Go Marry Pap! - 7

732 150 15
                                    

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

"Aunty, Marvel pulang kemana?" tanya Marvel pada Shena yang duduk didepan.

"Marvel dirumah Vien Vies dulu ya, nanti sore papa Marvel jemput. Boleh kan Vien Vies?"

"Boleh dong Tante Shen, kebetulan, aku baru dibeliin papa PS. Nanti main yaa,"

"Makan siang dulu nanti kalian ya, habis ini langsung papa tinggal sama Tante Shen."

"Siap Pa!!"

Selang setengah jam, akhirnya mereka sampai di mansion Svarga.

"Marvel tunggu disini dulu ya, main sama Vien Vies!"

"Siap aunty," Marvel lalu bergerak memeluk Shena dan mencium kedua pipi Shena.

"Tante Shen?" panggil Vies saat Shena melepas pelukan Marvel.

"Iya sayang??"

"Mau dipeluk Tante Shen juga."

Shenina mengangguk lalu merentangkan tangannya. "Sini,"

Dengan senang Vies langsung memeluk Shenina, Vien juga ikut memeluk Shenina setelah Vies. Tapi Svarga nggak ikutan kok, takut Marvel laporan nanti sama paduka Masaka. 

"Hati-hati ya Tante Shen!! Papa juga!!"

Pria tampan mirip Sehun Exo itu hanya berdeham, beda dengan Shenina yang masih menjawabnya dengan senyuman.

Ketiga remaja tingkat awal itu masuk ke mansion yang sudah dibukakan oleh salah satu maid.

"Loh Grandma?" Vien tentu saja terkejut dengan adanya Maria--sang nenek disini.

Vien dan Vies bergerak menyalimi tahta tertinggi keluarga Raditama itu. Mengingat, suami Maria sudah tidak ada, hanya tinggalah dia dan hanya memiliki anak tunggal sejenis Svarga.

Marvel juga bergerak menyalami nenek temannya itu.

"Papa kalian kemana?"

"Lah tadi, barusan pergi meeting tuh. Cuma nganterin kita di teras. Grandma nggak lihat?"

"Grandma diatas Vien!" jawab Grandma-nya.

"Yaudah, kita mau makan dulu ya Grandma, ada tamu nih. Disuruh papa makan siang dulu."

"Iya sana!"

🌼🌼🌼

Shenina dan Svarga sampai di resto milik Shella setelah mengantar si kembar juga Marvel.

"Saka udah sampai belum Shen?"

Shena mengecek ponselnya, ternyata Masaka sudah mengirimkan pesan sejak setengah jam yang lalu kalau dia sudah sampai dan berharap mereka segera sampai karena Masaka ada jadwal lagi setelah pertemuan ini.

"Udah Pak," Svarga mengangguk lalu turun dari mobilnya.

"Meja reservasi atas nama Masaka dimana ya?" tanya Shena pada pelayan.

Go Marry, Pap!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang