Ayangg-8

239 39 2
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.

Tiga hari telah berlalu. Gabriel sudah bangkit dari keterpurukannya, berkat Letta dan beberapa temannya.

Letta bersyukur, ia sempat berpikir saudaranya akan berubah menjadi dingin. Tapi beruntungnya, Gabriel kembali sedia kala.

Tapi tentu saja, kembalinya sifat asli Gabriel seringkali membuat Letta naik darah. Seperti sekarang ini.

"Bang El! Donat gue kenapa lo abisin?! Gue bilangnya 'Makan separoh!' Bukan semuanya lo ludesin anjim!"

Gabriel melirik Letta sedikit takut. Sebenarnya cowok itu tidak berniat memakan habis donat Letta, ia hanya kelaparan. Sungguh!

"Abang tadi laper, Ta," Gabriel mencoba menjelaskan.

Brakk!

Letta menggebrak meja. "Laper ya makan nasi!"

"Nasinya hambar."

Letta menggigit bibir bawahnya lantaran teramat kesal.

"Pakein lauk lah! Gue bunuh juga lo!"

Letta memilih meninggalkan ruang makan, menghindari hal-hal yang diinginkan.

Cewek itu duduk di sofa sembari menonton Tv.

Tidak ada yang menarik, sinetron kesukaannya juga belum main.

Ia beranjak dari tempatnya dan mencoba mengunjungi rumah Zeline yang berada tepat di sebelah rumahnya.

Letta mengetuk pintu beberapa kali. Akhirnya pintu terbuka dan menampakkan Zeline yang tengah memakan permen karet.

Letta nyelonong masuk dan langsung duduk di sofa.

"Jangan disitu, di kamar gue aja." Zeline berjalan duluan, sedangkan Letta mengekor di belakang.

Kamar dengan nuansa Hello Kitty langsung menyambut Letta.

"Gue nginep disini ye." Letta duduk di kasur.

Zeline berdecih. "Gue bilang jangan juga lo tetep nginep."

Letta menyengir. Pandangannya mengedar, mencari sesuatu.

"Cari apaan?" Zeline ikut duduk di samping Letta.

"Laptop."

Zeline berdiri dan menghampiri meja belajarnya.

"Nih."

Letta mengambil alih Laptop Zeline dan mulai mencari Film yang biasa ia tonton.

"Jangan bilang lo mau nonton Elsa lagi?" tanya Zeline malas.

Letta tidak menjawab, tetap fokus pada kegiatannya.

Beberapa saat kemudian, suara dari laptop mulai terdengar. Dan Zeline sadar, inilah awal dari penderitaannya.

Selama film di putar, Letta tidak pernah diam, ia sesekali bernyanyi dan berlagak seperti pemeran Elsa di film Frozen.

"Leriggo. Leriggo. Waksjdnjsuzsnidjsnj." Zeline menutup telinganya dengan bantal. Percayalah, Letta dan nyanyiannya sangat meresahkan.

Zeline bernapas lega saat filmnya telah habis. Tapi ternyata penderitaannya belum berakhir.

"Andai gue punya sihir kayak Elsa. Gue bakalan bekuin orang-orang yang nggak gue suka!" ucap Letta menggebu-gebu.

Zeline menatap Letta datar. "Andai!" tekan Zeline.

Letta menoleh sinis, "Mungkin lo yang pertama gue bekuin."

Ayangg (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang