipun memberi kabar rhena tentang dirinya di sini setelah berganti no.ponsel...

" Aku kangen kamu rhen..."dengan mata kuyu reyhan menata hatinya yang mulai terasa dingin...

Semoga kamu baik-baik saja

Maaf aku yang terlalu pengecut...,"rey mengacak rambutnya sendiri ...di kayuhnya sepedanya cepat menorobos jalanan yang mulai ramai..

Rey meraih ponselnya...terdengar suara reno diujung sana..

Sapa nih..." suara reno memecah kesunyian..

Aku rey....kamu baik-baik kan broo ,"..

Wkwk...dasar gila kamu rey...ngilang gitu aja kamu tau rhena selalu bertanya setiap menit tentangmu bagaimana aku bisa jawab aku hampir tak tau kabarmu...,"

Ahh...gak like nih ...," reno nyerocos di ujung ponsel tanpa jeda seakan tak memberi kesempatan reyhan untuk berbicara membuat perasaannya semakin tak karuan...

Sorry...." hanya kata itu yang terlontar dari mulut reyhan...

Salam untuk rhena ya broo..." ujar rey lirih menutup telefonnya...

Hatinya serasa jatuh berkeping-keping
Berserakan tanpa reyhan mampu memungutnya...

Nafasnya terasa berat...seberat perasaannya saat ini...
Rey memejamkan matanya berharap menemukan ketenangan dalam hatinya..

"Makan dulu .." temani kakekmu di meja makan..."suara bunda membuyarkan lamunan panjangnya..

" kenapa.."?? Seperinya resah

Bunda berusaha menyelidik...bunda kenal baik dengan rhena bahkan dengan mamanya tapi bunda tidak tau tentang perasaan reyhan ke rhena..setau bunda rhena hanyalah teman biasa saja...teman masa kecil yang berlanjut sampai mereka remaja..

Rey cuma kangen bang el.." rey berusaha mengalihkan perhatian agar bunda tidak menggali terlalu jauh apalagi sampai mengaduk-aduk isi hatinya..

"Ayo kita makan bun...aku lapar " rey mengajak bunda bergegas ke meja makan seakan rey ingin secepatnya menyudahi pembicaraan yang bisa membuat posisinya tersudut...

Bunda lestari hanya tersenyum jauh di lubuk hatinya dia bergumam...
Bunda pernah muda rey...walaupun kamu tak pernah bilang tapi bunda tau ada sosok yang membuatmu berat berada di kota ini...seseorang yang terpaksa kamu tinggalkan di sana meski bunda tidak tau siapa dia....

Bunda menghela nafas panjang dan menyusul reyhan yang terlebih dulu sampai di meja makan.

=============tbc=================

#open vote

#open comment

#makasih yang sudah mampir

Anthares theta
270121:08:34

















Rhena Untuk Rey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang