Chapter 15

7.5K 546 44
                                    

  

Other days...


    Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi lebih tiga puluh menit. Namun Johnny dan Ten sudah berada dibandara. Pagi ini mereka akan berangkat ke Beijing untuk menjemput Yangyang.

   Awalnya Ten berencana menjemput putranya sendirian, tapi tentu saja Johnny menentang keinginan istrinya tersebut. Johnny memaksa ikut dengan alasan takut Ten kenapa-napa dijalan.

   Hendery dan Haechan terpaksa tidak bisa ikut karena jadwal kuliah mereka. Setelah dari Beijing, rencananya Johnny dan Ten akan langsung terbang ke Chicago untuk menjemput nyonya Seo. Ah iya, saat Johnny memberitau ibunya kalau Ten sudah kembali, nyonya Seo luar biasa senang. Bahkan nyonya Seo berniat ingin langsung ke Korea saat itu juga untuk menemui menantu kesayangannya. Namun tentu saja Johnny melarangnya. Ia bilang biar ia dan Ten yang akan menjemput ibunya.

   "Kak, anak-anak beneran gak apa-apa ditinggal?"

   "Enggak apa-apa sayang, lagipula mereka kan udah besar. Dery pasti bakal jagain Echan. Aku lebih gak tega kamu pergi ke Beijing sendirian."

   "Gak tega apa takut aku gak balik lagi ke Korea?"

   "You know me so well, babe.."

   "Ishh apasih kak☺.. Udah ah ayo, bentar lagi pesawatnya berangkat."



  #SKIP


   Setelah berjam-jam mengudara, akhirnya pesawat mereka tiba dengan selamat di bandara PEK, Beijing.



   Setelah berjam-jam mengudara, akhirnya pesawat mereka tiba dengan selamat di bandara PEK, Beijing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  

    Lantas mereka pun naik taxi untuk menuju distrik Haidian. Empat puluh menit kemudian mereka pun sampai di sebuah rumah sederhana yang dulu Ten tempati bersama putra bungsunya. Beruntung Ten tidak sengaja membawa kunci cadangan rumahnya sampai ke Korea. Kalau tidak mungkin mereka akan terus diluar sampai Yangyang datang.

    "Selamat datang dirumahku kak.. Ayo masuk, mungkin Yangyang masih dikampusnya."

   "Emang kamu gak ngabarin dia kalau kita mau kesini?"

     Johnny mengikuti istrinya masuk kedalam sambil menyeret sebuah koper yang berisi baju mereka berdua lalu duduk disofa.

    "Aku udah ngabarin tadi pagi, katanya hari ini cuma mau urus-urus ijin cuti kuliahnya. Kakak mau minum apa?"tanya Ten dari dapur.

    "Apa aja asal kamu yang bikin pasti enak."

   "Air kobokan mau?hehehe..."

    "Yakali tega suaminya dikasih minum air kobokan.."

   "Hehe, ya enggak doong.."

    Ten datang sambil membawa segelas jus jeruk untuk Johnny lalu meletakkannya disebuah meja kecil.

Second Chance || JOHNTEN [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang