[6] DANAU

22 3 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 mereka telah sampai ditempat yang bisa dikatakan sepi dan tenang, hanya suara binatang yang sedang bermain air.

"Anta lo ngapain bawa gue ketempat sepi kayak gini? Lo mau ngapain gue?" tanya Cheesy was-was, pikirannya sekarang meracau.

"Enaknya diapain ya?" jawab Antanio jail.

"Anta nggak usah bercanda" galak Cheesy.

"Udah tenang aja deh lo, gue nggak sebejat itu, lagian pikiran gue juga nggak mesum, lo aja kali yang mesum" pernyataan Antanio membuat ia malu kenapa pemikiran dia seaneh ini, tapi wajar saja sih kan di bawa ke tempat sepi.

"enak aja!" sewot Cheesy yang membuat Antanio tertawa.

Lalu padangan Antanio menyusuri sekitar. Antanio terpesona dengan keindahan sekitar, padahal bisa dikitakan dia sering kali kesini untuk sekedar mencari waktu sendiri. Ia melangkahkan kakinya beberapa langkah, hingga tersandar Cheesy gadis yang dibawanya masih saja memperlihatkan wajah takutnya yang berusaha ia sembunyikan.

"Gue nggak ada niatan jelek, jadi nggak usah takut" ucap Antanio sembari menggandeng Cheesy untuk sekedar menenangkannya.

Setelah itu mereka berjalan sampai tepat mata mereka berbinar melihat Danau dengan perahu dipinggirnya dan ada beberapa burung pelikan yang sedang mencari mangsa.

"Antanio sumpah ini tempatnya keren banget, lo kok bisa sih nemuin tempat sekeren ini" Antanio hanya tersenyum mendengar ucapan Cheesy yang sedang terkagum-kagum.

Cheesy berjalan mendekati danau, dia begitu bahagia melihat ini semua, sedangkan Antanio mengikuti Cheesy dibelakangnya.

"Anta jawab dulu ih" desak Cheesy.

"Gue sering ketempat ini, dulu waktu gue kecil, gue sering di ajak papa gue kesini, katanya ini tempat biasanya buat mereka pacaran, terus tempat ini juga sering dibuat gue piknik gue sama keluarga" jelas Antanio.

"Sekarang masih sering piknik?" Tanya Cheesy.

"Kadang sih" jawabnya singkat.

"Lo nggak malu?"

"Ya ampun Cheesy ngapain malu, justru itu momen tau" jawab Antanio sambil mengingat kejadian itu.

"Harmonis ya keluarga kalian" ujar Cheesy sedikit iri dengan keluarga Antanio.

Antanio yang mendengar ucapan Cheesy langsung menatap Cheesy dengan perasaan bersalah.

"Cheesy gue minta maaf ya" ucap Antanio merasa bersalah.

"Lo nggak salah kok, guenya aja yang kebaperan" jawab Cheesy.

"Shutt" ujar Antanio sambil meletakkan tangannya ke mulut Cheesy agar Cheesy tidak berbicara.

"Jangan gitu, udah deh daripada lo ngomong yang aneh-aneh mendingan sekarang kita kesana main perahu" ajak Antonio.

Antanio menggandeng tangan Cheesy, jujur saja saat ini ia merasa nyaman berada di dekat Antanio.

Setelah itu mereka menaiki perahu yang berada ditepi danau itu, sebenernya Cheesy merasa ketakutan, namun Antanio berusaha untuk menenangkannya dan akhirnya Cheesy menurut saja.

Mereka berdua menaiki perahu bersama, Antanio menggayung perahunya pelan. Mereka berdua sangat menikmatinya, sembari bernyanyi-nyayi ria.

"Antanio" panggil Cheesy sedikit menengok kebelakang, karena posisi Antanio berada dibelakang Cheesy.

"Apa?" Jawabnya sambil menggayung perahunya terus dengan pelan.

"Sering-sering bawa gue kesini ya, gue suka sama tempat ini, tenang, nyaman, damai" ujar Cheesy membuat Antanio tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTANIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang