[4] Kenapa Harus Dia?

72 10 0
                                        

Setelah menempuh perjalan 20 menit dari sekolah, Cheesy dan Abam telah tiba dirumah Cheesy. Disana sudah ada mobil sang mama yang terparkir dihalaman rumahnnya.

"Bang Abam ayo" ucap Cheesy lalu diangguki oleh Abam.

Cheesy mengetuk pintu rumahnya, saat pintu itu terbuka Abam terkejud kenapa wajahnya mirip dengan sang ibunda yang telah lama meninggalkannya diwaktu ia masih tertidur.

"Mama" panggil Abam tanpa sadar. Helen yang mendengar terkejud.

"Ha?" ucap Chessy.

"Bukan apa-apa, aku refleks Chessy"

"Oh" Chessy mengangguki ucapan Abam, walaupun sebenarnya ada yang mengganjal dipikirannya.

"Ma ini pacar aku namanya Abam, dia masih kuliah ma, dan bang Abam ini mamaku namanya Helen" ucap Cheesy untuk memperkenalkan Abam.

Setelah mendengar itu jantung Helen berdegup kencang, entah mengapa ia berpikir bahwa ini adalah anaknya yang ia tinggalkan. Perasaannya sudah tidak enak. Apalagi tadi dia memanggil dirinya dengan sebutan mama.

Apa dia adalah anakku? Dan apa dia tadi memanggilku mama, Apa benar dia Abam anakku? Bila benar dia ternyata sudah dewasa.

"Halo tante, salam kenal"

"Iya Abam salam kenal, ya udah kalo gitu kita masuk ke dalam ya. Chessy kamu ganti baju dulu ya sayang" pinta Helen.

Kalau dia ibukku berarti Cheesy adalah adikku.

Cheesy sedang dikamarnya mengganti pakaiannya. Ia mempercantik dirinya untuk terlihat lebih anggun, namun tetap natural.

Ia menuruni tangga pandangannya tertuju pada dua orang yang sedang berbincang serius.

"Ma" panggil Cheesy yang membuat Helen kaget.

"Ya ampun sayang, kamu kenapa sih, ngagetin aja tau nggak"

"Hehe maaf ma, btw kalian lagi ngomogin apa? Seru banget kayaknya"

"Bukan apa-apa sayang, kita hanya basa-basi aja" lalu Cheesy beroh ria.

"Cheesy aku pamit pulang dulu ya, ma eh maksud aku tante aku pamit pulang ya" pamit Abam.

"Iya Abam, kalau kamu mau panggil mama juga nggak papa, lagian Cheesy nggak keberatan. Iyakan sayang"

"Iya nggak papa kok, eh by the way bang Abam kok buru-buru sih" ujar Cheesy

"Maaf ya Chessy tiba-tiba aku ada urusan" ujar Abam dengan raut muka yang sudah berbeda, dia terlihat seperti tertekan.

"Iya nggak apa, tapi bang Abam nggak papakan?" ucap Cheesy sambil menangkup wajah Abam, namun langsung dilepaskan Abam. Cheesy bingung kenapa tiba-tiba Abam bersikap seperti ini, tapi ia berusaha untuk tetap berpikir positif.

"Kalau gitu aku duluan"

***

Malam hari yang begitu sepi tidak ada bulan ataupun bintang yang menghiasi malam ini. Seorang pria sedang terduduk dibalkon rumahnya, dia merenung pikirannya sekarang begitu menyiksa.

"Abam, apa ini benar Abam anak mama?" panggil Helen berusaha untuk memastikan.

"Jadi benar?"

"Sayang maafin mama udah ninggalin kamu ya, apa kamu benci mama?" ucap Helen sambil menarik tangan Abam lembut.

"Mama nggak perlu minta maaf, nenek sudah menjelaskan kepadaku yang sebenarnya sebelum ia pergi meninggalkan dunia ini. Aku benar-benar senang bisa bertemu dengan mama berarti usahaku tidak sia-sia"

"Jadi nenek sudah meninggal?" Helen benar-benar terkejud.

"Iya ma"

"Ma apa Cheesy adik kandungku?" tanya Abam hati-hati.

"Iya sayang dia adikmu, mama mohon putuskan segera hubungan kalian, karena kalian tidak mungkin bersama. Kalian masih mempunyai hubungan darah" setelah mendengar itu tangan Abam mengepal. Dia benar-benar benci kepada keadaan ini, dia seperti manusia hina yang mencintai adiknya sendiri.

"Tapi apa Cheesy anak kandung papa juga"

"Iya sayang, maafin mama. Gara-gara mama kalian terpisah dan malah menjadi seperti ini"

"CHEESY!!!" teriak Abam frustasi.

***

Cheesy berangkat sekolah diantar oleh supirnya, karena mamanya ada meeting jadi beliau tidak bisa mengantar.

"Makasih ya pak" ucap Cheesy sebelum turun dari mobil.

"Tidak perlu berterima kasih non, ini sudah menjadi tugas saya'' ujar pak Dani sopir pribadi keluarga.

"Ya sudah kalau begitu saya turun dulu"

Cheesy berjalan menuju ke lobbi, di lobbi begitu banyak siswa Teruna Bhakti sedang berkumpul. Dia bingung ada apa yang sebenarnya terjadi.

"Cheesy" panggil Diana dari arah belakang. Cheesy berhenti dan menoleh kearah belakang.

"Ini ada apa sih? Kok rame banget kayak mau ada artis dateng aja" tanya Cheesy bingung.

"Ya ampun Cheesy lo kurang update banget sih, disekolah kita bakal kedatengan siswa baru dari solo. Katanya dia cantik tau kayak artis" jawab Diana. Cheesy yang mendengar tampak berpikir seperti de vaju.

"Oh Charissa bukan?" tebak Cheesy pada Diana.

"Ya nggak taulah, orang masih dirahasian sama pihak sekolah, katanya biar wow gitu" Cheesy yang mendengar seperti geli sendiri.

''Apaan dah"

"Lo tau?"

"Taulah" ujar Cheesy sombong.

"Darimana?"

"Ada deh" setelah mengucapkan itu ia berjalan kedalam kelasnya.

Dilain sisi ada Antanio dan teman-temannya yang sedang bermain basket dilapangannya. Dia tidak peduli dengan rumor siswa baru disekolah. Karena ya mereka sudah memiliki pasangan masing-masing dan sudah berkomitmen.

"Bro lo nggak tertarik tuh sama siswi baru yang rumornya cantik kayak bidadari" ujar Andika.

"Enggak, lagian cantikan juga Cheesy. Ya walaupun gue nggak tau cantiknya kayak gimana" cuek Antanio.

"Cuek banget" ucap Ferdi.

"Mau cantik kayak selena gomez, Jenni blackpink kek gue nggak peduli" lagi-lagi dia hanya menanggapinya cuek. "Gue cuma cinta sama Cheesy" lanjut Antanio.

"Salut gue sama lo bro belum dapet kepastian masih aja di gas" ujar Ferdi. Kemudian semuanya tertawa terbahak-bahak.

"Bro kalo lo bener-bener cinta sama Cheesy perjuangin, semangat jangan kasih kendor" pesan Andika

"Pastilah" jawab Antanio

HAI GUYS AKHIRNYA UPDATE JUGA WKWK

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

VOTE DAN SPAM KOMEN YA

MAAF KALAU MISALNYA TYPO, MASIH AMATIR AKU GUYS

OKEY KETEMU DIPART SELANJUTNYA YA

BABAY SEE YOU

ANTANIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang