Rapat

17 2 0
                                    

***

Semakin kesini, hubungan ku dengan galen makin diketahui banyak orang, karena sifat galen yang blak-blak an membuat orang-orang yang mengenalnya menyadari itu

"Asik, galen bawa cewek" aku kenal betul dengan kating yang satu ini, sabian. Karena pernah berinteraksi waktu pkkmb

"Sejak kapan len tiba-tiba banget?"

"Apanya nih bang?"

"Pacarannya lah, bukannya sama anet ya lu?" Sabian menyahut lagi

"Udah satu tahunan bang, anet mah cuma temen gue" aku tidak terlalu memperdulikan, aku hanya diam duduk agak jauh dari tempat rapat anak namun suara-suara mereka terdengar jelas olehku

"Udah satu tahunan bang, anet mah cuma temen gue" aku tidak terlalu memperdulikan, aku hanya diam duduk agak jauh dari tempat rapat anak namun suara-suara mereka terdengar jelas olehku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galen R Bagaskara : Jangan bengong ih serem

Aku langsung menoleh ke arah galen dan tersenyum, ini anak mendengarkan omongan ketua bemnya atau tidak si? Bisa-bisanya tau aku melamun

Galen R Bagaskara : Jangan senyum
Galen R Bagaskara : Lagi rame nanti ada naksir kamu

Adara Fradella : jelek gini siapa yang mau naksir?

Aku bercanda, setelah membalas aku tertawa pelan lalu melihat kearah galen yang sedang melihat kearahku juga

Sudah hampir satu jam lebih, galen tak kunjung selesai juga rapatnya. Aku ngantuk tapi masih bisa ditahan, karena aku juga menebeng galen untuk pulang kerumah

Dikarenakan minggu depan, minggu tenang aku memutuskan untuk pulang kerumah, kangen bunda dan masakkannya

Galen R Bagaskara : Sayang? Ngantuk ya?

Adara Fradella : Iyaa:(( maaf

Galen R Bagaskara : Aku yang harus minta maaf
Galen R Bagaskara : Tunggu dimobil sendirian berani gak?

Adara Fradella : BERANI!! Kunci mobilnyaa manaa??

Gak lama aku melihat galen berdiri dan menghampiriku memberikan aku kunci mobilnya

"Nanti kunci dari dalem ya? Jangan setel musik juga nanti aku ketok-ketok ga kedengeran"

"Iyaa, yaudah aku kemobil ya" aku berdiri menuju mobil dan galen kembali kedalam kerumunan rekan-rekan rapatnya

***

Pukul sudah menunjukkan jam 11 malam, aku terbangun setelah satu jam tertidur didalam mobil, galen masih belum selesai rapatnya. Biasanya tidak selama ini tapi karena akhir periode jadi banyak hal yang harus dibahas

Aku menghubungi zenna barangkali dia belum tidur atau sedang kencan dengan abim?

"Tumben nyet" kasar sekali temanku yang satu ini

"Gabuttt"

"Lah gajadi pulang kerumah emang lu?"

"Jadi, masih nunggu galen rapat"

"Makin go public ya dar"

"Galen yang maksa mulu zen, mau gimana lagi?"

"Udah jalanin aja, omongan orang lu tanggepin gaada habisnya dar"

"Ga sama abim lu?"

"Baru aja balik orangnya"

Aku sibuk berbincang dengan zenna, ngantukku jadi hilang, aku bisa melihat dari kejauhan galen sedang berjalan keparkiran

"Lama banget ya aku?" Tanya galen begitu membuka pintu mobil

"Engga"

"Yaudah gue matiin yaa?" Zenna memutuskan panggilan, aku menegakkan tubuhku dan merubah posisi

"Siapa?" Galen bertanya "zenna?" Lanjutnya. Aku hanya mengangguk

"Kamu udah kabarin bunda belum kalau kemaleman?"

"Udaah, kata bunda gapapa asal sama kamu"

***

Terlalu malam untuk galen pulang kerumahnya, sebelumnya aku sudah bilang ke bunda untuk memberi izin galen menginap dan dibolehkan

Aku membujuk galen dengan sangat amat berusaha karena dia keras kepala tapi luluh juga

Aku mengambilkan kaos dan celana punya abangku untuk dipakai galen

"Nih agak kegedean gapapa kan?" Aku membuka pintu kamar tamu yang sudah ada galen didalamnya

"Kamu udah ngantuk belum?" Tanya galen begitu aku meletakkan pakaian diatas meja

"Kenapa?"

"Mau ceritaa" sahutnya dengan muka yang menggemaskan

"Yaudah cerita"

Galen menceritakkan semua kejadian-kejadian hari ini yang bersangkutan denganku

Perkara dia membawaku untuk menemaninya rapat semua kakak tingkat dan adik tingkat yang kenalnya menanyakan

Katanya kenapa bisa pacaran udah lama tapi ga ketauan len,

"Ya responku senyum-senyum aja, seneng akhirnya mereka tau pacarku" terdengar bangga dari suaranya saat berbicara seperti itu

Entah aku yang kepedean atau dia emang bangga? Aku hanya tersenyum-senyum menanggapi semua ceritanya sampai bunda muncul dibalik pintu dan menyuruhku dan galen untuk beristirahat.

***

Vote ya

Liebste || Lee Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang