Beberapa hari lalu ceritanya masing-masing ekstrakurikuler yang ada di sekolah si trio bar-bar mensosialisasikan pada murid kelas sepuluh. Di sekolah mereka ada peraturan di mana kelas sepuluh wajib mengikuti sekurang-kurangnya satu jenis ekstrakurikuler.
Mereka diberi batas waktu seminggu setelah masa pengenalan lingkungan sekolah untuk mendaftar ke berbagai ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Sekarang hari terakhir pendataan ekstrakurikuler, tapi Chaeyoung masih bingung harus milih apa. Chaeyoung bener-bener nggak tahu bakat apa yang dia punya. Selama ini dia nggak punya ketertarikan untuk mengikuti kegiatan di luar pembelajaran seperti itu, dan sekolahnya juga dulu nggak mewajibkannya. Tapi berbeda dengan situasi sekarang, mau nggak mau Chaeyoung harus memilih salah satunya.
"Lo berdua masuk ekskul apa jadinya?" Tanya Chaeyoung pada dua temannya yang lagi asik main SOS.
"Gue ambil cheers." Jawab Shuhua
"Gue sih udah fix ambil padus." Timpal Chaewon.
"Suara lo emang enak didenger masuk padus segala?" Tanya Chaeyoung meragukan.
"Hih, gunanya ekskul di sekolah tuh selain buat nambahin nilai di rapot, bisa buat ngasah kemampuan juga tau. Kali aja setelah gue join padus, yang tadinya nyanyi semau gue, jadi tau teknik nyanyi yang benernya gimana."
Hmmm, betul juga apa yang dibilang saudari Chaewon.
"Terus gue masuk apa dong?" Rengek Chaeyoung.
"Ikut cheers aja kaya gue." Ajak Shuhua.
"Nah tuh, proporsi badan lo juga mendukung." Timpal Chaewon.
Karena udah terlanjur stuck akhirnya Chaeyoung menuruti saran dari kedua temannya. Chaeyoung ambil cheerleaders. Bodoamat deh mau pinggangnya encok setelahnya, yang penting sekarang Chaeyoung masuk aja dulu jadi bagian dari tim hore sekolah.
°•°•°•
"Selamat bergabung, semoga betah ya."
"Iya Kak. Saya permisi duluan ya."
Seoyeon meninggalkan ruang musik dengan perasaan berbunga-bunga. Siapa yang mengira kalau ternyata ketua ekskul seni musik adalah Kak Mingyu. Itu loh si ketua MPK yang bikin Seoyeon lari-lari sampe jumpalitan cuma buat dapetin tanda tangannya.
Semesta ternyata mempertemukan mereka kembali lewat ekskul seni musik. Duhilah. Kalo begini caranya sih udah pasti Seoyeon bakal betah di ekskul seni musik, bisa cuci mata terus dia. Siapa tau kan berawal dari satu ekskul bisa naik level jadi satu pelaminan. Ihiw.
Yeon baek-baek bapak lu nonton. Masih anak bawang juga pikirannya udah nikah-nikah aja.
"Yeeooon mana katanya lo ada katalog baru? Mau liat dong gue."
Seoyeon yang lagi asik mesem-mesem sambil ngebayangin indahnya berumahtangga bersama kak Mingyu terpaksa harus menyudahi kegiatan halunya tersebut. Jujur agak sebel sih, soalnya lagi syahdu banget itu Seoyeon berperan sebagai tulang rusuknya kak Mingyu.
Tapi ya mau gimana lagi, itu yang manggil Lia soalnya. Salah satu target marketnya Seoyeon. Meskipun merajut kasih bersama kak Mingyu sayang untuk dilewatkan, tapi Seoyeon nggak boleh menyia-nyiakan sumber duitnya menghilang begitu saja. Karena motto hidupnya Seoyeon adalah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, mencintai kamu kemudian. Ciaaa.
°•°•°•
"Cio, asli dah lu kalo tiba-tiba minggat dari klub tanpa ngajak gue awas loh ya! Gua colok mata lu pake sumpit mi ayam!"
Ini Nakyung dari tadi nggak berenti ngomel ke Mashiho yang ada di sebelahnya. Kuping Mashiho sampe berdenging gara-gara omelannya Nakyung. Mashiho bahkan sampe nyodorin es teh manis ke Nakyung, takutnya tenggorokannya seret dipake ngoceh selama satu dasawarsa. Alias Nakyung lama banget ngocehnya, ini pantat Mashiho udah nggak karuan tapi nggak ada tanda-tanda Nakyung bakal berenti.
Sebenernya bukan tanpa sebab Nakyung ngomel-ngomel ke Mashiho. Jadi ceritanya mereka ini udah janjian dari pas MPLS mau masuk komunitas bareng. Berbekal cerita dari Mashiho tentang seluk beluk komunitas ini, mulai dari awal didirikan sampe rentetan prestasi apa aja yang udah dibawa sama komunitas ini. Nakyung jelas tertarik dong, sejak awal dia udah berencana buat aktif di sekolah dan kalo bisa sampe bawa piala juga buat sekolah. Komunitas yang direkomendasikan Mashiho ini kayanya bisa merealisasikan rencana Nakyung.
Tapi begitu mereka join di pertemuan pertama.
Jeng jeng jeng.
Komunitasnya sepi, banget. Cuma ada tujuh orang, Nakyung, Mashiho dari IPS, dan lima lainnya dari jurusan MIPA.
Ini mah Nakyung ditipuuuuu.
"Sori banget sumpah. Gue juga nggak tau kalo ternyata klubnya bakal sesepi itu. Gua juga diceritain Kakak Kelas soalnya." Bela Mashiho.
"Jadi, maksud lo kita dikadalin gitu?"
Mashiho mengangguk lesu, "kayaknya sih gitu."
°•°•°•
hillow hillow. long time no c!!!
berdebu amat ya ni akun
![](https://img.wattpad.com/cover/211288320-288-k497944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Siblings | fromis_9
FanfictionKembar tiga, diberkahi wajah cantik, otak cerdas, serta harta yang bergelimang. Betapa beruntungnya kedua orang tua mereka.... Tapi, boong. Mereka emang cantik, tapi kelakuan mereka cacat semua. Semesta memang maha adil saudara-saudara.