"Jadi gimana?" semuanya menatap Memi.
"Gak tahu" balas Memi sambil menggelengkan kepala.
Mereka pun serentak menghembuskan nafas. Saat ini Memi, Manaka, Risa dan Yui ada di kantin. Sekolah mereka sempat diliburkan selama seminggu. Dan hari ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah.
"Techi kemana?" tanya Risa sambil meminum minumannya.
"Nemanin Neru ke perpus" balas Memi seadanya.
"Kamu gak takut Techi diambil Neru" Memi mendelik tak suka.
"Gak mungkin. Dari yang aku lihat Neru biasa-biasa aja sama Yurina" balas Memi kesal.
"Huft. Sebenarnya aku pernah liat Neru menatap Techi terus sebelum kita mulai dekat" ujar Manaka.
"Waktu itu aku gak ingat itu Neru. Tapi waktu camping kemarin aku baru sadar" lanjut Manaka sambil menatap Memi.
Entah kenapa Memi jadi gelisah. Padahal sebelumnya ia biasa saja dengan kedekatan Yurina dan Neru. Tapi mendengar cerita Manaka ia menjadi tak menentu.
"Coba kamu bilang ke Techi tentang perasaan mu" usul Yui dan diangguki Risa dan Manaka.
"Kalian lupa ya tentang musim panas tahun lalu" Mereka pun mencoba mengingat tentang musim panas tahun lalu.
Flashback on
Yurina, Memi, Risa, Yui dan Manaka berencana untuk pergi ke festival kembang api. Dengan memakai yukata kelima sahabat itu tampak anggun. Sebelum pergi ke festival kembang api Memi, Risa, Yui dan Manaka mengadakan rapat dadakan untuk membantu Memi menyatakan perasaannya pada Yurina.
Setelah selesai dengan rapat dadakan itu, mereka semua berkumpul termasuk Yurina. Awalnya kelima sahabat itu menghabiskan waktu bersama. Tapi tiba-tiba Risa, Yui dan Manaka memisahkan diri. Alhasil tinggal Memi dan Yurina saja.
Mereka pun memutuskan untuk melihat kembang api. Lalu dicarinya tempat yang cocok untuk melihat keindahan kembang api dan juga misi khusus yang akan dilakukan Memi.
"Bagiamana dengan disini?" tanya Yurina.
Memi mengangguk, lagi pula tempatnya juga cocok untuknya. Sambil menunggu, mereka pun bercerita tentang awal bertemu atau menceritakan tentang teman-temannya.
Kembang api sudah mulai diletuskan ke langit. Keduanya sama-sama menikmati keindahan kembang api tersebut.
"Yurina" panggil Memi lembut.
Yurina pun menatap Memi, tatapan mereka bertemu. Diantara keduanya tidak ada yang berniat untuk memutuskan tatapan tersebut.
Wajah Memi mulai mendekat, sedang Yurina ia tidak tahu apa yang harus diperbuat. Ia hanya diam mematung.
Wajah Memi semakin mendekat, cahaya dari kembang api menerangi kedua gadis itu.
"Memi" hembusan nafas Yurina menerpa wajah Memi.
"Hm ya" balas Memi yang semakin mendekat.
Hanya tinggal beberapa senti "Memi... kau....dekat" Memi langsung memundurkan wajahnya. Mukanya memerah malu plus kesal. Ia kesal karena Yurina merusak suasana yang telah ia buat. Dan malu karena Yurina tidak bisa mengartikannya maksudnya. Suasana mereka pun menjadi canggung hingga pulang.
Flashback off
Aaaaa
Kelimanya mengangguk dan ber'a' ria. Tidak mungkin mereka melupakan hari itu. Yurina memang polos kalau bersangkutan dengan hal itu. Padahal ia pernah melihat kedua orang tuanya berciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaishō
FanfictionHirate Yurina, gadis dengan sejuta pesona. Namun dibalik pesonanya tidak ada yang tahu bahwa ia memiliki trauma kecuali Moriya Akane dan Sugai Yuuka, yang merupakan keluarga angkatnya. Kedua orang tua angkatnya berusaha untuk menghilangkan trauma ya...