Rey #05

32 3 0
                                    

Malam semakin larut tiba-tiba perut rey berkicau tanda tak bisa diajak kompromi..

Dengan langkah malas diayunkan langkah menuju dapur tak sengaja terdengar sayup-sayup suara orang sedang berbicara serius di ruang tengah.

Reyhan mengendap pelan meski agak jauh tapi bisa terdengar jelas apa yang sedang di bicarakan..

"Bagaimana yah..bunda tidak bisa berhenti memikirkan kakek beliau seorang diri semenjak kepergian nenek yah..

Bunda harap ayah bisa mengerti karena kakek tetap bersikeras tidak mau meninggalkan tanah kelahirannya " Padang " beliau ingin bisa setiap saat ke makam nenek saat di dera rasa kangen. "ijinkan bunda merawat beliau yah,"??

Bukankah kita nantinya juga akan kembali ke sana..??

bunda tidak mau menyesal suatu hari nanti..bunda terdengar terisak menahan tangis.

Terlihat ayah menghela nafas berat meski akhirnya keluar juga suara dengan sedikit tertahan..

Baiklah bun...kalo memang sudah keputusan bunda kalo ayah tidak mungkin meninggalkan pekerjaan ayah di sini tidak semudah itu mengajukan mutasi dan elang membutuhkan ayah disini,utk kesibukan bunda bisa mencari sekolah dan mengajar di sana..,"lusa ayah akan coba berbicara dengan elang dan reyhan semoga mereka bisa mengerti..,"terdengar suara ayah dengan suara sedikit parau tapi bijak..

Reyhan terperanjat hampir saja gelas di genggamannya terjatuh...Apa ini..?? Padang..??

Aku akan meninggalkan kota ini,"??bagaimana dengan ..

Sekolahku...??..

Teman-temanku..."??

Club basketku.."??

Dan...

Rhena...

Rasa yang belum tersampaikan ini...

Haruskah kandas tanpa jawaban tanpa balasan atau....ahh...reyhan terduduk lemas perlahan di seretnya kaki yang terasa berat menuju kamarnya.

Matanya jauh menerawang ke langit-langit.

Aku memang belum siap menyampaikan isi hatiku rhen..tapi bukan berarti aku siap kehilanganmu karena situasi ini rhen...

Reyhan berusaha memejamkan matanya berharap apa yang didengarnya hanya karena ada masalah dengan pendengarannya...kenapa mendadak sekali..

"Padang". ..ahh jauh sekali.

Aku ga yakin aku sanggup melalui ini

Tanpa melihatmu.

Rhen...

Sayup-sayup terdengar suara motor memasuki halaman rumah..
Itu pasti bang el ...,"gumam rey
Ingin rasanya mencari pembenaran malam ini ke bang el..tapi sepertinya kakinya terlalu berat melangkah..

Rey lebih memilih mematung di dalam kamarnya sambil meyakinkan kalo apa yang di dengarnya salah..
Di bolak baliknya bantal sambil di tepuknya pipinya sedikit keras...

"Aaawww..."sakit berharap mimpi tapi tepukan di pipi meninggalkan bekas merah yang menandakan kalo ini nyata...

"Husstttt..." suara bang el mengagetkannya..

"Belum tidur...??

Rey hanya menggelengkan kepalanya..
Bang el tersenyum sambil berlalu..

Bang el memang selalu seperti itu...datar setiap menghadapi masalah..

Entahlah hidupnya bagai jalan tol lurus tenang tanpa hambatan...

Wajahnya selalu adem membuat siapapun yang ada di dekatnya serasa nyaman....hmmm....sabar,bijak meski orangnya tertutup terlebih untuk hal- hal yang bersifat pribadi.

=============tbc=================

#pemula yang mencoba untuk merangkak...

Antares theta
160121.2:14 PM

Rhena Untuk Rey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang