5| kabur

1.9K 62 0
                                    

Saat ini Keisha sangat canggung berada di dekat Alex. hatinya berdebar-debar saat Keisha dekat sama dia. Ia berusaha menenangkan debaran hati yang selalu berdetak semenjak ciuman dalam mimpi. Mata Keisha terus memandang ke depan, Ia tidak berani melihat ke arah Alex, yang berdiri di sampingnya.

Hening, tidak ada suara pembicaraan mereka berdua, Keisha memulai mencairkan suasana dengan berbicara ke arahnya "sungguh aneh kita di pertemukan saat aku di tabrak mobil mu dan aku di kurung di sini " mata Keisha masih memandang ke depan, Keisha tidak ingin melihat mata biru Alex yang sangat tajam. Tidak ada suara yang keluar dari Alex, mata birunya memandang ke arah Keisha dengan tajam.

"Aku hanya ingin tau kenapa kamu mengurungku di sini?" ada nada yang ingin tau, ingin sekali dia mendengar langsung dari mulut Alex. Masih tetap berdiam diri tidak ada jawaban dari Alex.

Keisha sangat marah kenapa semua pertanyaannya engga di jawab. apa suaranya sangat berharga sampai-sampai tidak mau menjawab pertanyaan Keisha.

Keisha kesal kenapa Dia mengurungnya di rumah yang besar ini. Ia tidak boleh keluar rumah tanpa seijin Alex. Dia terkurung di sangkar bagaikan burung yang ingin ke bebasan. Keisha sudah menahan amarah saat menanyakan pertanyaan tadi. Ia mengatur napas agar bisa mengontrol emosinya.

Tapi emosi Keisha tidak pernah reda, pikirannya terus mengingat kenapa dia mengurungnya di rumah ini. apa Alex akan berbuat tidak serono kepada Keisha, apa Alex hanya ingin tubuhnya saja. Keisha sudah tidak kuat berada di samping Alex, rasanya ia ingin menangis apa yang terjadi kepadanya. di kurung oleh pria yang kejam.

Keisha memalingkan wajahnya dari pandangan Alex. Ia berlari ke dalam rumah tapi ada tangan yang memegang erat dari arah belakang. Keisha memberontak ingin melepaskan tangan Alex dari tangannya. Badannya masih membelakangi Alex, Air matanya yang sedari tadi dia tahan akhirnya tumpah juga. Keisha masih memberontak agar tangannya di lepaskan dari Alex.

Alex malah menarik tangan Keisha. Kepalanya terjatuh tepat di dada Alex. Tanpa ada aba-aba Alex langsung memeluk Keisha dengan erat. "Lepaskan!" air matanya mengalir membasahi pipinya, Keisha memberontak dalam pelukan Alex.

Keisha terus memberotak agar Alex melepaskan pelukan tapi Alex malah terus mempererat pelukannya kepada Keisha. Ia terus memberontak sampai tenaganya habis ia terdiam dalam pelukan Alex, Keisha terus menangis dalam pelukan Alex.

"Kenapa kau mengurungku? kenapa?" dengan nada marah dalam bicaranya air mata Keisha terus mengalir. Tidak ada jawaban lagi dari Alex, dia hanya terdiam sambil memeluk erat Keisha. "Jawab? apa kamu hanya ingin sesuatu dari ku? Aku hanya ingin kebebasan. Aku ini manusia! Aku ini bukan hewan yang seenaknya kamu kurung aku di tempat ini. Aku tau kamu telah menolongku. Tapi aku ingin pulang!! Ke rumahku, bukan ke rumahmu. Aku bukan tunangan mu!! " nadanya sudah naik satu oktaf tanganya mendorong Alex dalam pelukannya.

Keisha terlepas dari pelukan Alex langsung berlari ke dalam rumah "Aku tertarik dengan mu" nada suaranya sangat dingin keisha langsung mematung di tempat.

Jantungnya berdebar sangat cepat saat Alex bicara dia tertarik kepadanya. apa Alex sedang bohong, mana mungkin Alex tertarik kepadanya. Keisha hanya wanita sederhana dan juga tidak cantik.

"Aku tertarik dengan mu. Kamu mengingatkan ku dengan seseorang" Alex mengulang perkataannya lagi agar Keisha percaya kalau Alex sangat tertarik kepada Keisha. Alex berjalan mendekati Keisha, Alex memegang tangan Keisha.

Tapi Keisha menepis tangan Alex dia berlari dengan kencang ke dalam rumah. Keisha menaiki tangga menuju ke kamarnya. Di dalam kamar Keisha menangis sambil lututnya di peluk oleh tangannya yang mungil.

"Aku hanya ingin keluar dari sini. aku hanya ingin hidup seperti biasa sebelum ketemu Alex, aku engga mau disini engga mau di sini" berbicara dengan suara pelan. air matanya terus mengalir. Ia ada pikiran untuk kabur dari rumah Alex. Keisha menunggu sampai larut malam agar mudah untuk pergi dari rumah ini.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam Keisha membuka pintu yang tadi di kunci. membukanya dengan pelan-pelan agar tidak ketahuan, Keisha berjalan mengendap-ngendap dalam kegelapan ruangan di malam hari.

Saat ingin menuruni tangga ada tangan yang memegang pundaknya. Badan Keisha langsung menegang ada rasa takut dalam hatinya. Keisha membalikan muka ke arah tangan yang memegang pundaknya. Ia melihat dari tangan sampai ke wajah yang memegang pundaknya Keisha langsung kaget ternyata yang memegang pundaknya adalah Alex.

Ada rasa takut dalam hati Keisha saat melihat Alex yang ada di depannya. sepertinya Alex ingin marah kepadanya. Keisha langsung menurunkan matanya, agar ia tidak menatap mata Alex yang sangat tajam menatap Keisha. "Mau kemana kamu?" Alex berbicara ke arah Keisha nada suaranya berubah dari sebelumnya.

'Aku sangat bingung apa yang harus aku jawab. masa aku harus jujur kepadanya kalau aku mau kabur, jangan dia pasti akan marah besar kepadaku, aku harus mencari alasan lain yang masuk akal' Alex mendengar pikiran Keisha dia langsung marah besar kepada Keisha.

Alex langsung menarik tangan Keisha dengan kasar tanpa mempedulikan teriakan Keisha yang kesakitan tangannya di tarik oleh Alex. "Alex lepasin?" Keisha memberontak agar di lepaskan tangannya dari Alex. tapi kekuatan Alex lebih kuat, Alex terus menarik Keisha sampai di kamar Alex.

Apa yang akan dilakukan Alex kepadanya. Alex langsung membuka kamarnya langsung menarik kasar Keisha. Alex langsung mendorong badan Keisha ke atah kasur dengan kasar. Ada muka jahat dalam diri Alex. Mata Alex menatap Keisha tajam dia melihat dari bawah kaki Keisha sampai ke atas kepala Keisha.

'Aku risih kenapa Alex menatapku seperti itu apa dia akan melakukan perbuatan yang tidak baik kepadaku' pikiran Keisha di dengar oleh Alex yang masih menatap tajam kearah Keisha yang sedang di atas kasur.

Alex memasang wajah kejamnya dia mendekat ke arah wajah Keisha "Kamu jangan macam-macam apa lagi kabur dari rumah ini aku bisa berbuat kejam kepadamu" nadanya sangat dingin tapi menusuk dalam hati badan Keisha langsung menegang ketakutan. Jarak muka mereka sangat dekat mata Alex menatap ke arah Keisha.

Keisha sangat takut, Alex langsung mendekatkan mukanya lebih dekat dan Alex langsung mencium Keisha sangat kasar. Alex menggerakan bibirnya dengan kasar agar Keisha merespon ciumannya tapi Keisha memberontak ingin melepaskan ciuman ini.

Tangan Keisha di pegang dengan kedua tangan Alex. Alex tambah mencium Keisha lebih kasar lagi bibir bawah Keisha di gigit nya. 'Lepaskan!!' Keisha berbicara di dalam hatinya berulang kali Alex mendengar suara hati Keisha tapi dia terus mencium Keisha lebih kasar lagi. Keisha menangis merasakan kesakitan saat Alex menggigit bibir bawahnya.

Keisha ke habisan napas dia terus memberontak tapi apa daya kekuatan Alex lebih besar dari pada kekuatan Keisha. Ia tidak memberontak lagi, Keisha terus menangis. Alex langsung melepaskan ciumannya mereka berdua.

"Kamu jangan macam-macam apa lagi kabur dari rumah ini aku bisa lebih kejam dari pada ini?" matanya masih menatap Keisha nada suara sangat dingin tidak ada ekspresi dari wajahnya.

Alex langsung berdiri dari kasur langsung keluar dari kamar dan menguncinya dari luar. Keisha masih merasakan kesakitan di bibir bawahnya yang di gigit Alex dalam ciuman yang kasar. Keisha merasa sangat jiji membayangkan ciuman tadi. Ia langsung menangis lagi.

I could read your mindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang