Part 6 ~ Mata Amber

138 8 0
                                    

••••

Mata ambernya seolah
sedang menghipnotisku.
~Rendra~

••••

Terlihat seorang pria sedang bersantai dengan ditemani kedua temannya yang asik bermain PlayStation. Hingga ia teringat akan sesuatu.

"Lang?" Panggilnya.

"Ape? Ganggu konsentrasi aja lo,"

"Lo inget gak cewek yang di kafe kemaren?"

"Cewek yang mana? Kan di kafe gak cuma ada satu cewek." Balasnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar.

"Ck... Yang lo sebut bida-"

"Oh iya, gue inget. Yang cantik itu kan?" Ujar Galang sembari mempause gamenya dan memusatkan perhatiannya kearah Rendra.

"Iyaa.." balas Rendra malas.

"Cewek? Bidadari? Pada ngomongin apaan sih lo pada?" Tanya Fian bingung.

"Lo sih kemaren pulang duluan, jadi gak tau kejadian langka kan lo."

"Kejadian apaan?"

"Nih ya.. lo dengerin gue baik-baik. Siapin telinga lo sama jantung lo."

"Buruan! Gak usah bertele-tele,"

"Iya-iya, sabar ngapa sih?"

"Lo,"

"Iya oke iya, jadi waktu lo udah pulang kemaren, ada cewek yang cantiknya udah kayak bidadari tau gak? Sampe gak kedip gue liatnya. Dan lo tau gak?"

"Apaan bangsat? Jangan bikin gue penasaran elah,"

"Makanya jangan motong ucapan gue,"

"Iya-iya buruan."

"Si Rendra nih, si Rendra." Ucap Galang penuh dengan penekanan sembari menunjuk kearah Rendra dengan jari telunjuknya. "Ngomong cantik ke tu cewek. Gimana gue gak siyok coba?"

Fian yang mendengar perkataan Galang hanya diam mencerna ucapan Galang.

"Fi? Lo masih idup kan? Gak serangan jantung kan?"

Plakk

"Sembarangan lo!" Jawab Fian sembari memukul kepala Galang.

"Aduhhh... Kalo gue gegar otak gimana? Ya lagian lo langsung diem kayak patung." Balas Galang sembari mengusap-usap kepalanya yang dipukul oleh Fian.

"Ya kan gue siyok. Lo serius Ren muji dia?" Tanya Fian dengan wajah tak percayanya.

"Enggak!" Bantah Rendra. "Siapa juga yang muji dia."

"Lo lah, siapa lagi?" Celetuk Galang.

"Gak usah ngarang crita deh lo."

"Seterah lo ajalah bambang," balas Galang kesal.

"Ya iyalah, masa terserah lo."

"Bodo amat Ren, bodo amat!" Tekan Galang.

"Amat aja gak bodo, kalo dia denger di sruduk tau rasa lo."

"Kenapa pada ribut sih?"

"Dia duluan yang mulai."

"Udah diem, mending kita nongki-nongki. Siapa tau ketemu tu cewek. Gue jadi penasaran secantik apa dia? Sampe lo bisa muji dia." Usul Fian.

"Gue gak muji!"

"Tapi memuji, ya kan?" Sambung Galang yang dihadiahi tatapan tajam oleh Rendra.

Me and The Posessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang