06.31 WIB
Hari ini akan diadakan ulangan harian mapel Matematika setelah mapel pertama selesai. Bagi siswa yang rajin biasanya akan datang ke sekolah lebih awal untuk belajar dan berdiskusi dengan teman satu server-nya. Pagi ini aku berangkat lebih awal untuk berdiskusi, bukan berdiskusi untuk persiapan ulangan, tapi berdiskusi tentang konsep teaser comeback EXO.
Aku bukan siswi pemalas, justru aku dicap sebagai siswi terrajin di kelas. Aku bodoh di Matematika, tapi nilaiku justru tinggi di mapel lain selain hitung-hitungan, sampai-sampai ibuku yang di kampung menyalahkan Sehun, katanya yang ada di otakku hanya Sehun sampai otakku tidak bisa menampung rumus Matematika. Lho?? Padahal Sehun tidak salah apa-apa, justru dia menjadi pelarian dari masalah-masalahku.
"Gila nih, comeback kali ini pasti bakal badass," kata Salma antusias.
"Coba, coba ulang videonya."
Salma memutar videonya dari awal. Aku refleks menjerit saat bagian Kai memperlihatkan otot perutnya. Salma justru berteriak 'roti sobek' 'roti sobek'.
"Hah? Roti sobek tuh bukannya softex, ya?" tanya Dino agak berbisik ke arahku dan Salma.
"Softex tuh roti tawar, bege! Roti sobek tuh abs," jawabku nyolot.
"Anis Baswedan?" Dino memasang wajah polos. Salma spontan terbahak.
"Bukan, ya, anjir! Ngapain bawa-bawa Anis Baswedan??" Aku membeliakkan mata.
"Yeee, gue, 'kan, cuma nanya. Biasa aja dong, nggak usah nyolot gitu." Dino langsung pergi dengan tampang tidak berdosanya. Salma yang di sampingku masih terbakah-bahak. Aku memutar bola mata malas.
Perhatianku teralihkan oleh Mayang yang baru datang ke kelas dengan kantung mata yang jelas kentara.
"Kenapa lo? Kok matanya sembap gitu?" tanyaku setelah Mayang menaruh ranselnya di bangku.
"Gue habis diputusin Dior."
"Kenapa? Kemarin keliatan adem-adem aja."
"Dia nggak mau punya pacar yang suka K-Pop, katanya gue halu banget. Dia nyuruh gue buat berhenti fangirling, tapi gue nggak mau lah. Sampai dia maksa gue buat milih dia atau fangirling, dan gue lebih milih fangirling daripada dia. Finalnya, dia mutusin gue." Mata Mayang terlihat berkaca-kaca.
Aku hampir saja mengumpat keras-keras.
"HAHAHAHA! Baguss deh dia putusin lo. Gila, siapa dia nyuruh-nyuruh lo seenaknya? Pengin gue tabok, ya, mulutnya. Seenak jidat ngatur-ngatur. Kebahagiaan lo itu mutlak lo yang tentuin." Sekarang masih pagi, tapi aku malah sudah misuh-misuh. Jujur saja, aku memang sensitif kalau sudah menyangkut hal-hal seperti ini. Padahal Mayang juga merupakan anak broken home dan menjadikan fangirling pelariannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go [With EXO]
Fanfiction"Patah hati pertama gue itu gara-gara Sehun!" -Nirada •••• Posisikan dirimu sebagai Nirada, seorang fangirl yang hanya bisa modal kuota internet untuk dapat fangirling, tapi tiba-tiba mendapat notifikasi kalau dirimu menang giveaway tiket liburan ke...