Happy Reading. . .Hendery dan Haechan baru saja sampai dikampus mereka. Kebetulan Haechan memilih kampus yang sama dengan sang kakak.
"Kak, aku duluan yah, hampir telat nih."
"Yaudah sana. Kalau ada apa-apa telpon kakak."
"Iya, bye kak.."
Haechan setengah berlari menuju kelasnya yang berada dilantai dua. Beberapa kali ia hampir menabrak mahasiswa yang tengah berjalan. Kelasnya akan dimulai sepuluh menit lagi.
''Hosh hosh hosh..."
Dengan penuh perjuangan akhirnya ia sampai dikelasnya. Beruntung dosen mapel hari ini belum masuk. Haechan pun segera pergi kebangkunya. Disana sudah ada teman sebangkunya Na Jaemin yang tengah memainkan ponselnya.
"Kenapa Chan? Ngos-ngosan gitu kaya abis dikejar guguk aja."
"Aku lari dari parkiran kesini takut telat, gak taunya dosennya belum dateng."
"Ooh, Pak Doyoung masih diruangannya, kan katanya mau ada guru tari baru, mungkin sekalian dikenalin ke kita."jawab Jaemin.
"Kamu udah tau orangnya kaya gimana, Na?"
"Tadi ngeliat sekilas sih, ga ngeliat mukanya tapi badannya yaa mungil gitu."
"Selamat pagi anak-anak..."
"Pagii pak Doyoung..."
"Maaf saya terlambat. Kebetulan juga hari ini saya tidak bisa mengajar kalian. Oh iya, saya disuruh bapak rektor untuk memperkenalkan guru tari baru kalian. Ayo masuk.."
Tak lama masuklah seorang namja mungil yang wajahnya cukup manis. Semua penghuni kelas hampir terpesona oleh guru tari baru tersebut.
"Selamat pagi anak-anak, kenalkan, nama saya Chittaphon Leechaiyapornkul..."
"HAAAHHH?????"
Deg!
Entah kenapa saat melihat guru tari barunya, Haechan merasa seperti familiar dengan wajahnya. Belum lagi hatinya seperti merasakan kerinduan yang amat mendalam saat menatap wajah manis sang guru tari tersebut. Tanpa Haechan sadari, kristal bening sudah menumpuk dipelupuk matanya, yang bisa mengalir kapan saja.
"Chan, kamu kenapa? Kok nangis? Kamu sakit?"tanya Jaemin sembari berbisik.
"Huh? Ah, enggak kok, aku gak kenapa-napa."jawab Haechan seraya mengusap kedua matanya.
"Hahaha, kalau kalian kesusahan menyebut nama saya, cukup panggil saya Kak Ten."
"Halooo kak Ten.."
"Barang kali ada yang ingin mengajukan pertanyaan, silahkan angkat tangan lalu sebutkan nama kalian."
"Saya kak Ten, saya.. saya..."
"Ya kamu yang duduk dibelakang, yang badannya paling besar, ada yang ingin ditanyakan?"
"Hai kak Ten, salam kenal nama saya Lucas. Saya mau nanya, umur kak Ten berapa?"
"Berapa ya kira-kira? Ada yang bisa nebak berapa umur saya?"
"19?"
"20?"
"22?"
"24?"
"Hahaha, memangnya saya semuda itu ya?"
"Lah terus berapa kak?"
"Umur saya 38 tahun"
"Haaaahhh????"
"Kalian gak percaya?"
"Enggak kak, masa masih muda gini 38 tahun?"
"Kak Ten masih single enggak? Kalau masih saya mau daftar jadi calon pendamping hidup kak Ten."lanjut Lucas
"Huuuuuuuu dasar kingkong wakanda.."
Ten hanya tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu.
"Maaf sekali anak muda, saya sudah berkeluarga dan memiliki tiga orang putra."
"Yaaaahhh... Saya patah hati sama kak Ten.."
"Kak Ten, kakak asli Korea?"
"Enggak, saya asli Thailand, sempet tinggal di Korea beberapa tahun, terus pindah ke China. Dan sekarang kembali lagi kesini."
"Oooooh gituu..."
Sesi tanya jawab pun terus berlanjut, walaupun terkadang diiringi keriuhan. Jika ada yang bertanya kemana pak Doyoung, pak Doyoung sudah pergi sejak saat Ten mengenalkan diri.
**********
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance || JOHNTEN [END]✔
RandomKisah sebuah keluarga yang terpaksa harus terpisah selama belasan tahun. Hingga akhirnya takdir yang menuntun mereka bersatu kembali.... Alur cepat dan pendek tiap chap.. JohnTen family #SeoJohnny #Ten Lee #Seo(Wong)Hendery #Seo(Lee)Haechan #Seo(Liu...