Part 5 ~ Tatapan Matanya

147 10 0
                                    

••••

Tatapan itu kembali aku dapatkan.
~Achel~

••••

"Siapa?" Ucap mereka bersamaan.

"Biasa aja dong ngeliatinnya,"

Mereka hanya berdecak malas sembari memutar kedua bola mata mereka. "Mau gue sleding lo?" Ujar Rendra.

"Emang lo kenal?" Sambung Fian.

"Enggak! Eits.... Jangan motong ucapan gue dulu dong, dengerin nih!" Balas Galang.

"Ck... Iya-iya buruan!" Jawab Rendra dengan tidak sabar.

"Gue tebak pasti dia murid baru yang dimaksud Fian waktu kita bolos ke rooftop, ya kan?"

"Iya dia murid baru." Balas Ranya.

"Terus kenapa dia gak ikut ke kantin?" Tanya Rendra.

"Kok lo jadi kepo gini sih Ren? Biasanya juga cuek bebek," heran Galang. "Wah..... Ternyata sohib gue ada kemajuan, pengen kenal sama yang namanya cewek." Lanjut Galang.

"Gue kan cuman nanya."

"Iya, tumben lo kepo?" Sambung Lisya.

"Kenapa malah gue yang di introgasi sih," kesal Rendra.

"Ya udah deh, gue beli dulu airnya." Ujar Dera kemudian berlalu pergi untuk membeli air mineral.

"Ya udah deh, gue cabut duluan. Mau ke toilet juga." Ucap Rendra.

Setelah kepergian Rendra, Dera pun datang sembari membawa sebotol air mineral ditangannya. "Yuk balik ke kelas!" Ajaknya.

"Yuk! Kita duluan ya," ucap Ranya.

"Iya-iya sana, ganggu orang makan aja." Balas Galang sembari menyeruput minumannya.

"Lang?" Panggil Fian.

"Ape?"

"Gak jadi, gue cabut dulu kebelet." Fian pun beranjak dari duduknya dan berlari entah kemana. Sementara Galang,

"Huh... Kenyang, jadi males buat ke kelas gue." Gumam Galang sembari mengusap-usap perutnya yang terasa penuh. "Balik deh," Baru beberapa langkah tiba-tiba ada yang meneriakinya.

"Eh... Mas Galang, bayar dulu!"

Galang menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara. Terlihat seorang wanita paruh baya berjalan kearahnya. "Loh... Bukannya yang bayar si Rendra?" Tanya Galang.

"Enggak kok Mas, tadi Mas Rendra bilang kalo pesanan Mas Rendra dan Mas Fian juga Mas Galang yang bayar Mas Galang." Jawab ibu-ibu kantin yang membuat Galang melongo.

Pastesan aja tu curut jadi sok baik, ternyata ada udang di balik gajah. Pikirnya.

"Rendra bangsat," batinnya.

"Emmm.... Boleh ngutang gak Bu?" Tanya Galang dengan cengirannya.

"Ya gak bisa dong Mas,"

"Ck... Si ibu, boleh ya. Besok saya bayar deh." Nego Galang

"Tetep gak bisa, sekarang bayar!"

"Habis deh duit gue," gumam Galang lalu menyerahkan beberapa uang lembar berwarna hijau. "Awas aja lo Ren!"

Setelah Galang membayar makanan mereka, Galang pergi meninggalkan kantin dan berjalan menuju ruang kelasnya. Dengan wajah kusutnya ia memasuki kelas dan duduk dengan tidak santainya.

Me and The Posessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang