FangBoy

19.7K 875 427
                                    

Di luar bumi, lebih tepatnya luar Angkasa atau juga di sebut Galaxy, terlihat indah karna taburan warna bintang-bintang atau planet-planet yang terlihat seperti butiran pasir yang bercahaya di gelapnya angkasa.

Tersimpan sejuta keindahan dan misteri yang siap di ungkap tuntas setajam SILET.

Siapapun yang melihatnya pasti akan adem anyem dan tenang melihat tataan ciptaan tuhan bintang-bintang planet-planet dan galax yang bergerak mengikuti porosnya.

Tapi sepertinya itu tak berlaku untuk manik merah itu.
Entah apa yang di pikiran di kepala berambut ungu itu, ke2 tangannya bersedekap dada sesekali meremas lengannya sendiri, menyalurkan rasa.... rasa....

Mata merahnya menatap keluar kaca etalase, ngomong-ngomong ini di kapal pesawat TAPOPS ya, tepatnya di ruang dapur+makan.

"Klip" suara stakler lampu menyala.

"Hhuuuwwwaaaaaaaa.." kaget orang yang menyalakan lampu, memegang dadanya sangking kagetnya.

Mengenakan piyama tidur warna putih, topi dino yang selalu menjadi ciri khasnya sekarang tak di kenakan olehnya, memperlihatkan sehelai rambut warna putih di rambutnya yang coklat.

"F... FANG!! Kau ni macem hantu!!" Ucap orang itu setelah selesai dari kagetnya, nada suaranya sarat akan kaget dan kesal.

"Jangan gelap-gelapan!! Nanti hamil loh...." ucap orang itu lagi berjalan kearah kulkas.

Sedangkan orang yang di panggil Fang, masih menutup rapat bibirnya tapi mata merahnya menatap setiap gerak gerik sang Super Hero Bumi itu siapa lagi kalau bukan Boboiboy.

"Kenapa? Lidahmu kejepit atau sakit gigi? Diam je ku tengok?" Ucap boboiboy membuka kulkas mengambil air dingin di dalamnya.

"Boboiboy" panggil fang serak, setelah lama diam.

"Hm." Jawab boboiboy sebagai jawaban dia mendengarkan perkataan fang, meminum air dari botolnya.

"Greb" "Apa kau mencintaiku?." Bisiknya di samping telinga boboiboy,

"Buk" bertepatan dengan ucapan fang slesai botol air yang di pegang boboiboy jatuh mengenai lantai TAPOPS dan kaki boboiboy bahkan boboiboy merasakan sensai geli dan perih perlahan pipinya memanas bagai tomat goreng kesukaan Suke-chan.

Sakit karna tersedak oleh air tapi tak sanggup bahkan untuk batukpun tak bisa, Geli karna napas fang yang mengelitik telinganya.

Saat ini fang memeluk boboiboy dari belakang dengan tangan kanan berada di bahu kiri boboiboy,
Sedangkan tangan kirinya mengaitkan jari-jarinya di sela-sela jari tangan boboiboy yang sangat pas dan hangat.

"Hahahahahaha..... kau ini bicara apa sih fang?! Jangan becanda." Ucap boboiboy, tanpa menyadari dampak dari ucapannya.

Fang yang mendengar itu membalikkan tubuh boboiboy mendorongnya sampai punggungnya menempel pada pintu kulkas.

"Akh! Fang itu sa-mmpph" ucapan boboiboy terhenti karna fang membungkam mulutnya dengan bibirnya, lidah fang menyelinap masuk kedalam mulut boboiboy mengabsen mulut hangat boboiboy.
Dari lidah, gigi, bawah atas uuuuuu

Akal dan hatinya beperang tak sehaluan, tubuhnya menghianati otak. Otak memerintahkannya untuk menjauh tapi justru ke2 lengannya melingkar di leher fang memasukkan jari-jarinya di rambut landak fang, memperdalam ciuman mereka yang membuat akal sehat menguap bagai es mencair.

"Nnn-ggghhh.... fa-nghhhh" suara desahan boboiboy merasakan sensai nikmat yang di berikan lidah fang pada mulutnya.

Fang yang mendengar desahan erotis dari boboiboy makin gencar, membuka kancing piyama boboiboy tanpa melepas pungutan pada bibir mereka.

Short Story FangBoy & DekiNobiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang