Aku dan Cia bangun lebih pagi, sama-sama bersemangat. Dari tadi aku sudah sibuk mengobrak-abrik koper untuk mencari pakaian yang akan aku kenakan nanti. Saat aku sibuk mencari handuk, Cia malah menyodorkan ponselnya ke arahku. Aku mendesis sebal.
"Live Instagram," Cia berbisik.
"Live jam segini siapa yang nonton, dodol?" tanyaku masih mencari handuk di antara tumpukan baju yang masih kutaruh di koper sambil berdecak, duh di mana sih handuku?
"Luamayan, ada 30-an orang haha."
Aku langsung merebut ponsel Cia dan menampakkan wajahku di depan kamera siaran langsung.
"Halo, Guys. Good morning, ini aku Nirada. Cia baru bangun tidur langsung buka Instagram, mana belum sempet cuci muka, sikat gigi." Cia mencoba merebut ponselnya dariku, "Masih ada beleknya loh, Guys, di mata Cia. Liat nih, dia aja belum sempet sisiran." Kuarahkan kamera ke wajah Cia. Wajah Cia langsung memerah dan spontan berteriak kesal seraya mematikan siaran langsung dari Instagram-nya.
Aku tertawa puas dan sebelum aku masuk ke kamar mandi, kutimpuk wajah Cia dengan handuk.
"KAMPRETT NIRADAA IHHH!!" teriak Cia kesal. Aku tertawa puas di dalam kamar mandi.
•••••
Tujuan destinasi wisata hari kedua di Korea Selatan yaitu Pulau Jeju. Cuaca hari ini juga sangat mendukung untuk berlibur ke pantai dan menikmati berbagai hidangan seafood. Tentu saja kami dipandu oleh agen travel dari pihak penyelenggara giveaway.
Untuk destinasi wisata hari ketiga yaitu Kota Gwangju, yang di mana wilayah ini merupakan kota metropolitan yang terletak di ujung selatan Semenanjung Korea Selatan, tepatnya di Provinsi Jeollanam. Di Gwangju, kami mengunjungi beberapa tempat bersejarah, seperti Namdo Food Museum, Kuil Jeungsimsa, dan Gunung Mudeungsam. Kota ini juga dikenal sebagai Kota Kebudayaan Korea Selatan. Aku jadi belajar banyak dari pengalaman ini. Rasanya masih tidak menyangka saja di usiaku yang baru menginjak 17 tahun sudah bisa ke Korea Selatan, rasanya masih seperti mustahil mengingat aku bukan berasal dari kalangan keluarga yang "berada".
Kuota destinasi wisata terakhir yaitu Seoul, jantungnya Korea Selatan. Tempat inilah yang aku dan Cia tunggu-tunggu. Di Seoul, kami benar-benar puas dengan setiap tempat yang kami kunjungi, di antaranya yaitu tempat bermain Lotte World dan Sungai Han. Cia bahkan selalu siap mengambil gambar di setiap sudut yang bagus. Jangan tanya sudah berapa kali kami berswafoto sejak hari pertama tiba di Korea Selatan. Ponselku saja sampai menjadi korban karena memori penuh. Tapi, dari semua itu kami sangat bersenang-senang, apalagi seorang pemandu kami juga orang yang ramah.
Ah, hari itu mungkin akan menjadi hari terbahagia buatku tanpa perlu memikirkan beban hidup yang berat.
••••
Cia berkali-kali mengomeliku karena sejak satu jam yang lalu aku tidak berhenti merengek seperti cacing kepanasan. Bahkan tadi aku sempat menangis sesenggukan sampai mataku memerah.
"Jadi berangkat nggak sih?" tanya Cia sebal yang melihatku masih belingsatan di atas kasur. Rasanya sulit dipercaya untuk semua ini.
"Baru begini aja udah nggak karuan, apalagi nanti kalo ketemu beneran," katanya sambil menghela napas. "Pingsan kali ntar."
Akhirnya aku turun dari kasur untuk mengambil kotak make-up dengan kaki dan tangan yang sedikit tremor. Dalam hati aku sudah mengumpat berkali-kali sambil menarik napas dalam-dalam. Huh!
Inilah alasan Tuhan kenapa dari dulu tidak mengizinkan orang sepertiku bertemu idolanya. Baru tahu kalau Sehun ada jadwal resmi lewat bandara hari ini saja sudah membuatku tremor. Aku tidak yakin nanti kalau aku sungguhan melihat seorang Oh Sehun di depan mata aku tidak akan pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go [With EXO]
Fanfiction"Patah hati pertama gue itu gara-gara Sehun!" -Nirada •••• Posisikan dirimu sebagai Nirada, seorang fangirl yang hanya bisa modal kuota internet untuk dapat fangirling, tapi tiba-tiba mendapat notifikasi kalau dirimu menang giveaway tiket liburan ke...