Chapter 21

6K 472 28
                                    


  Gak jadi up besok😁, jadinya sekarang mumpung lagi ada ide.

   Awas typo bertebaran and happy readinggg.....

***************

Sementara itu di Korea.....

    Pukul empat sore, Haechan baru saja menyelesaikan kelasnya. Ia sedang membereskan buku-bukunya saat Nana, teman sekelasnya menghampirinya.

   "Udah Chan? Yuk keluar."

    Haechan dan Nana pun berjalan keluar beriringan menyusuri koridor kampus yang sudah mulai sepi.

   "Chan, kamu kenapa sih akhir-akhir ini aku perhatiin kaya lesu banget."

    "Hmm, gapapa Na, cuma lagi kangen papa aja."

   "Papa kamu lagi keluar negri?"

    "Iya, lagi mau jemput grandma. Aku dirumah berdua doang sama kak Dery."

    "Oh iya Chan, aku penasaran sebenernya kak Ten kemana ya? Masa baru dua bulan ngajar udah ijin cuti."

    Ngomong-ngomong, belum ada yang tau kalau Ten itu mamanya Haechan, termasuk Nana sendiri belum tau. Entahlah, Haechan ingin merahasiakannya dulu.

    "E-emang kenapa, Na?"

    "Aku gak suka guru tari kita yang sekarang, lebih suka kak Ten yang ngajar. Guru tari yang baru itu kecentilan. Ihh ga lyke Nana.."ucap Nana sembari berbisik

    Akhirnya mereka berdua pun sampai didepan gerbang kampus. Tak jauh dari gerbang kampus, Jeno, kekasih Nana sudah menunggu diatas motornya.

    "Chan, aku duluan ya, Jeno udah nungguin soalnya. Kamu pulang sama kak Dery kan?"

    "Emm.. ya kalo kak Dery ga latihan basket. Tapi sayangnya hari ini kak Dery harus latihan."

    "Terus gimana? Mendung ini loh Chan, bentar lagi ujan kayanya."

    "Udah gapapa sana kamu duluan aja, kasian noh si Jeno udah lumutan gara-gara nungguin kamu."

    "Bener nih gak apa-apa aku tinggal?"

    "Iyaaa Nanaaa... Udah sanaa ih.."

    "Okey, sampe ketemu besok ya."

    "Emm... Tiati.."

     Setelah Nana pergi, tidak berapa lama rintik hujan mulai turun membasahi bumi.

    ''Yahh, ujan lagi."

    Haechan berlari menuju halte bus sambil mencoba menutupi kepalanya memakai tasnya. Tanpa Haechan sadari, sedari tadi ada seseorang yang mengikutinya sambil membawa sebuah payung. Orang tersebut menyamakan langkahnya dengan Haechan dan lantas memayungi adik dari Hendery tersebut.

    "Ehh, kok ujannya berenti?"

    Haechan menengok kesamping  dan mendapati seseorang yang dikenalnya, ralat --seseorang yang Haechan kagumi diam-diam-- tengah memayungi mereka berdua. Bisa dibilang Haechan adalah pengagum rahasianya.

   "Eeh-- K-kak Mark?"

       Mark Lee, cowok cool dan tampan blasteran Korea-Kanada yang juga cukup populer dikampusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   
    Mark Lee, cowok cool dan tampan blasteran Korea-Kanada yang juga cukup populer dikampusnya. Sebenarnya Mark juga anak basket sama seperti Hendery. Bahkan mereka berada di team yang sama. Tapi tunggu-----

     Kalau kakaknya latihan basket, bukankah seharusnya Mark juga latihan hari ini? Tapi kenapa ia malah repot-repot mengantarkan Haechan pulang?

***************

   Haechan sampai di rumahnya pukul lima sore, beruntung hujannya sudah mulai reda.

    "Eumm-- K-kak, makasih ya udah mau nganterin aku."

   "Hm, sama-sama."

    "Eumm-- kakak mau mampir dulu? A-aku buatin coklat hangat."

    "Emm, boleh deh."

    Akhirnya mereka berdua pun masuk kedalam rumah. Haechan merogoh sakunya dan mengambil duplikat kunci rumahnya. Haechan dan Hendery memang diberi masing-masing duplikat kunci rumah hanya untuk berjaga-jaga saja.

    "Silahkan masuk, kak.."

   Untuk pertama kalinya, Mark berkunjung kerumah Haechan. Walaupun ia berteman dengan Hendery, namun ia belum pernah sekalipun datang berkunjung.

    "Bentar ya kak, aku buatin coklat hangatnya dulu."

    Haechan pergi kedapur lantas membuat dua gelas coklat hangat. Satu untuknya dan satu lagi untuk Mark. Setelah selesai, Haechan kembali kerung tamu dimana Mark berada.

    "Rumah kamu sepi."

    "Oh, iya, papa lagi gak ada, lagi jemput grandma."

    "Ooh gitu."

    Sebenarnya sedari tadi ada hal yang ingin sekali Haechan tanyakan pada Mark. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia pun memberanikan diri bertanya pada kakak tingkatnya tersebut.

    ''Eumm, kak, aku boleh nanya sesuatu ga?"

    "Nanya apa?"

    "Eumm-- itu, ke-kenapa kakak gak latihan basket dan malah nganterin aku pulang?"




TBC...

Akhirnyaa Dek Echan bisa ngobrol juga sama Aa Mark..😁😁😁

Hayooo...kira-kira Mark  mau jawab apa ya???

Second Chance || JOHNTEN [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang