Ayangg-14

201 24 15
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.


Malam ini, kamar Daffa cukup hening, tidak ada suara tembakan senjata dari dalam ponsel cowok itu seperti biasanya. Itu karena cowok itu memilih bertukar pesan dengan sang pacar dari pada bermain Game.

Ketenangan yang sedari tadi Daffa rasakan seketika buyar saat mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Tokk tokk tokk!

"Woi, Daf!" teriak Arthur dari depan kamar Daffa.

"Apaan?!"

"Keluar yok! Nyari angin."

"Dari pada nyari angin. Mending lo nyari pacar. Biar bisa uwu-uwu juga. Trus ga gangguin gue mulu." Terdengar suara tawa khas Daffa setelahnya.

"Sialan lo!"

Braak! Braakk!

"Buka woi! Beraninya dalam kandang lo!"

Daffa mendesah malas, cowok itu kemudian bangkit dari posisi berbaringnya dan melangkah mendekat kearah pintu.

Ceklek!

"Apasi? Suka banget ganggu orang."

Arthur berdecih. Ia pun menerobos masuk dan langsung menuju lemari milik Daffa.

"Mau ngapain lo?" Daffa hendak menghentikan Arthur yang tengah mengeluarkan beberapa pakaian milik Daffa.

Arthur melempar sebuah Hoodie berwarna hitam dan celana jeans dengan warna senada. "Kita keluar."

Daffa menggeleng cepat. "Ogah!"

Arthur nampak menyeringai licik. "Gue bocorin rahasia lo."

Daffa menghentikan aktivitasnya untuk mengembalikan pakaian yang tadi dikeluarkan Arthur. Cowok itu terlihat sedikit terpengaruh.

"Jangan macem-macem ya anying."

"Makanya cepet, pake."

Daffa menghela napas kasar. Arthur memang benar-benar biadab.

Setelah selesai berganti baju, Daffa segera keluar dan diikuti Arthur di belakangnya.

Mereka berjalan santai melewati ruang tamu. Semuanya tampak biasa, sebelum suara seseorang tiba-tiba terdengar.

"Mau kemana kalian?"

Langkah kedua cowok itu sontak terhenti, dan menoleh secara bersamaan kearah seseorang yang kini tengah duduk di sofa dengan kaki menyilang.

Cahaya yang temaram membuat keduanya tak bisa melihat dengan jelas.

Arthur sontak berbisik. "Bro, tadi yang ngomong beneran orang 'kan?"

"Ga tau gue, Thur. Ga keliatan soalnya."

Orang itu nampak geram. "Kalian ini!"

Daffa sedikit terkejut. "Thur, itu bukannya suara bapak gue yah?"

Arthur mengangguk beberapa kali dengan tampang dungu. "Hooh."

Ayangg (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang