Part 3 ~ Caffe

168 11 0
                                    

••••

Happy reading 💞

••••

Sesampainya Achel dirumah, ia pun langsung disambut dengan keadaan rumah yang begitu sunyi, seperti tak berpenghuni.

"Nona sudah pulang? Ingin saya buatkan makanan atau minuman?" Tanya seorang wanita paruh baya yang memakai seragam maid.

"Gak usah Bi, Achel langsung ke kamar aja." Jawab Achel sembari melenggang pergi meninggalkan maid itu.

Achel pun menaiki tangga satu persatu menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

Ceklek

Suara pintu terbuka yang menampilkan sebuah ruangan dengan nuansa putih yang nyaman dipandang. Sebuah kasur queen size dengan bed cover berwarna biru muda dengan sedikit corak putih, lalu disampingnya terdapat sebuah nakas bercat navy dengan beberapa loker yang menghiasinya, serta lampu tidur diatasnya. Dibagian kanan tempat tidur terdapat sebuah perpustakaan mini dengan buku yang berjejer rapi dibawah tempat duduk.

Achel melempar tasnya kearah sofa yang berada didepan tempat tidurnya yang mungkin berjarak dua setengah meter kemudian duduk lalu melepas sepatunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Achel melempar tasnya kearah sofa yang berada didepan tempat tidurnya yang mungkin berjarak dua setengah meter kemudian duduk lalu melepas sepatunya. Setelahnya Achel beranjak dan membanting dirinya ke ranjang. Hari ini sungguh melelahkan, pikirnya.

"Gue hari ini mau ngapain ya?" Gumam Achel.

Kemudian Achel pun bangkit dan pergi menuju kamar mandi, berniat ingin membersihkan diri agar terasa lebih segar.

Setelah lima belas menit, akhirnya Achel pun keluar dan pergi menuju walk in clothes untuk mengambil bajunya. Tatapannya tertuju pada sebuah sweater berlengan panjang berwarna peach dan celana jeans sebatas lutut lalu memakainya. Kemudian ia pergi mengambil handphone-nya yang sedang ia charger juga kartu kreditnya dan memasukkannya kedalam softcase handphonenya. Ia berniat ingin pergi ke sebuah kafe. Lebih tepatnya Caffe Moonlight, kafe yang menjadi favoritnya.

"Bi... Achel mau pergi ke kafe dulu!" Teriak Achel sembari mengambil kunci mobil di laci nakas ruang keluarga.

••••

Setelah menempuh perjalanan sekitar sepuluh menit, akhirnya Achel sampai di kafe favoritnya.

Tlingg

Suara lonceng kafe yang berada tepat diatas pintu berbunyi. Menampilkan berbagai manusia dengan usia yang berbeda-beda. Achel berjalan masuk tanpa menghiraukan tatapan mereka.

"Eh... Ada Achel. Mau kayak biasanya?" Tanya seorang gadis yang memakai seragam kafe terlihat seperti sudah saling mengenal lama.

"Iya kak, Achel tunggu di meja biasanya ya."

Me and The Posessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang