Prolog

1.8K 283 8
                                    

GC nya orang tamvan (4)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GC nya orang tamvan (4)

J 1🐔
Oma kesini tadi Pap, bawa seonggok album gitu. Keknya PC PC jodoh papa deh.  Makanya cepetan cari yang tepat.

J 2🐕
Buset si Oma! Buset lagi lu Pap! Udah mau 40 tahun kok punya anak dulu, bukannya malah nikah. Sampai gue bingung kalo hari ibu mau ngucapin ke siapa.

Me
Diem lu anjing

J 2 🐕
Paan sih pap! Gue ngomong bener. Mending cari istri. Tuh miss-miss di agensi oma banyak ya Gusti!!! Please dechhh!

J 3 🐇
No no no, harus sama Tante Shen!

J 1🐔
Kenapa nggak sama Tante Senja? Kasian anjir, sampai dia ikut take me out gegara ditolak anda wahai pak Svarga. Tapi emang paling tepat Tante Shen!

J 2 🐕
Lebih ke Tante Shella sih gue, sayang,

J 2 🐕 on voice note
cinta menyatukan kita yang tak sama. Jiahahhaha.

J 2🐕
Yodahsihhh Pap, Tante Shen, itu kalau dia mau loh yaaaaaa

Me
Kalian tuh kenapa sih, papa itu bisa ngerawatin kalian yang bandelnya ngelebihi Nikita Mirzani sendirian. Papa sibuk kerja. Nggak ada waktu buat menye-menye gitu.

J 2 🐕
Yeee dibilangin anak juga

Me
Diem ngga lu tong?

J2 🐕

Read 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read 3


Svarga mengusap peningnya. Bisa-bisanya ketiga anaknya itu memiliki kandidat tersendiri untuknya. Padahal Svarga tidak ada waktu untuk berpikir yang mengarah kesana.

Svarga hanya ingin fokus pada kariernya yang memang dinamis sukses. Svarga hanya ingin membesarkan anaknya dengan baik, menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka bertiga. Hingga mereka lupa siapa ibu kandung mereka.

Karena jujur, Svarga tidak mau mengingat luka itu, dan begitupula kepada ketiga anaknya, sebisa mungkin dia harus merahasiakan luka ini sendirian.

Svarga sadar dia egois, tapi kalau dipikir-pikir, ibu mereka juga tidak pernah ada kabar, atau bahkan menengoki mereka.

Tapi, disisi lain, Svarga juga ingin mereka mendapat rasa kasih sayang dari seorang ibu. Vies dan Vien juga masih SMP, jelas mereka masih butuh dukungan sosok ibu, saat Svarga sibuk kerja.

Svarga menarik napasnya. Berharap sedikit pening di kepalanya hilang.

Tok tok tok..

Svarga menyuruh sang pengetuk masuk.

Nampak perempuan cantik dengan balutan setelan kerja berdiri disana.

"Pak, semua tugas sudah saya kerjakan. Terus, untuk schedule pak Svarga besok juga sudah saya atur. Pakaian kerja untuk meeting besok dengan arsitek Thailand sudah diantar ke mansion bapak setelah di laundry. Bapak lembur? Kalau iya, sebelum saya pulang saya bisa buatkan kopi dulu."

"Shen,"

Shena yang tengah memeriksa lagi hal apa yang kurang di tabletnya mendongak sambil tersenyum tipis. "Iya Pak?"

"Kalau jadi ibunya anak-anak saya gimana? Mau nggak?"

Shena terkejut otomatis membulatkan matanya. Sepuluh tahun dia bekerja disini, tiba-tiba saja bosnya, anak pemilik perusahaan ini melamar dia.

"Bapak bercanda?"

Svarga menggeleng cepat. "No, i'm so serious Shen."

Svarga mendekat ke Shena. Lalu meraih tablet digenggaman Shena seraya meletakkannya di meja, hingga dia bisa menggenggam kedua tangan Shena.

"Saya sudah pernah salah dalam memilih wanita, tapi saya bersyukur Tuhan masih membiarkan saya ditemani tiga anak ganteng yang dibuang sendiri oleh mamanya, dan kini, saya ingin benar-benar memilih wanita yang tepat. Sayang ke anak-anak saya, tanpa melihat siapa saya."

"And, is just you, Chavrideya Shenina."

🌼🌼🌼

Shena : yes dilamar 👍

Shena : yes dilamar 👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


With 🤍,
🐣🐰🍑🐶🐇

Go Marry, Pap!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang