Tak terasa sudah beberapa jam berlalu, Vali masih berada di ruang tamu. Dia sedang meminum kopi dan mengerjakan beberapa tugasnya. Lalu dia mendengar suara Chen yang tersadar.
"Hhmmmmpptttt!!!! Hmmmpptt!!!" Chen
Mendengar suara Chen, Vali langsung masuk kamar.
"Wah wah, kucing gw udah bangun rupanya. Ada apa kitten?" Vali
Chen takut, dia teringat, jika dia membantah atau melawan, maka rotan panjang itu akan melukai kulitnya lagi.
"Kenapa? Apa lu udah mulai takut? Atau sudah mulai paham dengan aturan gw??" Vali
Chen pun mengangguk tanda paham.
"Ok, tunggu sebentar dan mari bersenang-senang" Vali
Vali melepaskan saputangan yang menjadi masker itu dari hidung Chen.
Kemudian Vali resleting pada baju zentai tersebut dibagian penis. Dari lubang tersebut, nampak penis yang terkurung. Penisnya kecil dan sungguh imut menurut Vali. Dilepaskanlah penis cage itu, lalu Vali mulai mengocoknya perlahan.
Erangan lolos dari bibir Chen yang terikat.
"Eennggghhh" Chen
"Wah kitten keenakan rupanya haha" Vali
Vali menghentikan sentuhannya, dia berjalan menuju meja disudut kamar dan mengambil sebuah buff yang terbuat dari kain tebal dan dia juga mengambil saputangan rajut. Kemudian keduanya disiram oleh cairan dalam botol. Cairan dalam botol itu adalah obat perangsang yang tadi dibelinya juga.
"Nih kitten, lu pake ini dulu yaa" Vali
Vali memakaikan Chen buff yang basah tersebut menutupi hidung dan mulut Chen.
"Lu jangan banyak bergerak ya, nantinlu jatuh dari kursi, sakit loh hahaha" Vali
Setelah memakaikan buff itu, Vali berdiri di belakang Chen dan kemudian membekapkan saputangan itu ke hidung dan mulut Chen yang tertutup buff. Chen meronta hebat karena tak bisa bernafas. Namun seketika Chen merasakan penisnya tegang.
Melihat penis Chen yang tegang, Vali memutuskan untuk mengocok penis Chen dengan tangan kiri dan tangan kanan yang masih terus membekap Chen.
Dibalik buff, Chen mengeluarkan erangan-erangan yang menurut Vali sangat erotis. Tak lama penis Chen mulai berkedut dan menyemburkan cairan orgasme yang sangat banyak. Penis Chen seketika layu seperti sayuran yang sudah beberapa hari dibiarkan.
Tak puas dengan itu, Vali melepas semua ikatan pada Chen dan dia langsung memindahkan Chen ke atas tempat tidur. Kemudian Vali melebarkan resleting pada bagian anus Chen dan melepaskan buttplug serta vibrator yang dia masukan tadi.
Kemudian Vali mulai membuka celananya yang sudah sangat sesak dan cairan precum pun sudah membasahi celana dalamnya.
Chen tak meronta dan hanya bisa pasrah karena dia dalam kondisi yang sangat terangsang. Walaupun penisnya tadi sempat layu, namun tak lama penisnya kembali menegang karena sentuhan-sentuhan Vali tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
XiaoGui - Divné Other Side Part I (BxB)
RandomDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ DAN MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Sumpah yaaa, eneg banget sama nih bocah sialan!! Setan kecil itu itu tak bisa dibia...