Chapter 10

8.4K 702 151
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejakmu and Happy Readingg^^…

   

      Hendery dan Haechan kembali dari ruang dosen dengan ponsel Ten ditangan Haechan. Untuk sesaat mereka lupa caranya bernafas.

    Sepanjang lorong kampus, duo Seo bersaudara tersebut sibuk berkutat dengan fikirannya masing-masing.

   "K-kak... Ki-kita harus gimana kak?"

    "Kakak juga bingung dek, disatu sisi, kakak emang kangennnnn banget sama mama, rasanya kakak emang gak bisa ngebenci mama walaupun mama udah ninggalin kita, apalagi setelah kakak tau alasan mama pergi."

   "Hiks... Adek pengen banget meluk mama kak.. Adek kangen mamaa.."

   "Nanti setelah selesai latihan, kita harus bicara sama mama. Mama harus tau kalau kita ini anak-anaknya."

   "Iya kak, adek setuju."

   Akhirnya duo Seo bersaudara tersebut sampai diruang latihan dance. Haechan pun menyerahkan ponsel tersebut pada Ten.

   "I--ini k-kak ponselnya."

   Ten menyadari jika suara Haechan sedikit bergetar, seperti tengah menahan sesuatu.

    "Uh, terimakasih Haechan, Hendery.. Yasudah karena Haechan dan Hendery sudah kembali, kita mulai latihannya ya.."

    Kurang lebih empat puluh menit, latihan pun selesai. Masing-masing sudah membubarkan diri dan kembali kekelasnya. Namun, hanya Haechan dan Hendery yang masih berada diruangan tersebut.

   "Loh, Hendery, Haechan, kalian tidak kembali kekelas?"

   "Ummh-- i--itu, kak Ten, s-sebenarnya ada yang ingin kami tanyakan pada kak Ten. Apa kak Ten tidak sibuk?"

   "Umh, ya, kebetulan ini kelas terakhir. Kalian mau bertanya apa?"tanya Ten lembut.

  (Gak tau kenapa aq suka bangett hairstyle Ten yang ini, kaya vibes 'mommy'nya dapet bgt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  (Gak tau kenapa aq suka bangett hairstyle Ten yang ini, kaya vibes 'mommy'nya dapet bgt..)

 
     Haechan maju lalu menghampiri sang guru. Ia mengambil ponselnya yang ia simpan ditas. Setelah mengutak-atik sebentar, Haechan pun menyerahkan ponselnya pada Ten.

   "A-apa k-kakak kenal orang ini?"


   "A-apa k-kakak kenal orang ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    Ten tidak menjawab, ia hanya merespon dengan merapatkan bibirnya. Tentu saja ia sangat mengenal siapa orang yang berada difoto tersebut. Seseorang yang sampai kapanpun tidak akan pernah ia lupakan. Tak lama, buliran bening menetes dari kedua matanya. Hal tersebut cukup untuk membuat dua kakak beradik tersebut untuk mengetahui jawabannya.

   "J-jadi.. Ternyata benar, k-kak Ten adalah mamaku dan kak Dery?"

    Ten semakin terisak, ternyata anak-anaknya sudah menyadari siapa dirinya.

   "Hiks.. Hiks... Ma-maafin mama, sayang.. Ma-maafin mama yang udah ninggalin kalian.."

   Dua Seo bersaudara tersebut tidak bisa untuk tidak menangis, refleks mereka pun memeluk 'ibu' mereka yang selama ini sangat mereka rindukan. Lantas Ten pun balas memeluk kedua putranya.

   "Maa--- Dery kangen mama.."

   "Echan juga maa.. Hiks.. Mama jangan pergi lagi.. Mama jangan tinggalin kita lagi.."
 
   "Mama jangan khawatirin apapun, lagipula kakek udah meninggal, jadi gak akan ada lagi yang bisa misahin mama dari kita."

    Ten mengangkat wajahnya yang sudah basah oleh airmata.

   "Ka-kakek kalian udah meninggal?"

   "Iya ma, dua tahun yang lalu."jawab Hendery.

    "La--lu, nenek kalian bagaimana?"

    "Nenek masih di Chicago ma, nenek gak mau dibawa pindah kesini. Katanya selagi mama belum ketemu, nenek gak mau tinggal di Korea."

   "Ma, adek kemana ma? Apa mama kesini juga sama adek?"tanya Haechan.

   "Adik kalian masih di China, dia ga mau pindah kampus. Katanya dia bakal main kesini kalau liburan."

   "Terus, mama tinggal dimana?"

   "Mama tinggal diapartemen yang gak terlalu jauh dari kampus."

   "Maa~~~ mama mau ya tinggal sama kita lagi? Ya ma yaa.. Kasian papa udah kangen banget sama mama.."

   "E-emangnya pa-papa kalian enggak----"

    "Enggak ma! Dari dulu sampai sekarang papa masih sendiri. Katanya papa ga mau nyari pengganti mama, saking cintanya papa ke mama. Padahal adek tau, banyak cewek-cewek diluar sana yang deketin papa. Tapi papa sama sekali gak ngerespon mereka ma..."jawab Haechan.

   "Iya ma, lagian Dery sama Echan juga gak mau punya ibu tiri."

   "Betul itu kak!"

   Ten tersenyum mendengar jawaban anak-anaknya. Memang sudah seharusnya ia kembali pada keluarganya. Tapi, apa benar Johnny masih mau menerimanya kembali?

    "Jadi gimana ma? Mama mau yaaa?? Pokoknya adek gak nerima penolakan!"

***********

TBC....

Ten nya mau gak yaaa????

Second Chance || JOHNTEN [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang