Pertandingan Basket

29 2 0
                                    

***

Entah sudah berapa lama aku berdiam diri dikelas untuk ngadem, karena semua mahasiswa sibuk menonton acara sport yang diadakan kampus dan kebetulan lapangan yang dipakai dekat dengan fakultasku

Pesan masuk membuatku menghentikan film yang sedang ku tonton dilaptop

Galen R Bagaskara : Adaraa
Galen R Bagaskara : Kamu dimana?
Galen R Bagaskara : Zenna dilapangan, kamu dimana?

Adara Fredella : Aku dikelas

Galen R Bagaskara : Aku mau tanding, kamu gak mau liat?

Adara Fredella : nanti kalo udah mulai aku keluar kelas nonton kamu

Galen R Bagaskara : digedung mana? lantai berapaa biar aku bisa liat

Adara Fredella : gedung depan lapangan, lantai 2

Galen R Bagaskara : okee
Galen R Bagaskara : awas aja kamu ga nonton, alen marah👹

Adara Fradella : bawel jelek

Galen R Bagaskara : Love you adara Fradella Ulani

Adara Fradella : Alay

Mungkin, hanya teman dekat galen dan aku yang tau kalau kita berpacaran. Jangan tanya siapa yang ingin seperti ini sudah jelas aku

Karena sifat ramah galen kesemua kalangan sering disalah artikan, apalagi dengan satu perempuan yang sejurusan dengannya

Aku tidak ingin membicarakan dia, tidak perduli omongan orang-orang yang menganggap mereka seperti pacaran

Setiap baru menyebutkan namanya galen selalu memotong pembicaraanku sebelum makin ngelantur

"Ngapain didenger sih? Kan udah jelas pacarku kamu, adara"

***

Begitu sorakan terdengar jelas oleh pendengaranku, aku langsung mematikkan laptop dan keluar kelas

sial

Bukan aku tidak suka keramaian, tapi koridor lantai 2 sudah diisi oleh para mahasiswa baik adik tingkat ataupun kakak tingkat yang ingin menonton pertandingan seru ini

Nama galen sampai saat ini terus disebut-sebut, siapa yang tidak mengenalnya? Anggota bemft yang pembicaraannya sangat enak didengar dan sifat ramahnya kesemua orang membuat mahasiswa lama maupun baru nyaman berteman dengannya

Aku langsung merogoh ponselku dengan menelpon zenna untuk menanyakan posisi dia

"Gue dibawah sini, deket pemain pada ngumpul" sahut zenna langsung, sudah hafal sekali, tahun ketahun kegiatan ini selalu ada

"Ngapain disitu?"

"Abim bangke, gue disuruh jagain hp dia sama galen"

"Kok mau?"

"Udah deh bawel cepet sini temenin gue"

Begitu sambungan terputus aku bergegas turun kebawah, pertandingan belum dimulai, break 5menit untuk pemain selanjutnya melakukan pemanasan

"Dar sini dar!" Suara zenna sangat nyaring membuat galen yang tengah sibuk membetulkan tali sepatu menoleh cepat kearahku

"Jangan teriak anjir" sahutku dengan wajah kesal

"Gue mau pipis bentar, ni hpnya abim sama galen" tanganku refleks menerima ponsel itu, begitu ponsel sudah benar-benar ditanganku zenna langsung lari menuju toilet

Galen menghampiriku entah aku yang kepedean atau memang semua yang didekatku langsung melihat kearah aku dan galen "Kok turun? Katanya mau dari lantai 2" tanya galen begitu sudah dihadapanku

"Gamuat, udah rame duluan"

"Betah banget lagian dikelas" galen mencubit hidungku pelan

"Berminyak len"

"Gapapa, zenna kemana?"

"Toilet"

"Kalau mau periksa, periksa aja asal jangan buka video, anak kecil gak boleh liat" selalu seperti ini

"Siapa juga yang mau periksa-periksa?"

"Dar, kan aku---" suara galen terpotong saat abim menghampirinya

Pertandingan dimulai, zenna sudah kembali dari toilet dan bergabung duduk disebelahku.

Sudah setengah berjalannya pertandingan, aku pamit untuk kekantin membeli minum untukku dan galen, hanya niat saja entah berakhir buat galen atau buat zenna

Kantin ramai, saat aku kembali pertandingan sudah selesai. Dari kejauhan aku bisa melihat zenna sedang berbicara dengan abim dan galen

"Abis dari mana anjir?" Tanya zenna padaku

"Kantin, ngantri banget" sudah kukatakan, minuman ini akan berakhir untuk zenna

Galen sudah menggenggam satu botol pocari dengan note putih yang tertempel, aku melirik cepat tidak mau ketara aku tengah memperhatikan botol itu

"Nih"

"Ih baik banget, makasih adaraku" sahut lebay zenna yang langsung dihadiahj toyoran oleh abim

"Pusing gue dar, cowo lu dapet minum banyak banget sampe kedapetan temen-temen gue yang lain"

"Rezeki gaboleh ditolak bim, bener ga yang?" Sahut galen lalu beralih menatapku respon ku hanya tersenyum, tidak perlu dipusingkan, yang ada hanya menjadi beban jika dipikirkan

***

"Kamu kemobil duluan, aku mau ke ruang BEM U sebentar"

"Ngapain? Ada rapat? Kalo ada aku balik duluan aja deh"

"Enggaa, ini neke minta file proposal bemft buat diajuin ke BEM U"

"Gak lama, aku lari sebentar ya sayang" setelah aku mengangguk, galen bergegas cepat menuju ruang bem

Betul saja, belum genap sepuluh menit galen sudah kembali dengan nafas yang memburu

"Kenapa mesti lari sih?"

"Ga mau ninggalin kamu sendirian"

"Lebay banget"

"Mau makan dulu atau langsung ke kos an?"

"Kamu laper ga?" Tanyaku balik

"Laper, oke kita meluncur nasi uduk pak daus" aku tersenyum senang begitu galen mengatakan nasi uduk pak daus, makanan kesukaanku sejak menjadi mahasiswa disini

***

Lee Jeno
As
Abimanyu Damar Bwana

Lee Jeno As Abimanyu Damar Bwana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Liebste || Lee Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang