"Aku pulang kitten!!" Vali
Vali masuk ke dalam apartment dengan riang gembira karena seharian dia berbelanja banyak baju zentai, baju rubber, baju latex dan lainnya. Vali membeli itu semua karena dia merasa itu cocok sekali dengan Chen. Membayangkannya saja membuat Vali menjadi sesak di bagian celananya.
Ketika mendengar Vali pulang, Chen langsung menyiapkan makanan yang sudah dijahilinya. Dia memasukkan garam, gula, micin, lada serta cabai bubuk ke dalam mangkuk sup khusus untuk Vali.
"Selamat datang ka, makan dulu ka. Pasti kakak lapar" Chen
"Wah wah ada apa ini? Apakah sehari saja sudah bisa menjinakanmu?" Vali
Chen pun tersenyum, maaf maksudnya pura-pura tersenyum. Vali yang memang sudah lapar, lamgsung saja menyantap makanan itu.
"Hoeeekkk Apa ini? Lu mau bunuh gw pake makanan ini ya? Lu sengaja kan? Jawab!!!" Vali
"Ga Ka, beneran saya ga melakukan itu. Saya tidak pernah memasak jadinya ya seperti itu. Maafkan saya" Chen
Chen pura-pura memelas, padahal di dalam hatinya Chen tertawa riang.
'Rasain lu, mampus lu bangsat!! Hahaha' Batin Chen
Tapi karena Vali pintar dan bisa menebak yang sebenarnya, Vali pun ingin Chen merasakannya juga.
"Chen, apa lu udah ngerasain masakan ini ketika dimasak tadi?" Vali
"Belum Ka" Chen
"Ok baiklah, sekarang gw mau lu makan masakan ini sampe abis. Hmm cuma semangkok yang lu kasih ke gw aja gapapa kok. Abisin sekarang, gw mau liat" Vali
"Ta tapi Ka" Chen
"Ga ada tapi-tapian. Lu pilih, mau abisin semangkok ini atau lu dapet ciuman manis dari rotan gw tiga puluh kali" Vali
Wajah Chen seketika pucat pasi mendengar pilihan itu. Chen sangat takut dengan rotan itu tapi mana mungkin memakan masakan itu. Dia merutuki kebodohannya. Harusnya dia berfikir seribu kali untuk menjahili Vali, Batinnya.
Akhirnya dengan berat hari Chen memilih untuk memakan sup itu.
"Hooeeeekk hooeekkk" Chen
"Nah, gimana rasanya masakan lu? Enak ya? Hahaha" Vali
"Rasanya buruk sekali Ka, Hoeekk" Chen
"Ok, lupakan masakan ini, gw maafin lu kali ini karena gw lagi senang haha" Vali
"Te terima kasih Ka" Chen
Akhirnya Vali memutuskan untuk memesan makanan secara online. Sambil menunggu makanan, Chen memijat kaki Vali. Karena disuruh tentunya, bukan karena ingin.
"Chen, lu udah pernah jalan-jalan belum di Jakarta?" Vali
"Belum Ka, ini pertama kalinya saya datang ke Jakarta" Chen
"Ok!! Bagus kalo gitu. Gw bakal ajak lu jalan-jalan kali ini" Vali
"Yang bener Ka?" Chen
"Ya dong, besok kita akan jalan. Tapi tentu saja kau harus memakai semua aksesoris yang akan kuberikan besok" Vali
"Ba baik Ka, terima kasih" Chen
Bunyi bel pun terdengar, mungkin itu dari driver online yang mengantar makanan yang dipesan Vali.
"Ya, sebaiknya kau buka pintu itu, jangan lupa lepaskan dulu bandomu, dan jangan lupa kau harus menutup semua badanmu dengan selimut, agar driver online itu mengira kau sedang sakit" Vali
"Baik Ka" Chen
Setelah Chen mengambil pesanan itu, mereka pun makan dan tak lama mereka tertidur karena kelelahan.
Esok hari pun tiba. Vali memutuskan untuk mengajak Chen ke taman bermain. Vali mengajak Chen bukan di akhir pekan, tapi di pertengahan minggu.
Karena Vali sudah memikirkan ide-ide nakal untuk disana nanti. Vali berharap disana tidak akan ramai, karena mereka pergi di hari kerja.
"Chen, kesini dulu!" Vali
Vali memanggil Chen dengan kencang dari kamarnya.
"Ya Ka? Ada apa?" Vali
"Cepat buka baju lu sekarang, semuanya ya dilepas" Vali
Chen pun hanya bisa menurut karena dia sangat takut jika dipukul dengan rotan.
Chen membuka semua baju hingga tak tersisa lagi di tubuhnya. Kemudian Vali mendorong tubuh Chen agar menungging. Chen memiliki firasat yang buruk tentang liburan ini.
Setelah menungging, anus Chen dimasukan oleh sebuah vibrator telur kecil dan disumbat oleh buttplug mini. Setelah itu Chen dipakaikan belt di perutnya. Tentu saja itu bukan belt biasa, melainkan belt yang memiliki fungsi kejut listrik. Listrik akan muncul ketika Vali menekan tombol atau remote controlnya begitupun dengan vibrator yang dipasang tadi.
Setelah itu Chen dipakaikan kondom serta diapers, agar ketika dia orgasme nanti, tidak tumpah kemana-mana.
Chen tak berani protes. Dia hanya menurut saja. Sungguh manis jika dia bersikap tenang seperti ini. Kemudian Chen disuruh untuk memakai baju latex yang amat ketat namun bagian tangannya berlubang. Jadi tangan Chen dapat bergerak dengan bebas.
Setelah itu baru Chen disuruh memakai baju sesuai pilihannya. Kemudian setelah selesai, Vali mengambil kaus kaki bersih dan menyumpalkannya di mulut Chen lalu dilapisi dengan lakban beberapa lapis agar tak lepas. Dan terakhir Chen dipakaikan masker agar orang- orang nanti tak curiga.
(Chen)
(Vali)
"Ok, sekarang kita berangkat dan bersenang-senang My Kitten!!" Vali
"Hmmpt" Chen
_______________________________________
Maaf Chapter kali ini agak pendek, soalnya aku susah ngetik. Tanganku abis keseblok minyak panas 😂😂😂
Ini aku up karena ga enak sama kalian. Udah lama juga ga up XiaoGui
Mudah"an kalian suka yaa..
Aku usahain secepetnya up lagi..See Yaa Next Chap 😉😊🤕
KAMU SEDANG MEMBACA
XiaoGui - Divné Other Side Part I (BxB)
عشوائيDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ DAN MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Sumpah yaaa, eneg banget sama nih bocah sialan!! Setan kecil itu itu tak bisa dibia...