Sudah dua hari Yurina sadar setelah kejadian itu. Selama dua hari itu juga Yurina hanya diam, tanpa ekspresi. Berbagai cara Yuuka dan Akane lakukan agar Yurina mau bicara tapi hasilnya nihil. Memi pun yang ingin mengungkapkan perasaannya pun tidak jadi.
"Mami" itu adalah kata pertama yang keluar dari mulut Yurina. Semuanya pun langsung menatap Yurina yang masih menatap kosong ke depan. Manaka dan Risa yang asik bersenda gurau pun menatap Yurina. Begitu juga Memi dan Yui yang memang diam dari tadi.
"Kamu butuh sesuatu?" tanya Akane sambil mendekati Yurina. Yuuka pun ikut berdiri di samping Akane.
"Dia bilang aku penyebab mama, Papa meninggal" lirih Yurina yang membuat Akane terenyuh. Tidak hanya Akane semua yang ada di ruang Yurina pun terdiam.
"Kamu bilang apa sih. Emangnya siapa yang bilang begitu. Kamu kan lihat sendiri orang yang membunuh orang tua kamu" ujar Akane memberi pengertian.
"Dia juga bilang meskipun mama dan papa sudah menikah, dia dan papa tetap melakukan hubungan mereka" Yurina bahkan tidak mendengarkan ucapan Akane.
"Dan begitu aku lahir papa berpaling dari dia. Dari situ dia membuat rencana untuk membunuh mama papa" racau Yurina.
"Siapa dia?" Akane berusaha untuk tegar. Ia juga tidak menduga sahabatnya memiliki hubunga lain. Akane juga tahu Yukio, sahabatnya sekaligus papa Yurina di jodohkan tapi Yukio sendiri menerimanya. Satu fakta yang baru diketahui Akane setelah sekian lama. Yukio berselingkuh.
"Andai saja aku tidak dilahirkan" ujar Yurina pelan
"Jangan mengatakan yang tidak-tidak. Kamu itu anugerah. Karena kamu, papamu menerima keberadaan mama kamu" sahut Yuuka karena Akane hanya terdiam. Yuuka juga tahu dari Akane bahwa Papa dan Mama Yurina di jodohkan.
Entah kenapa ruangan yang ceria menjadi suram. Bahkan salah satu dari teman-teman Yurina tidak berani bersuara.
"Hahaha" Yurina tertawa hambar. "Buktinya Papa dan Mama meninggalkan..."
Plak
Akane menampar Yurina sebelum Yurina menyelesaikan ucapan.
"Aku ingin sendiri" Yurina membaringkan tubuhnya dan membelakangi semuanya.
"Yurina" lirih Yuuka.
"Ku mohon" pinta Yurina pelan.
Satu persatu pun keluar dari ruangan Yurina. Akane menatap Yurina sendu.
"Maafin mami. Tapi satu yang perlu kamu ingat. Kamu adalah hadiah terindah yang pernah papa kamu dapat. Mami memang gak tahu tentang hubungan Papa kamu dengan wanita lain. Tapi satu yang perlu kamu tahu. Papa kamu tidak pernah sebahagia itu sebelum kamu lahir" Akane pun keluar dari ruang Yurina.
Tanpa sadar Yurina meremas selimutnya.
Begitu keluar dari ruang Yurina, wajah Akane berubah menjadi datar. Bahkan Yuuka sendiri sedikit takut melihatnya.
"Akanen" lirih Yuuka.
"Tolong jaga Yurina. Aku akan mencari pelakunya" setelah itu Akane pergi. Yuuka semakin menatap Akane sedih. Masalahnya Akane tak pernah semenakutkan itu sebelumnya.
Akane tiba di sekolah Yurina, ia telah membuat janji untuk menemui kepala sekolah, yang merupakan teman masa sekolahnya dulu.
"Bagaimana?" tanya Akane begitu sampai di ruangan kepala sekolah.
"Tertangkap. Tapi dia memakai masker" kepala sekolah memperlihatkan hasil rekaman cctv yang telah ia pasang setelah kejadian pembunuhan pertama atas usul Akane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaishō
FanfictionHirate Yurina, gadis dengan sejuta pesona. Namun dibalik pesonanya tidak ada yang tahu bahwa ia memiliki trauma kecuali Moriya Akane dan Sugai Yuuka, yang merupakan keluarga angkatnya. Kedua orang tua angkatnya berusaha untuk menghilangkan trauma ya...