"Nggghhh" Chen
'Duh kepala gw pusing banget. Sakit banget rasanya deh' Batin Chen
"Nggghhh" Chen
Tangan Vali yang sibuk menggrilia tubuh Chen akhirnya terhenti karena erangan Chen. Disatu sisi Vali merasa terganggu karena aktivitasnya terhenti, namun disisi lain Vali merasa lega karen Chen akhirnya tersadar.
"Chen, akhirnya lu sadar juga. Maafin gw ya karena ketiduran tadi. Ada yang sakit ga?" Vali
"Nngghhh sa sakit Ka bawahku" Chen
"Yaa maafin gw ya Chen" Vali
. . . . .
Begitulah hubungan mereka semakin mengerat sejak kejadian itu. Mereka semakin akur, mungkin karena setiap harinya bersama selama beberapa bulan ini. Mereka makan bersama, terkadang tidur bersama dan mandi bersama. Tapi tetap dari mereka tanpa status sama sekali karena tidak ada yang menyatakan cinta satu dengan lainnya.
Tibalah saat akhirnya Vali mengizinkan Chen untuk membantunyanya di kantor dan menjabat sebagai sekretaris pribadi Vali. Chen juga merangkap menjadi asisten pribadi Vali karena Chen juga mengurus semua keperluan Vali di rumah.
"Kamu udah siap ya untuk jadi sekretaris aku dan udah siap ya ngurus semuanya" Vali
"Siap Ka, Saya akan berusaha sebaik mungkin. Saya mau membuktikan ke Papa saya kalau saya itu anak yang berguna dan sudah tidak berhura- hura lagi seperti dulu. Saya mau Papa saya bangga dengan saya" Chen
"Bagus Chen, kayanya kamu semenjak tinggal sama aku, sudah menjadi lebih dewasa ya. Good job boy" Vali
"Aku kan ditatar sama Ka Vali, jadi aku jauh lebih baik lagi Ka. Makasih Ka" Chen
"Ok, yuk kekantor" Vali
"Baik Ka eh Pak" Chen
Mereka pun berangkat ke kantor bersama, saat di kantor Chen akan memanggil Vali dengan sebutan Pak, ketika di luar atau di rumah maka Vali akan dipanggil Ka oleh Chen.
Vali yang sudah melunak pun tidak lagi menggunakan kata lu atau gw untuk berbicara dengan Chen, melainkan menggunakan aku kamu atau saya anda.
Vali semakin bahagia dengan kebersamaan mereka. Chen pun sangat pintar dan cekatan, dia mudah mengingat dan cepat belajar. Itu menambah nilai plus Chen di dalam hati Vali.
. . . . .
Sebulan pun berlalu mereka benar-benar sudah menjadi sangat dekat, dan Vali merasa dia siap untuk menyatakan cintanya pada Chen. Tak dipungkiri keimutan Chen dan kebinalan Chen diatas ranjang membuat Vali sangat tertarik dengan Chen. Vali pun menyiapkan rencana untuk menyatakan cintanya nanti.
Akhirnya Vali memilih untuk menyatakan cintanya di rumah saja, dengan membeli banyak minuman keras. Dia ingin agar Chen mabuk, lalu dia akan memanjakannya diatas ranjang tentunya.
"Pak. . . .Pak. . . .Bapak Vali yang terhormat!" Chen
"Ihh apa sih kamu?? Ga usah teriak kan bisa!" Vali
"Lagian Bapak saya panggil dari tadi ga nyaut. Mikirin apa sih?" Chen
"Rahasia lah, urusan saya. Saya mau mikir apa kek, suka-suka saya. Ada apaan?" Vali
"Ini Pak jadwal meeting dengan perusahaan YDCorp" Chen
"Kapan?" Vali
"Setelah makan siang nanti Pak di BayMall. Tepatnya di SeaResto room VIP" Chen
"Ok, kau ikut ya nanti" Vali
"Baik Pak" Chen
Mereka pergi meeting dan setelah selesai kegiatan hari ini. Vali menyuruh Chen pulang terlebih dahulu ke apartment dan menyiapkan makan malam untuknya.
Sebelum pulang Vali mampir ke apartment milik Yuki yang berada di bilangan Jakarta Selatan itu. Vali datang untuk mengambil beberapa peralatan untuk bermain bersama Chen. Vali mengambil penjepit puting, penis plug, dildo dan vibrator juga.
'Ok!! Lets do this. Tunggu aku Chen hahaha' Batin Vali
Vali bergegas untuk pulang, dia sudah tak sabar ingin memanjakan Chen dan juga menyatakan cintanya. Sebenarnya itu hanya alasan saja, yang sebenarnya adalah dia ingin segera melahap Chen.
Sesampainya di apartment miliknya.
"Chen! Aku sudah pulang nih" Vali
"Ahh Kaka sudah pulang ternyata, yuk makan dulu. Hari ini aku coba resep baru Ka" Chen
"Wah, masak apa kamu hari ini?" Vali
"Aku hari ini coba bikin Sapo Tahu dan Bakwan Bayam Ka" Chen
"Agak ga nyambung sih, tapi gapapa lah yang penting kamu yang masak dan enak" Vali
"Ok Ka, yuk makan" Chen
"Hmm tunggu Chen, nanti abis makan kamu siap-siap ya di kamar. Hmm kamu pake baju yang aku beli ya. Tuh ada di gift box yang ada di atas sofa" Vali
"Ohh ok Ka, makasih ya" Chen
"Hmm" Vali
Mereka pun kemudian makan malam dengan lahapnya, walaupun menurut Vali masakan Chen hari ini tidak nyambung, tapi masakannya tetap enak dan Vali sangat menyukainya.
Setelah makan, Chen pun langsung disuruh ke kamar oleh Vali untuk bersiap-siap.
. . . . .
'Gw pikir hari ini bisa lumayan tenang, ternyata kayanya ga deh. Sebenernya dia tuh suka sama gw atau dia tuh cuma jadiin gw pemuas nafsunya aja sih?? Bingung deh' Batin Chen
Hari ini Chen dibelikan zentai suit berkarakter Zero Two nya Darling in The Franxx. Suit warna merah dengan seleting yang bisa dibuka tutup pada daerah bagian bawahnya.
Tak lupa wig panjang warna pink dan bando tanduknya. Sebenarnya ini merogoh kocek yang lumayan dalam, tapi Vali tak perduli karena ini demi kepuasan dirinya sendiri.
Setelah memakai semua yang ada di dalam gift box itu, Chen memanggil Vali yang masih berada di luar.
"Ka, Ka Val. Aku udah selesai nih Ka. Ka Val udahan belum makannya?" Chen
"Udah! Sebentar ya" Vali
Tak berselang lama, Vali masuk ke kamar dan melihat Chen yang sudah berpakaian lengkap. Seketika adik kecilnya terbangun, karena Vali sangat terpesona dengan penampilan Chen sekarang.
"Udah siap?" Vali
"Ya Ka" Chen
_______________________________________
Nah mau ngapain dah tuh si Vali. 😂😂😂
See Yaa Next Chap 😊😉😁
KAMU SEDANG MEMBACA
XiaoGui - Divné Other Side Part I (BxB)
AcakDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ DAN MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Sumpah yaaa, eneg banget sama nih bocah sialan!! Setan kecil itu itu tak bisa dibia...