2| Tertarikan

1.6K 81 4
                                    

Cahaya pagi memasuki kamar Keisha mukanya berkerut merasakan silau, matahari yang masuk dalam kamarnya. Perlahan Keisha membuka matanya melihat ke seliling kamar takutnya ada yang masuk tampak permisi. soalnya ini bukan di rumahnya melainkan di rumah pria yang dia tidak kenal.

Tiba-tiba dari arah pintu ada yang masuk seorang pria tua, dia melihat ke arah Keisha yang masih ada di atas kasur Felix langsung berbicara ke pada Keisha "Nona di perintahkan oleh tuan muda untuk turun ke bawah" suaranya sangatlah halus melihat Keisha di depannya.

Aku melihat ke arah pria tua 'Sepertinya dia berumur 40' aku berbicara dalam hati mataku masih memandang pria tua.

Felix tidak terlihat tua wajahnya masih terlihat muda. Matannya indah berwarna coklat menyejukan hati setiap orang yang melihat matannya.

Felix melihat Keisha yang sangat ke takutan ke pada tuan muda "Jangan takut Nona tuan Alex tidak akan menyakitimu" ada sebuah senyuman di bibir pria tua itu.

Senyuman pria tua ini seperti Ayahku. Aku jadi teringat dengan Ayahku yang selalu tersenyum.

Pria tua itu pergi meninggalkan Keisha di dalam kamar dan menutup pintunya kembali. Keisha berpikir ternyata pria itu bernama Alex, nama yang sangat bagus.

Aku membuka selimut dan turun dari kasur. berjalan menuruni tangga aku melihat ke arah meja makan sudah ada Alex di sana. Aku berdiri di depan meja.

Alex berbicara ke arah Keisha "Duduklah" suaranya sangat datar dan mukanya tanpa melihat ke arah Keisha.

Aku langsung duduk di depan Alex dan memakan sarapan yang sudah di sediakan oleh pelayan yang ada di sini.

Alex menatap mata Keisha mengetahui apa yang sedang Keisha bicarakan dalam hatinya 'Dingin sekali pria ini' yang masih menyantap makanannya.

Alex melanjutkan makannya dan sekali-sekali Alex menatap Keisha. Makan mereka sudah selesai Alex langsung beranjak dari duduknya dan berbicara ke arah Keisha yang ada di depanya saat ini "Kamu tetap di sini luka kamu belum sembuh betul " suaranya sangatlah datar Alex menatap ke arah Keisha yang masih duduk.

'Apa-apaan pria ini menyuruh aku tetap di sini emangnya dia siapa?' Keisha berbicara dalam hati walau pun berbicara dalam hati Alex pasti tau apa yang ada di pikiran Keisha saat ini.

Alex langsung berjalan menuju mobilnya yang ada di garasi dan Alex langsung berangkat ke kantornya.

Keisha masih duduk di meja makan dia berpikir gimana caranya agar dia bisa keluar dari rumah ini. Rumah ini sangatlah luas dan besar banyak penjaga yang menjaga rumah ini. Tidak mungkin penjagannya hanya 5 orang.

'pasti penjaganya banyak sekali yang menjaga rumah ini. Aku harus keluar hari ini juga gimana pun caranya. Aku berdiri dan berjalan mengendap-endap untuk keluar dari rumah ini'

saat membuka pintu ada seseorang yang memegang pundaknya. badan Keisha langsung tegang sangat ketakutan. Ia membalikan badan dan ternyata yang tadi memegang pundaku adalah pria tua yang memangilnya di kamar.

Pria tua itu langsung berbicara ke arah Keisha "Nona mau kemana?" berbicara dengan sopan ke arah Keisha. "Aku hanya ingin melihat-lihat taman di depan rumah " berbicara tanpa rasa gugup biar pria tua ini tidak curiga kalau ternyata dia berbohong.

Keisha gagal untuk pergi dari rumah ini mungkin nanti siang dia harus segera pergi dari rumah ini sebelum Alex pulang dari kantornya.

"Maaf Nona saya di perintahkan oleh tuan Alex agar Nona tetap di dalam Rumah" kata pria tua itu memperingatkan Nona Keisha.

"Baiklah, boleh saya tau nama bapak siapa?" Keisha berbicara ke arah pria tua itu.

"Nama saya Felix cukup Nona memangil saya Felix jangan memangil pak felix, aku hanya ingin terlihat muda dengan sebutan felix jangan memakai iming-iming sebutan pak" Felix berbicara sangat ramah kepada Keisha. Keisha berjalan menuju kamar yang ada di atas.

Keisha berjalan mondar-madir memikirkan bagaimana caranya dia bisa keluar dari rumah ini. Sangat tidak gampang untuk keluar dari sini.

Siang ini dia harus cepat-cepat keluar dari tempat ini. Keisha tidak yakin apa yang di kata oleh Felix tadi pagi. kalau Alex sangatlah baik.

Dia berfikir kalau Alex orang yang sangat kejam. Keisha melihat dari tatapan matanya yang sangat tajam. Mata birunya menandakan orang yang sangat di segani dan di takuti banyak orang.

' Iya aku harus lewat depan dengan cara ngendap-gendap sepertinya siang hari ini semua orang sedang sibuk jadi aku gampang untuk kabur '

***

Pagi hari sudah berganti dengan siang hari yang sangat cerah. Keisha berjalan menuju pintu depan untuk segera pergi dari rumah ini.

Ternyata penjaga di sini sedang makan siang jadi engga terlalu banyak penjaga aku bisa leluasa pergi dari sini. Keisha sudah ada di depan gerbang ternyata gerbang itu di gembok 'Ahh sial gagal lagi untuk pergi dari rumah ini'.

Keisha masuk lagi ke dalam rumah dan duduk di ruang makan. Dari arah luar terdengar suara mobil yang masuk ke rumah ini.

Ada pria yang masuk ke dalam rumah. Keisha memandang ke arah pria yang masuk kedalam rumah. dia sangat tampan, berkarisma tatapan matanya tidak setajam Alex. Warna rambutnya coklat terlihat masculine.

Dia berjalan mendekati Keisha. 'gila si Alex membawa cewek secantik ini kerumahnya'.

Aku hanya diam memandang ke arahnya. Tangan dia langsung terulur "Hy, namaku Gavin " Keisha menjabat tangan Gavin.

"Hy juga, namaku Keisha ".

kita sudah berjabat tangan cukup lama. Keisha mau melepaskan jabatan tangannya. dia memegang tangan Keisha sangat erat.

"Maaf tangannya"

"Oh iya, sorry" Gavin langsung melepaskan tanganku. Tangan Keisha cukup pegal berjabat tangan dengannya.

Beberapa saat kemudian dari arah pintu yang sama, Alex datang dengan pakaian yang sangat elegan dengan kemejannya. Alex berjalan menuju Gavin dan memperingatkan kepada Gavin agar dia tidak mendekati Keisha.

"Nanti kita akan ketemu lagi" kata Gavin.

" iya " kataku antusias.

Gavin langsung pergi ke ruang tamu, Alex mendekati Keisha dan berbicara "Kamu jangan dekat sama Gavin" ekspresi mukanya sangat datar tidak seperti orang biasanya.

"Emang kamu siapanya aku ngatur-ngatur aku segala, tolong ijinin aku untuk pulang aku ingin sekali pulang" wajahnya sangat marah ke pada Alex dan memohon agar Alex mengijinkannya untuk pulang ke rumah. Alex sangat tertarik sama Keisha dari awal dia menolongnya.

"Tetaplah di sini" dengan suara yang masih datar seperti kemarin.

Alex menatap mata Keisha ' siapa sih pria ini kenapa aku engga boleh pulang ' Keisha sangat frustrasi.

I could read your mindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang